Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Saviour Our Soul (Bagian 3)




Dalam pengharapan mesianik pertama Kristus menjadi manusia sebagai Juruselamat. Kelak dalam pengharapan mesianik kedua, Dia menjadi Hakim yang adil.

Tujuan Yesus ke Dunia

Pertanyaan besarnya mengapa Dia menjadi manusia? Itu adalah pemenuhan dari permintaan orang Israel (Kel 20:19 bdk Ul 18:16). Allah menjanjikan akan hadirnya seorang nabi yang berasal dari Israel (Ul 18:15, 17-18). Janji itu diberikan ketika mereka hendak masuk ke Tanah Perjanjian. Janji itu sudah digenapi “firman itu telah menjadi manusia” (Yoh. 1:14). Namun apa tujuannya? Setiap orang yang dipilih Allah pasti ada tujuannya. Jika Musa dipakai Allah untuk membebaskan orang Israel dari penindasan Firaun, Yesus diutus Bapa untuk membebaskan manusia dari kuasa dosa. Dialah sang Juruselamat yang menyelamatkan kita. Untuk itulah, Dia menjadi manusia

Tujuan penyelamatan itu adalah memulihkan gambar-Nya yang hilang dalam diri manusia. Semula, manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah (Kej. 1:26). Sedang Paulus menyatakan, “Karena kita ini buatan Allah…” (Ef. 2:10). Dalam bahasa Yunani kata “buatan” adalah poeima (sesuatu yang ditulis atau dikarang sebagai puisi). Puisi pasti dikemas secara indah. Namun, setelah jatuh dalam dosa, “seni” yang indah itu menjadi buruk rupa. Jika sebelumnya perilaku manusia cenderung konstruktif, karena dosa, sekarang perilakunya cenderung destruktif. Setelah dipulihkan manusia dapat kembali “…melalukan pekerjaan yang baik…” (Ef. 2:10).

Pada hari kelahiran-Nya Dia turun dari surga ke bumi. Selama di bumi, hampir tiga puluhan tahun Dia bergaul dan berkisah dengan orang Yahudi waktu itu. Selama itu, ada tonggak-tonggak sejarah yang senantiasa diperingati umat manusia, seperti Natal, Paskah, dan kenaikan-Nya. Namun sayang, peristiwa kenaikan kurang mendapat perhatian kita. Peristiwa itu merupakan peristiwa mulia. Dia kembali pada kemulian-Nya yang semula, yang dulu ditinggalkan-Nya (Fil 2:6-7).

Duduk di Sebelah Kanan

Tidak hanya itu saja, Yesus duduk di sebelah kanan Allah. Ungkapan ini tertulis dalam Mazmur 110:1. Ungkapan ini muncul karena ketika orang Yahudi berdoa di bait Allah, mereka menghadap ke timur, tempat Taman Firdaus (Kej 2:8) berada. Sedangkan, singgasana raja terletak di sebelah kanan atau di sebelah selatan ruang mahakudus, tempat kehadiran Allah. Memang singgasana raja di sebelah kanan ruang mahakudus tetapi ungkapan itu tidak ditujukan kepada Daud, tetapi Yesus (Mat. 22:32). Jadi Yesus harus kita pahami sebagai Raja.  Dialah Penguasa surga dan bumi (Mat 28:18), yang kelak bakal menjadi Hakim yang Adil. (ryp)



Leave a Reply