Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Dekrit Raja di Atas Segala Raja V, Sekali untuk Selamanya




eBahana.com – Dekrit kali ini adalah puncak dari semua dekrit yang pernah diberikan kepada umat manusia karena setelah ini Tuhan Allah tidak akan pernah lagi mengeluarkan dekret. Siapa penerima dekrit terakhir? Dia adalah Yesus, yang bergelar Kristus dan  artinya yang diurapi dan juga Mesias dalam bahasa Ibrani artinya sama yang diurapi. Mengapa harus Yesus penerima dekrit pamungkas tersebut? Karena semua syarat untuk menjadi penyelamat manusia yang sudah dibelenggu oleh dosa, hanya Dia, tidak ada yang lain seorang pun tidak. Yang dibutuhkan oleh Tuhan Allah untuk menerima tanggung jawab itu hanya diri-Nya. Yesus adalah Allah sejati dan manusia sejati yang tidak ada cacat cela dibandingkan dengan manusia yang lainnya. Sebab orang sudah jatuh ke dalam dosa tidak akan ada yang  sanggup melepaskan diri dari belenggu tersebut kecuali ada yang mengeluarkannya. Oleh karena itu hanya Yesus saja yang sanggup mengemban misi di atas. Hal itu senada dengan apa yang ditulis oleh tabib Lukas di dalam Injil-Nya yang mengatakan: “Sebab anak manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang.”

Ayat ini hanya ingin menegaskan tentang peran serta dan bagaimana Anak Manusia di dalam menjalankan misi Allah itu. Kata mencari tidak bisa dipisahkan dari kata hilang. Kata hilang ini berkenan dengan manusia yang jatuh ke dalam dosa artinya lepas dari tangan Allah dan dikuasai oleh iblis. Rasul Paulus memaknai dosa manusia itu dengan kata hilang, oleh karena supaya bisa ditemukan harus ada kata kerja mencari dan itu harus sampai dapat ditemukan. Mulai dari hakim, nabi, imam dan yang lainnya, mereka tidak sanggup menemukan yang hilang itu. Mengapa mereka tidak sanggup menemukan yang hilang itu? Karena mereka tidak mempunyai syarat yang dibutuhkan sebagai seorang yang diutus untuk mencari yang hilang tersebut. Mereka yang diutus juga mempunyai permasalahan yang sama dengan yang dicari, yaitu alat penukar, sebab ada harga yang harus dibayar atau dengan kata lain ia minta penebusan. Dan mereka yang telah diutus sebelumnya tidak punya kapasitas yang cukup oleh karena itu wajar apabila gagal dalam menjalankan tugas.

Yang menguasai manusia paska hilang dari Allah tidak mau mengembalikan begitu saja tanpa imbalan apapun (gratis) tetapi minta tebusan. Dan yang dijadikan tebusannya itu bukan harta benda kemewahan serta jabatan tetapi ia meminta tebusan  nyawa atau darah yang tertumpah. Hal ini yang menjadi persoalan, siapa yang mau dan apa semua orang mau dan bisa? Semua orang tidak mau menjadi jaminan, seandainya ada yang maupun tetapi visi dan misinya berbeda dengan Allah. Karena manusia yang satu dengan manusia yang lain mempunyai problematika yang sama yaitu telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah. Oleh karena sama sama seorang manusia yang berdosa sehingga tidak bisa menjadi jaminan bagi sesamanya yang berdosa.  Sedangkan yang sanggup melaksanakan visi misi Allah Bapa untuk menebus dosa manusia hanya manusia dari cengkeraman iblis hanya manusia sejati tetapi juga Allah sejati dan itu hanya ada pada diri Yesus Kristus. Sebab Dia dikandung dari Roh Kudus oleh dara Maria. Sedangkan manusia yang lain dikandung oleh seorang ibu dari hubungan laki-laki dan perempuan (suami dan istri) atau yang terpenting lawan jenis sehingga tidak bisa melakukan visi dan misi penyelamatan.

“Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.” Dengan kehadiran Dia  di bumi ini berarti Yesus mendegradasi diri-Nya sendiri karena Ia adalah yang Maha Kudus sedangkan manusia penuh dengan dosa. Tetapi Yesus berada ditengah tengah  mereka, menanggalkan tahta kerajaan Surga dan kekayaan rela jadi miskin supaya manusia jadi kaya. Kata: ”Kedatangan-Nya untuk melayani bukan untuk dilayani, artinya dari seorang raja menjadi hamba. Dengan kata lain, Dia adalah Allah yang empati, peduli dan mengasihi umat manusia. Manusia mana yang sanggup mengubah diri dan  status-Nya dari seorang raja menjadi seorang hamba, selain nama Yesus. Bukan hanya itu saja yang dilakukan oleh Yesus untuk menyematkan umat manusia dari belenggu dosa. Yang telah menyerahkan diri-Nya karena dosa dosa kita, untuk melepaskan kita dari dunia jahat yang sekarang ini menurut kehendak Allah Bapa kita.” Kata: Menyerahkan diri-Nya atau nyawa-Nya karena hanya dengan hal itu manusia dapat diangkat dari lumpur dosa dan penderitaan kekal.

Misi penyelamatan yang dilakukan oleh Yesus hanya satu kali untuk selamanya dan tidak akan bisa diulang dua atau tiga kali (sekali genap) mengapa demikian? Karena pekerjaan Kristus itu sempurna (tidak ada cacat cela sama sekali). Oleh karena itu tidak ada yang bisa meniru atau memplagiat pekerjaan-Nya. Jika ada yang ingin meniru, tentu saja bisa tetapi pekerjaan itu tentu akan menjadi sia-sia belaka, sebab tidak akan ada manfaatnya bagi dirinya sendiri maupun bagi orang lain. Sebab manusia berdosa tidak akan mungkin bisa melaksanakan pekerjaan dengan sempurna seperti yang dilakukan Yesus. Peristiwa kerja Yesus dalam penyelamatan umat manusia dari belenggu dosa, khususnya kita yang bukan berasal dari umat pilihan Allah adalah suatu keuntungan yang terbesar dalam hidup kita, mengapa demikian? Oleh sebab bangsa Israel melakukan penolakan terhadap kedatangan Mesias yaitu Kristus Yesus yang diurapi Tuhan Allah untuk menjadi juru selamat. Karena mengalami penolakan dan penganiayaan sehingga banyak para rasul (para murid) Yesus yang lain mengalihkan perhatian di dalam pemberitaan keselamatan  itu kepada bangsa lain termasuk kita yang di Indonesia juga mendapatkan kasih karunia. Maka dari itu tugas dan kewajiban kita adalah menjaga kasih  karunia Allah yang telah diberikan kepada kita dengan kekuatan dan  kebenaran Tuhan.

Oleh Markus S.



Leave a Reply