Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Mendekati Adven & Natal, PGI Imbau Umat Kosongkan Diri




Jakarta, eBahana.com – Majelis Pekerja Harian Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (MPH-PGI) pada Jumat (19/11) kemarin mengeluarkan surat imbauan kepada gereja-gereja, terkait Perayaan Adven dan Natal 2021. Dalam surat imbauan PGI yang ditandatangani Ketua Umum PGI Pdt. Gomar Gultom dan Sekretaris Umum PGI Pdt. Jacklevyn F. Manuputty ini menekankan beberapa poin penting yang perlu menjadi perhatian umat Kristen.

Pertama, mendorong warga untuk memprioritaskan penyelenggaraan ibadah dan perayaan Adven, Natal dan Tahun Baru, yang aman dan berkeugaharian, serta memerhatikan kebijakan-kebijakan yang diberlakukan pemerintah dalam upaya mengakhiri pandemi Covid-19 di Indonesia. Terkait hal tersebut, pengumpulan umat secara ragawi, dan perayaan di rumah-rumah dalam bentuk “open house” sebaiknya dihindari.

Kedua, memberi pemahaman kepada keluarga-keluarga Kristen, bahwa keluarga merupakan palungan bagi kelahiran Yesus, sehingga sentrum perayaan Natal sepatutnya ditempatkan pada persekutuan keluarga.

Ketiga, mendorong warga senantiasa menjadi teladan bagi masyarakat luas dalam penerapan protokol kesehatan (memakai masker, menjaga jarak, sering mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjauhi kerumunan, serta mengurangi mobilitas) dan perilaku hidup bersih dan sehat.

Keempat, bersama warga, meningkatkan empati dan solidaritas terhadap para korban bencana alam dan warga masyarakat yang menderita akibat persoalan kemiskinan, diskriminasi dan ketidakadilan. Berkat yang kita terima dari Tuhan, dan sebagai ungkapan syukur atas masa Adven, Natal dan Tahun baru nanti, adalah baik untuk dibagikan kepada mereka yang sangat membutuhkan perhatian dan bantuan kita dalam rangka mengurangi beban dan penderitaannya.

Melalui surat imbauan tersebut, MPH-PGI mendorong sekaligus mengapresiasi peran nyata gereja-gereja selama ini dalam upaya bersama memutus mata rantai penularan Covid-19. Terutama mau bersedia bahu-membahu menolong anak-anak bangsa yang terdampak berat pandemi dan bencana alam yang terjadi berulang kali. Alkitab mengatakan: “Kamu lihat, bahwa iman bekerjasama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna.” (Yakobus 2:22).

“Saat ini kita cukup ditenangkan dengan data kasus penularan Covid-19 yang tidak semengerikan kenyataan beberapa bulan lalu. Demikian pula di banyak daerah telah diterapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berlevel rendah. Namun demikian pandemi belumlah usai. Kita masih berada dalam bayang-bayang ancaman masalah kesehatan dan beragam dampak buruknya. Belum lagi negeri tercinta ini acap diterpa bencana alam yang menimbulkan banyak korban dan kerugian. Sementara itu, tidak lama lagi kita akan memasuki masa Adven dan perayaan Natal. Masa dalam kalender gerejawi– yang mengingatkan kita untuk mengosongkan diri, sebagaimana Allah sendiri mengosongkan diri dari keilahian-Nya untuk menjadi manusia (kenosis). Oleh karenanya, dengan semangat pengosongan diri di tengah masa pandemi dan beragam krisis yang kita hadapi bersama, rangkaian ibadah perayaan Adven dan Natal di tahun ini sejatinya tidak diselenggarakan secara berlebihan dan berpotensi mengancam kehidupan bersama. Pengosongan diri ini mendorong kita pula untuk bersolidaritas dengan sesama yang menderita oleh karena rupa-rupa bencana dan pergumulan kehidupannya,” demikian cuplikan surat dari PGI.

Imbauan itu pun ditutup dengan melepaskan berkat doa agar beragam pergumulan dan tantangan ke depan dapat dilalui bersama dalam penyertaan Tuhan. Immanuel!

(Philip)



Leave a Reply