Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Kemerdekaan yang Paripurna I




eBahana.com – Hampir semua negara di dunia ini pernah mengalami yang namanya penjajahan. Dan sebagian besar negara imperalis menjajah bangsa lain bertujuan untuk menguasai, Sumber Daya Alam (SDA), sebab negara negara jajahan sangat melimpah dengan yang menjadi kebutuhannya. Sedangkan negara negara imperialis, adalah negara negara kapitalis yang kuat dalam ekonomi dan perdagangan serta kuat di dalam persenjataan seperti: Kerajaan Inggris, Bangsa Spanyol, Portugis, Perancis, Kerajaan Belanda dan negara-negara Eropa barat yang lainnya.

Kemerdekaan suatu negara biasanya bukan suatu hadiah atau diberikan begitu saja oleh negara imperalis, walaupun beberapa negara mendapatkan hal yang demikian tetapi sebagian besar kemerdekaan suatu negara diperoleh dengan cara direbut melalui perjuangan dengan mengorbankan harta benda dan nyawa. Bangsa Indonesia adalah salah satunya negara yang mendapatkan kemerdekaan dengan pengorbanan ratusan ribu para pahlawan yang gugur di medan perang melawan penjajah. Mengapa bangsa Eropa khususnya Kerajaan Belanda menjajah Bangsa Indonesia begitu lama? Karena nusantara ini  kaya rempah rempah dan sumber daya alam baik tambang maupun non tambang yang berada di darat maupun di laut.

Hal di atas inilah yang menjadi alasan mengapa negara negara imperalis Eropa khususnya Belanda begitu betah menjajah Bangsa Indonesia, dengan durasi 350 tahun, dari tahun 1596 sampai dengan tahun 1942. Lalu 1942 sampai dengan 1945 Bangsa Indonesia dijajah oleh Bangsa Jepang. Atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa dan atas perjuangan seluruh rakyat Indonesia bisa Merdeka, yaitu pada 17 Agustus 1945. Oleh karena itu kalimat, “Berkat Rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa” karena begitu sangat pentingnya sehingga kalimat tersebut termaksud di dalam pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945). Sebab tanpa peran serta Tuhan Yang Maha Kuasa Indonesia tidak akan mungkin bisa merdeka. Di samping itu Ketuhanan Yang Maha Esa juga masuk dalam sila pertama dasar negara Pancasila.

Tetapi bagi para pengikut Kristus arti kemerdekaan lebih dalam dari hal yang telah tertulis diatas karena  yang dimerdekakan itu bukan hanya lahiriah (jasmaninya saja) tetapi jiwa dan rohnya harus juga dimerdekakan. Oleh karena itu kata  kemerdekaan itu tidak asing lagi. Sebab bagi doktrin Kristiani, roh manusia sudah terbelenggu oleh iblis secara turun temurun sejak manusia Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa. Dan apabila tidak dimerdekakan pasti tetap akan berada di dalam kekuasaannya sampai selama lamanya. Tetapi oleh kasih karunia Allah manusia dapat merdeka dari jeratan iblis dengan percaya dan mengaku bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan dan juru selamat dalam hidup sehari hari.

Kemerdekaan dan kasih Eleutheroo, saya membebaskan atau memerdekakan, artinya bukan manusia yang berjuang sampai titik darah penghabisan dan menghabiskan harta benda kekayaan yang melimpah yang ia punya. Tetapi Dia yang berjuang dan berperang sampai darah-Nya tertumpah dan mengalir di kayu salib di bukit Golgota supaya manusia di dunia ini yang percaya dan mengaku bahwa Dia adalah Tuhan dan Juru Selamat akan dimerdekakan dari kekuasaan penguasa kegelapan yaitu iblis. Yang membedakan kemerdekaan Kristen dengan kemerdekaan yang lain adalah: manusia tidak akan bisa bebas dari belenggu dosa atas usaha sendiri sampai kapan pun juga, sehingga membutuhkan seorang yang mau dan dengan suka rela menjadi tumbal bagi manusia berdosa sehingga terbebas dari belenggu iblis. Oleh karenanya pengorbanan, yang dilakukan oleh Yesus Kristus adalah pengorbanan yang paripurna sehingga menghasilkan kemerdekaan yang paripurna juga. Artinya yang dimerdekakan oleh Kristus bukan hanya lahiriah saja, tetapi kemerdekaan batiniah juga.  Dengan kata lain, terbebasnya pengikut Kristus dari belenggu dan kekuasaan orang kuat atau bangsa yang lebih kuat tetapi juga kemerdekaan batiniah yang meliputi jiwa dan roh. Apa yang telah dipaparkan di atas sesuai dengan surat Rasul Paulus kepada jemaat di Galilea di bawah ini,

“Saudara saudara memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih. Sebab seluruh hukum Taurat tercakup dalam satu firman ini, yaitu: “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirinya sendiri.”

Dalam ayat ini lebih jauh menjelaskan bahwa kemerdekaan itu suatu panggilan dari Dia kepada barang siapa yang percaya dan mengaku bahwa Yesus adalah Tuhan dalam hidupnya sehari-hari. Selanjutnya dia juga mengatakan bahwa jangan menyalahgunakan kemerdekaan (kebebasan) itu untuk berbuat dosa lagi. Sebab di panggung kehidupan sehari hari para pengikut Kristus sering menyalahgunakan hak keistimewaan sebagai pengikut Kristus yang telah dimerdekakan itu untuk bertindak melanggar perintah Tuhan Allah. Seperti orang orang Farisi dan Saduki yang menggunakan keistimewaannya sebagai umat pilihan Allah dan menyalahgunakan jabatannya untuk menyombongkan diri dan berperilaku menyimpang dari kehendak Allah. Dan akhirnya Dia murka kepada mereka. Rasul Paulus juga mengatakan bahwa kemerdekaan itu adalah, “Melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih”, kemerdekaan itu adalah melayani sesama dengan berlandaskan kasih. Artinya jika manusia mampu melakukan hukum dalam kehidupannya maka di dunia ini dari dahulu hingga sekarang, bahkan sampai selama lamanya tidak akan ada yang namanya penjajahan dan penindasan manusia atas manusia.

Kita sebagai para pengikut Kristus, harus menjadi ujung tombak untuk selalu mempertahankan kemerdekaan dan mengusahakan kemerdekaan itu di dalam kehidupan kita sehari hari. Semua itu kita lakukan berlandaskan hukum kasih kepada Allah dan sesama atau melayani yang satu dengan yang lain karena kasih. Apabila kita sebagai pengikut Kristus mau menjadi pelopor dalam hal mengasihi satu dengan yang lain maka kemerdekaan itu akan menjadi paripurna. Terlebih pada saat ini bangsa Indonesia sedang berperang melawan pandemi Covid-19, supaya merdeka dari Corona harus mau melayani satu dengan yang lain dengan berlandaskan kasih. Kuasa Roh Kudus dan Kuasa dan kebenaran firman yang sanggup menolong dan akan memberikan kemerdekaan.

Oleh Markus S.



Leave a Reply