Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Suami Melarang ke Gereja




Pdt. Dr. Hanny Layantara, MA & Pdm. Dr. Agnes Maria Layantara, MA
Gembala GBI Happy Family Centre, konselor, penulis buku

Bp. Hanny,

akibat kekerasan hati suami, saya dan tiga anak tidak bisa ke gereja/Sekolah Minggu. Yang saya tanyakan:

1. Apakah kami masih anak-anak Tuhan dan berhak atas keselamatan dari Yesus? Apakah doa kami masih didengar dan dikabulkan?
2. Dulu, suami pernah berjanji untuk tidak akan meninggalkan Tuhan serta tidak melakukan kembali dosanya demi kesembuhan anak kami. Semuanya dilanggar. Tidak adakah kemungkinan anak kami sembuh (secara medis belum dapat disembuhkan)?

Mohon petunjuk karena hati selalu gelisah. Terima kasih.
(08132812XXXX)

 

Shalom Ibu,
Hidup di dunia selalu banyak tantangan. Apa yang Ibu alami boleh dikatakan sebagai pikul salib. Tentu saja
Ibu dan anak-anak masih merupakan anak-anak Allah walaupun kesempatan (kebebasan) untuk ke gereja telah dihapus paksa oleh sang suami. “Sebab kamu semua adalah anak-anak Allah karena iman dalam Yesus Kristus.” (Gal. 3:26). Selama memelihara iman, status anak Allah masih ibu sandang. Doa Ibu masih didengar Allah. Jangankan doa anak-anak-Nya, doa orang berdosa pun Allah dengar. Apalagi kita yang berdoa di dalam nama-Nya. Pasti Ia kabulkan. Yoh 16:23: “…… Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu minta kepada Bapa, akan diberikan-Nya kepadamu dalam nama-Ku.” Masalah kesembuhan anak Ibu, janganlah terus menyalahkan suami. Bila ia berbuat dosa, ia akan berurusan dengan Allah. Kesembuhan anak janganlah dikaitkan dengan dosa sang ayah. Mungkin Tuhan akan melakukan mukjizat bagi si anak. Atau mungkin
begitulah jalan hidup yang harus Ibu dan anak terima. Entahlah….semua itu harus diuji dalam doa. Saran kami, belajarlah untuk bersyukur atas segala sesuatu yang terjadi. Bangkitkan iman dan minta Tuhan memberi petunjuk serta jalan keluar. Ingatlah bahwa Ia tidak pernah meninggalkan orang benar!

 



Leave a Reply