Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Bali Miniatur Majapahit




Bali, eBahana

Dimintai komentarnya tentang daya tarik kesenian Bali yang seolah tak kenal surut, budayawan yang banyak meneliti naskah-naskah kuno Bali, Dr Bambang Noorsena, mengaku tak heran.

“Bali itu miniatur Majapahit. Setelah pusat Kerajaan Majapahit di Jawa mengalami proses Islamisasi, satu-satunya wilayah yang masih mempertahankan agama Siwa-Buddha yang diekspresikan dan dilestarikan secara utuh dalam budaya, seni dan bahasa Jawa Kuno adalah Bali,” urai Bambang.

Bambang yang juga dikenal sebagai narasumber sosialisasi Empat Pilar Bangsa dan Negara di MPR RI ini mengatakan bahwa bukan hanya sastra Jawa kuno, semisal Kekawin Sutasoma, Kekawin Negarakertagama, dan masih banyak lagi yang dilestarikan dalam bentuk seni mabebasan di Bali hingga sekarang, tetapi juga hukum adatnya masih mengacu kepada banyak perundang-undangan Majapahit.

Baca juga! Klik link http://ebahana.com/hot-news/pesta-kesenian-bali-ke-41-seni-bisa-menyatukan/

Photo by Basuki

Dimintai komentarnya tentang daya tarik kesenian Bali yang seolah tak kenal surut, budayawan yang banyak meneliti naskah-naskah kuno Bali, Dr Bambang Noorsena, mengaku tak heran.

“Bali itu miniatur Majapahit. Setelah pusat Kerajaan Majapahit di Jawa mengalami proses Islamisasi, satu-satunya wilayah yang masih mempertahankan agama Siwa-Buddha yang diekspresikan dan dilestarikan secara utuh dalam budaya, seni dan bahasa Jawa Kuno adalah Bali,” urai Bambang.

Bambang yang juga dikenal sebagai narasumber sosialisasi Empat Pilar Bangsa dan Negara di MPR RI ini mengatakan bahwa bukan hanya sastra Jawa kuno, semisal Kekawin Sutasoma, Kekawin Negarakertagama, dan masih banyak lagi yang dilestarikan dalam bentuk seni mabebasan di Bali hingga sekarang, tetapi juga hukum adatnya masih mengacu kepada banyak perundang-undangan Majapahit.

Photo by Basuki

Sebuah ideologi yang digali dari kepribadian kita sendiri pasti menjadi pilihan yang paling tepat.

Pancasila dan bukan yang lain merupakan ideologi terbaik bagi bangsa kita karena Pancasila dilahirkan dari rahim pertiwi.

Pancasila mestinya tidak menjadi barang asing karena nilai-nilai yang terkandung di dalamnya merupakan sari pati nilai-nilai luhur bangsa Indonesia sendiri.

Bayangkan, ketika Barat dan Arab masih perang salib, di abad XV M, kita sudah mempunyai Bhinneka Tunggal Ika yang digagas Mpu Tantular.

Pungkas Bambang, “Dan semua nilai kebhinekaan ini sampai sekarang terus dipertahankan di Bali. Pada konteks inilah, Bali harus dijaga. Tidak ada yang boleh merusak Bali.” Basuki

 

Tulisan ini pertama kali dipublikasikan penulis di Tribun Manado, 17 Juni 2019.



One Comment

Leave a Reply