Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Seorang Muslim Hibahkan Tanah untuk Gereja




 

obo Lahma menyerahkan surat hibah kepada Ketua BPMJ GMIM Efrata rap-rap, Pdt Welly Pudihang. (Foto: Ist)

Manado, eBahana.com – Kisah ini mungkin menjadi tamparan bagi mereka yang terus disibukkan dengan keegoisan masing-masing, merebak politik identitas hingga perang di media sosial. Ya, seorang warga beragama Muslim dengan ikhlas menyerahkan tanahnya untuk gereja. Cerita hebat ini terjadi di Minahasa Selatan (Minsel), tepatnya di Desa Rap-rap, Kecamatan Tatapaan. Adalah Robo Lahma, yang memberikan tanah miliknya secara cuma-cuma kepada GMIM Efrata Rap-rap.

Ketua Badan Pekerja Majelis Jemaat (BPMJ) GMIM Efrata Rap-rap, Pdt Welly Pudihang STH MPd.K, mengatakan Robo Lahma memang dikenal sebagai sosok rendah hati. Dan hibah itu, lanjut Pdt Welly, menjadi hadiah natal bermakna bagi jemaat karena sudah dinantikan sejak lama. “Sejak bertugas di GMIM Efrata Rap-rap saya melakukan pendekatan dengan pak Robo. Di desa dia dikenal dengan panggilan pa ade Robo. Saat menyampaikan maksud dan tujuan, pak Robo langsung bersedia memberikan tanahnya,” kata Pdt Welly.

Gayung bersambut, Welly kemudian membicarakan ini kepada perangkat desa dan mengurus semua prosedur yang diperlukan. “Singkat cerita, pada Rabu (1/12) kemarin pa ade Robo menyerahkan bukti hibah kepada kami di hadapan Wakil Bupati Minahasa Selatan Pdt Petra Rembang MTh,” ujarnya.

Tentu saja, lanjut Welly, momentum ini sangat berkesan. Ia salut dengan kerendahan hati seorang Robo Lahma. Sebagai seorang Muslim taat, Robo tak meminta sepeserpun uang. “Pak pendeta, napa kita so tanda tangan surat hibah kita pe tanah for gereja basar,” kata Welly mengutip kalimat yang disampaikan pa ade Robo. Menurutnya, pa ade Robo telah mengajarkan kepada semua orang bagaimana menjadi manusia sesungguhnya. “Di balik ketaatannya sebagai Muslim, ia sangat mengenal ajaran Kristus yakni kasihilah sesamamu manusia. Apalagi pa ade Robo hidup di lingkaran keluarga Kristiani,” bebernya.

Pdt Welly menambahkan, pak ade Robo merupakan warga Desa Arakan, bertetangga dengan Rap-rap. Kebetulan di Arakan, mayoritas penduduk beragama Muslim sementara di Pap-rap didominasi Kristen. “Kami hidup berdampingan. Kerukunan dan toleransi terjalin erat sampai hari ini,” tandasnya.

(Alfrits Semen)



Leave a Reply