Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Pendeta Sampah, Penggerak Bersihnya Kota Kabanjahe




Jangan kaget akan judul artikel ini.  Sampah dalam hal ini bukan dalam tada petik yag artinya sebuah kiasan. Tapi ini adalah sampah yag sebenarnya.  Pendeta Masada Sinukaban adalah satu satunya pendeta yang bertugas di Kabupaten Karo yang tergerak hatinya untuk membersihkan sampah di sepanjang jalan Medan Kabanjahe, khususnya mulai dari daerah Penatapan di sekitar Desa Doulu.

Jalan Medan Kabanjahe yang terkenal dengan nama Jalan Jamin Gintings berada dalam wilayah dua kabupaten yaitu Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Karo.  Mulai dari Batas Kota Medan sepanjang lebih kurang 40 km adalah wilayah Deli Serdang. Titik batasnya adalah kira kira beberapa ratus meter dari tempat  Penatapan (Penatapan dalam bahasa Karo artinya Tempat Memandang/Melihat).

Dari tempat ini jika cuaca bersih dan tidak ada kabut, maka Kota Medan sangat indah untuk dipandang.  Itulah awalnya disebut namanya Penatapan, yang pada malam malam liburan atau Sabtu Minggu pasti sangat ramai dikunjungi oleh penduduk dari kota Medan dan sekitarnya.  Namun selalu menyisakan sampah sampah yang sangat jorok dan tidak elok untuk dipandang.

Pendeta Masada Sinukaban tanpa disuruh oleh siapapun tergeraklah hatinya untuk membersihkan sampah sampah itu.  Sejak tahun 2015 sampai sekarang secara rutin dibersihkan oleh pendeta yang berbadan tegap dan ganteng ini bersama dengan beberapa pemuda yang se-visi dengannya.

Bermula dari aksi Natal pada tahun 2015, dimana pendeta Masada  juga adalah Ketua Klasis GBKP Barus Sibayak, yang memang daerah kerja nya adalah sepanjang jalan wisata ini, maka aksi bersih bersih sampah ini berlanjut sampai sekarang.  Mereka membersihkan mulai dari Penatapan terus kearah Desa Doulu, dari Desa Doulu membelok ke Kanan ke Doulu Kuta, sampai ke Semangat Gunung, tempat pemandian Air Panas Alam yang sangat terkenal sampai ke Malaysia,  Singapura, Thailand dan China.

Pada tahun 2015 dan 2016 mereka melakukan aksi bersih bersih  sekali setahun.  Pada tahun 2017 mereka sudah lakukan dua kali setahun.  Lalu berlajnjut 3 bulan sekali dan hingga saat ini setiap bulan Pdt Masada dan Relawan nya akan turun membersihkan sampah dengan semangat tinggi dan niat untu memperindah (Gelah mejile man tatapan = Supaya cantik dan enak dilhat).Pdt (Sampah) Masada Sinukaban akan membawa dua beca serta 7 orang relawan untuk menyusur sepanjang jalan, mengumpulkan semua jenis sampah terutama sampah plastik, bekas kulit durian juga Jeruk jeruk kecil yang membusuk dan bertimbun timbun di pinggir jalan, yang dibuang  begitu saja oleh petani jeruk, karena kalau dijual pun sangat murah sekali (la lit ergana).

Penulis juga pernah melihat tumpukan Kol busuk di sebelah kanan jalan dari arah Medan yang sengaja ditinggalkan/dibuang karena harga jualnya sangat rendah sekali.

Jangan kaget akan judul artikel ini.  Sampah dalam hal ini bukan dalam tada petik yag artinya sebuah kiasan. Tapi ini adalah sampah yag sebenarnya.  Pendeta Masada Sinukaban adalah satu satunya pendeta yang bertugas di Kabupaten Karo yang tergerak hatinya untuk membersihkan sampah di sepanjang jalan Medan Kabanjahe, khususnya mulai dari daerah Penatapan di sekitar Desa Doulu.

Jalan Medan Kabanjahe yang terkenal dengan nama Jalan Jamin Gintings berada dalam wilayah dua kabupaten yaitu Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Karo.  Mulai dari Batas Kota Medan sepanjang lebih kurang 40 km adalah wilayah Deli Serdang. Titik batasnya adalah kira kira beberapa ratus meter dari tempat  Penatapan (Penatapan dalam bahasa Karo artinya Tempat Memandang/Melihat).

Dari tempat ini jika cuaca bersih dan tidak ada kabut, maka Kota Medan sangat indah untuk dipandang.  Itulah awalnya disebut namanya Penatapan, yang pada malam malam liburan atau Sabtu Minggu pasti sangat ramai dikunjungi oleh penduduk dari kota Medan dan sekitarnya.  Namun selalu menyisakan sampah sampah yang sangat jorok dan tidak elok untuk dipandang.

Pendeta Masada Sinukaban tanpa disuruh oleh siapapun tergerak lah hatinya untuk membersihkan sampah sampah itu.  Sejak tahun 2015 sampai sekarang secara rutin dibersihkan oleh pendeta yang berbadan tegap dan ganteng ini bersama dengan beberapa pemuda yang se-visi dengannya.

Bermula dari aksi Natal pada tahun 2015, dimana pendeta Masada  juga adalah Ketua Klasis GBKP Barus Sibayak, yang memang daerah kerja nya adalah sepanjang jalan wisata ini, maka aksi bersih bersih sampah ini berlanjut sampai sekarang.  Mereka membersihkan mulai dari Penatapan terus kearah Desa Doulu, dari Desa Doulu membelok ke Kanan ke Doulu Kuta, sampai ke Semangat Gunung, tempat pemandian Air Panas Alam yang sangat terkenal sampai ke Malaysia,  Singapura, Thailand dan China.

Pada tahun 2015 dan 2016 mereka melakukan aksi bersih bersih  sekali setahun.  Pada tahun 2017 mereka sudah lakukan dua kali setahun.  Lalu berlajnjut 3 bulan sekali dan hingga saat ini setiap bulan Pdt Masada dan Relawan nya akan turun membersihkan sampah dengan semangat tinggi dan niat untu memperindah (Gelah mejile man tatapan = Supaya cantik dan enak dilhat) .

Pdt (Sampah) Masada Sinukaban akan membawa dua beca serta 7 orang relawan untuk menyusur sepanjang jalan, mengumpulkan semua jenis sampah terutama sampah plastik, bekas kulit durian juga Jeruk jeruk kecil yang membusuk dan bertimbun timbun di pinggir jalan, yang dibuang  begitu saja oleh petani jeruk, karena kalau dijual pun sangat murah sekali (la lit ergana).

Penulis juga pernah melihat tumpukan Kol busuk di sebelah kanan jalan dari arah Medan yang sengaja ditinggalkan/dibuang karena harga jualnya sangat rendah sekali.

Kita hargai dan apresiasi  Pendeta Masada Sinukaban, yang proaktif dan berinisiatif untuk membersihkan sampah serta menggerakkan relawan relawan yang idealis (Agul Sembiring, Pristo Barus, Andre Barus, Amsalta Sinuhaji, Wage Ginting Manik, Pt Bp Kembar)  untuk membuat bersih Tanah Karo.

Penulis berharap agar aksi sang Pendeta Sampah ini tidak berhenti namun diteruskan sampai seterusnya dan seterusnya sampai semakin banyak warga Karo khususnya warga GBKP sadar akan kebersihan, dan tidak membuang sampah sembarangan.   Sampai Pemda Karo juga bangun dari tidurnya dan menyokong aksi yang sudah dimulai oleh Pendeta Sinukaban ini.

Ada pepatah  yang mengatakan bahwa bersih itu berhubungan dengan iman.  Artinya dengan berniat untuk bersih dan menciptakan kebersihan akan meningkatkan iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.  Lanjutkan Bapak pendeta kami, impalku si la megogo.

 

oleh Pdt. Masada Sinukaban.



Leave a Reply