Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Natal Ada Karena Cinta




Yogyakarta, eBahana

Hampir semua gereja merayakan Natal. Tidak terkecuali Gereja Pantekosta di Indonesia “Efrata” di jalan Raya Godean Km. 4 Kajor, Yogyakarta. Penyelenggaraan acara Natal yang dimulai pukul 17:00 sampai pukul 19:00 WIB itu berlangsung dengan tepat sasaran dan meriah.

Perayaan Natal yang mengambil tema “Karena Cinta” berlangsung tepat sasaran karena pesan-pesan Natal diulas sesuai konteks jaman, yaitu ditengah-tengah dunia yang makin terperosok dalam gelimangnya gebyar dunia yang makin merusak moral manusia.
Meriahnya acara setelah disuguhkan kekompakan seluruh anggota komisi sekolah minggu, komisi remaja, pemuda dan komisi keluarga yunior dalam kreatifitasnya memadukan dialog dan lagu lagu yang menyentil kehidupan kasih.

Gembala jemaat GpdI Efrata Yogyakarta, Pdt. Drs. Yos Hartono, S.Th, dalam kotbahnya menyampaikan bahwa Natal mengingatkan kita akan kelahiran Yesus Kristus ke dunia yang seharusnya dimaknai sebagai bentuk kebesaran kasih Allah akan dunia ini.
Tanda cinta Tuhan perlu menjadi pusat perhatian. Titik sentral kasih tanpa syarat dari Allah Bapa kepada manusia mestinya lebih terasa dibandingkan kemerihaan pesta natal. Dengan demikian yang mengena dalam pesan-pesan di setiap ibadah dan perayaan natal adalah rasa syukur akan kebesaran kasih Allah dan makin hari makin menyenangkan hati Bapa.

Lebih lanjut disampaikan kepada seluruh jemaat supaya jangan meremehkan cinta Tuhan. Apalagi kadar cinta Tuhan itu luar biasa dan cintanya tanpa syarat. Buktinya? Begitu besar cintaNya pada manusia yang walaupun manusia jatuh dalam dosa namun Tuhan tetap mengasihinya.

Karena itu, Allah melihat dunia yang makin membawa manusia jatuh dalam dosa, mengutus Anaknya yang tunggal supaya yang percaya kepadaNya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal (Yoh. 3:16). Allah Bapa yang menyatakan dirinya dalam diri Yesus merupakan anugerah Tuhan untuk penebusan bagi umat manusia yang berdosa.

Tentu karya penebusan tidak berhenti pada kelahiran Tuhan Yesus saja karena kehidupan Tuhan dan kematianNya juga menggenapi karya penebusan itu. Karena itu yang perlu dilakukan umat manusia adalah kasih Tuhan direspon dengan ucapan syukur. Tentu ada bagian kita yang harus kita lakukan yaitu dengan tetap menjaga kualitas iman yang implementasinya adalah kehidupan kasih (1 Kor 16:14).

Memang manusia diberi kesempatan untuk memilih antara menerima atau menolak, percaya atau tidak, memuji atau mengejek, meninggikan atau merendahkan kasih Tuhan itu. Respon itulah yang menjadikan kita manusia akan bersyukur atau tidak, menjaga kualitas iman atau tidak, bahkan hidup dalam kasih atau tidak. Tetapi bila kita mensyukuri kasih Tuhan dalam segala pekerjaan kita selama masih di dunia ini maka saatnya nanti Tuhan akan memilah setiap kita untuk dipilih justru karena kita masih mempertahankan kualitan iman kita.

Jadi benar bila ada pertanyaan: mengapa ada Natal? Jawabannya sederhana: Karena Cinta. Namun bila direnungkan lebih dalam ternyata tidak sesederhana mengaplikasikan cinta dalam sikap hidup dan perbuatan.

Kemerihaan Natal juga makin lengkap, selain diawali dengan pujian dan penyembahan, setelah Firman Tuhan, juga dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Malam Kudus disertai penyalaan lilin oleh Pdt. Yos Hartono, S.Th , pentas kolaborasi antarkomisi yang terakhir pengumuman dan doa penutup.

(Fr. Sumarwan)



Leave a Reply