Usahakan Kesatuan Tubuh Kristus
Gereja adalah miniatur keberadaan Kristus di dunia ini. Artinya, keberadaan gereja membawa citra Yesus, sang Kepala Gereja. Bila gereja bersatu, ada kekuatan dahsyat.
Akan tetapi, bila gereja terpecah belah, masa depan gereja di bumi ini menjadi suram. Benarlah kata Tuhan Yesus. “Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka lalu berkata kepada mereka: “Setiap kerajaan yang terpecah-pecah pasti binasa dan setiap kota atau rumah tangga yang terpecah-pecah tidak dapat bertahan.” (Matius 12:25).
MUSUH SENANG PERPECAHAN
Keberadaan gereja adalah menjalankan misi-Nya, bukan misi pribadi, atau organisasi. Misi ilahi itu ada pada gereja. Maka, gereja kiranya berjuang untuk mewujudkannya. Ada upaya-upaya yang dilakukan demi mewujudkan hal itu. Salah satu upaya penting adalah bersatu. Ada kekuatan besar ketika gereja yang adalah Tubuh Kristus bersatu. Bila gereja bersatu, sesuatu yang besar terjadi di tengah-tengah umat-Nya. Sesuatu yang hebat akan melanda pelayanan kita. Akan tetapi, apa yang terjadi akhir-akhir ini? Perpecahan justru terjadi di berbagai belahan dunia. Gereja A menjelekkan gereja B. Hamba Tuhan X menjelekkan Hamba Tuhan Y. Maka, satu hal yang perlu dicatat di sini, perpecahan sangat disukai musuh. Siapakah musuh itu? Pasti bukan manusia. Musuh kita adalah penguasa di udara yang ingin menghancurkan pekerjaan Tuhan.
Strategi Iblis yang dilakukan sepanjang sejarah adalah memecah belah. Dengan memecah belah, ia akan menguasai dan melumpuhkan pekerjaan Tuhan. Karena itu, kita harus waspada. Senjata yang telah dibuktikan Iblis di sepanjang masa adalah memecah belah. Ketika ia berhasil memecah belah, pasti ia akan menaklukannya. Jangan sampai kita takluk kepadanya.
SALING MENGASIHI
Saling mengasihi. Kalimat ini mungkin membosankan bagi Anda. Apa pasal? Kalimat ini kerap kali diucapkan,
bahkan berulang-ulang. Hampir setiap pertemuan ibadah kata kasih selalu dikumandangkan. Saking terlalu sering diucapkan, banyak orang yang sering melupakannya. Padahal, dalam kasih ada kekuatan yang besar. Tuhan Yesus pun memberi perintah baru terkait saling mengasihi. “Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi.” (Yoh. 13:34-35). Bagaimanakah dunia tahu bahwa kita ini murid Yesus? Mereka dapat mengetahuinya ketika kita saling mengasihi. Sebaliknya, dunia dengan mudah mengetahui kita bukan murid Yesus, ketika kita saling menghakimi dan membenci. Saling menjelekkan dan menyebar fitnah adalah cara dunia yang Tuhan benci.
Kekristenan terkenal sebagai agama kasih, karena memang dibangun di atas kasih. “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” (Yohanes 3:16). Karena itu sungguh ironi jika umat Tuhan, para hamba Tuhan melupakan hal mendasar ini. Gereja ada karena kasih. Para hamba
Tuhan ada karena kasih. Semua karena kasih. Dasarnya kasih. Karena itulah, menjadikan kasih sebagai gaya hidup merupakan hal yang sangat penting. Musuh sangat takut menyaksikan gereja bersatu. Musuh gemetar tatkala Tubuh Kristus bersatu. Ada kekuatan besar dalam kesatuan dan mengasihi. “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya apa yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kamu lepaskan
di dunia ini akan terlepas di sorga. Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga. Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka.”
(Matius 18:18-20).
Luar biasa. Perkara hebat dapat terjadi ketika semua kita bersatu. Karena itulah, jangan abaikan kesatuan. Tubuh Kristus di Indonesia harus bersatu. Tubuh Kristus di seluruh dunia harus bersatu. Bila hal ini terjadi, lihatlah kemuliaan Tuhan sedang melanda gereja-Nya. Masuklah dalam gerakan kesatuan itu!.
Oleh Ps. Rupet adalah Gembala Jemaat CornerStone Community Church Singapura. Sebuah gereja yang sedang berkembang pesat. Khotbah ini diadaptasi Manati I. Zega dari khotbahnya di CornerStone Community Church (Gereja Pelayanan Kristen) Yogyakarta.