Lokakarya Cetak Biru Pembangunan Sistem Nasional DIKLAT PIP

Bandung, eBahana.com – Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Lokakarya Pembahasan Cetak Biru Pembangunan Sistem Nasional Diklat PIP yang diselenggarakan di Bandung, Jawa Barat pada Sabtu-Rabu (28 /11–1/12) ini. Acara diikuti semua kalangan masyarakat, mulai dari pendidik PAUD hingga pengajar di perguruan tinggi, tak terkecuali peran keluarga dalam pembangunan ideologi Pancasila. Pelibatan lintas departeman, masyarakat, BUMN, lembaga keagamaan dan ormas juga menjadi target mainstreaming pembinaan ideologi Pancasila.

Sayangnya dalam lokakarya ini masih terkesan ada pemahaman Pancasila yang belum menjadi platform bersama semua komponen bangsa. Dari pemaparan narasumber, terlihat bangunan konsep Pancasila dalam kerangka ideal dan tidak menunjukan adanya semacam strategi bersama sebagai platform bagi masyarakat. Padahal setiap narasumber dari kalangan TNI, Polri, Kwarnas Pramuka, Kemendagri, Kemenag, BPIP, dan lainnya masih terlihat sudut pandang yang berserakan.

Dalam sesi ini utusan PGI, Pdt. Henrek Lokra menyampaikan pentingnya basis problematika dan konteks tuna Pancasila diangkat menjadi peta masalah dan tidak hanya mengkonstruksi cara pandang ideal yang tidak berbasis konteks. Atau seolah-olah konteks dipoles sedemikian rupa sehingga kehilangan basis realitas untuk mencari dan merumuskan bersama model atau pola yang tepat bagi pembinaan ideologi Pancasila.

Hal yang menarik adalah juga kesadaran konteks disrupsi teknologi dan penting memperhatikan kaum millennial dalam rangka pembangunan ideologi Pancasila yang dimaksud. BPIP menyatakan bahwa cetak biru telah disusun dengan pelibatan para pakar dan pihak yang berkompeten. Dan diharapakan dalam waktu dekat, perumusan hasil cetak biru tersebut dapat didistribusikan ke semua kalangan, seperti peta jalan moderasi yang sudah dilakukan oleh pemerintah belakangan ini.

(helo)