Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Ide ‘Gila’ James Sumendap pada Penutupan SMST ke-34 GMIM




Bupati Minahasa Tenggara, James Sumendap, saat memberi sambutan, menyerahkan surat tanah yang dihibahkan Keluarga Aruperes-Mokosolang, untuk pembangunan Rumah Diakonia GMIM, yang diterima Ketua Badan Pekerja Sinode, Pendeta Hein Arina, Jumat (26/11) kemarin. (foto: ist)

Touluaan, eBahana.com Sidang Majelis Sinode Tahunan (SMST) ke-34 Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) yang digelar di wilayah Tombatu Barat, Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra), resmi ditutup Ketua Badan Pekerja Majelis Sinode, Pendeta Hein Arina, Jumat (26/11) kemarin. Dalam kesempatan tersebut, Ketua Panitia SMST ke-34, James Sumendap, mengungkapkan ide ‘gila’ untuk perkembangan GMIM ke depan.

Ide ‘gila’ JS sapaan akrab James Sumendap, yakni berkaitan pembuatan supermarket khusus agar seluruh Gereja GMIM bisa berbelanja di sana. Ini dimaksudkannya agar dalam setiap kegiatan gereja, seperti SMST maupun kegiatan lainnya, semua keperluan, baik stola maupun perlengkapan lainnya, bisa diarahkan ke Supermarket tersebut.

“Ini bukan untuk mematikan teman-teman pengusaha, tapi baiknya ada suatu wadah yang bisa dikelola secara profesional. Ini ide ‘gila’ James Sumendap, tapi bisa berdampak luar biasa,” pungkas Gladiator Politik, julukan yang disematkan kepada JS. Selain itu, JS juga mengeluarkan buah pikiran lain, yakni berkaitan dengan batasan usia Ketua Pemuda saat ini yang jauh lebih muda dari masanya, bahkan jika dibandingkan organisasi keagamaan lainnya.

Sebab menurutnya, pada jamannya dulu Ketua Pemuda GMIM memiliki peranan luar biasa dan sangat dihormati, bahkan di berbagai organisasi masyarakat seperti KNPI dan lainnya, Pemuda GMIM sangat menentukan. Dijelaskannya, pandangannya ini bukan berarti Ketua Pemuda saat ini tidak punya kemampuan, melainkan walau dengan kemampuan mereka yang luar biasa, namun ada keterbatasan karena usia yang jauh berbeda dengan lainnya.

“Perlu dipikirkan di masa depan karena transformasi sosial ini, pemuda masih perlu diayomi dan diberi kekuatan sebagai generasi gereja yang kuat. Jangan sampai terjadi lost generation karena kelemahan leadership atau kepemimpinan,” ungkap JS yang juga Bupati Minahasa Tenggara ini.

(Jenly Wenur)



Leave a Reply