Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Bambang Noorsena Tegaskan Indonesia Majemuk Sejak Dahulu




Manado, eBahana.com — Pendiri Institute for Syriac Culture Studies (ISCS) Bambang Noorsena menegaskan Indonesia adalah bangsa majemuk sejak dulu kala. Penegasan tersebut dijelaskan Bambang Noorsena saat menjadi narasumber pada Dialog Kebangsaan yang digelar Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sulawesi Utara (Sulut) di Lucky Cafe & Restaurant pada Jumat (14/1) kemarin

Menurut Bambang, tradisi toleransi sudah menjadi budaya Indonesia sejak berabad-abad lalu atau yang dikenal multikulturalisme. “Waktu Hindu dan Budha masuk ke Indonesia, itu jauh sebelum Islam dan Kristen ada. Dari sejarah tersebut terlihat harmoni masyarakat yang mau menerima perbedaan dari pendatang,” kata Bambang.

Noorsena menegaskan, di balik keanekaragaman bangsa Indonesia dengan teologi masing-masing agama, sesungguhnya yang disembah adalah satu Tuhan. “Kita boleh berbeda pemahaman, tapi Tuhan tetap satu. Dan perbedaan kita tidak akan membuat Tuhan bergeser,” jelasnya.

Bambang menuturkan, perbedaan merupakan hal yang sifatnya kodratik dan tidak bisa hilang. Ia pun berpesan agar hubungan yang berangkat dari egoisme individual dihilangkan karena berisiko merusak tatanan yang sudah indah. Kondisi Indonesia saat ini, lanjut Bambang, begitu mudah terpengaruh dengan isu-isu yang memecah belah. “Untuk meredam itu salah satu yang perlu dihindari tidak mengekspose besar pilihan pindah agama. Karena menyangkut keyakinan, itu hak pribadi setiap orang,” tandasnya.

Selain Bambang, Ketua FKUB Sulut Pdt Lucky Rumopa dan Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Daerah Evans Steven Liow menjadi narasumber pada dialog ini. Rabi Yaakov Baruch, Pimpinan Shaar Hashamayim Synagogue bersama tokoh masyarakat, agama, budayawan mengikuti jalannya diskusi yang dipandu Feybe Lumanauw.

(Alfrits S)

.



Leave a Reply