Anak Muda, Masa Depan Gereja

Bali, eBahana

Acara perdana Youth Bali Parnership diawali dengan sambutan pembuka oleh Hana Ndun dan ia juga menjadi pemimpin pujian bersama dengan Ayu, rekannya. Yang mengambil bagian dalam acara tersebut dan panitianya adalah pemuda dari beberapa gereja antar denominasi. Acaranya sangat meriah dan memberkati para anak muda, di mana mereka sangat bersemangat pada saat lagu pujian dan larut menikmati lawatan Tuhan saat penyembahan.

eBahana sempat menanyakan beberapa anak muda bagaimana kesan mereka dalam acara tersebut mereka mengatakan sangat senang dan berharap agar acara tersebut bisa diadakan kembali. Kata salah seorang anak muda, selain itu menjadi kesempatan untuk melihat atau bertemu dengan sesama anak muda dari gereja yang berbeda, bisa sambil lirik-lirik, biasa anak muda sambil tertawa.

Hadir pula dalam acara tersebut ketua dari Bali Parnership yaitu Filimon Kowehod. Dalam wawancaranya dengan eBahana, ia menyampaikan ide awal sehingga ada perkumpulan Youth Bali Partnership, menurut keterangannya bahwa Bali Partnership dalam hal ini melihat potensi yang ada pada anak-anak muda tersebut. Karena menurut dari hasil survey bahwa anak-anak muda ini rentan, sebab mereka memiliki kekuatan tetapi mereka memerlukan wadah agar mereka menemukan panggilannya secara lebih baik. Karena Bali Partnership tidak membawa anak muda ini untuk suatu proses ibadah untuk mengantikan ibadah mereka, tetapi lebih kepada proses kehidupan seperti skill, networking. Suatu tempat mereka berbagi, karena jika mereka membutuhkan persahabatan, atau menemukan masalah mereka miliki tempat untuk hal tersebut.

Sehingga gereja tidak hanya hadir pada saat acara hari minggu tetapi hadir dalam aspek yang ada dari anak-anak muda tersebut. Sehingga pada tujuan akhirnya akan menjadi orang yang mandiri dan berguna, bagi keluarga, gereja dan menyenangkan hati Tuhan. Harapannya agar para hamba Tuhan, dan setiap jemaat tetap mendukung dan memonitor mereka setiap anak mudanya. Memotivasi mereka dan menggunakan yang baik yang mereka miliki untuk dikembangkan di lingkungan youth masing-masing. Sedang untuk jangka panjangnya setiap anak muda, akan diberikan pelatihan keterampilan seperti melatih untuk memperbaiki AC. Dan keahlian-keahlian yang lain, membangun suatu wadah agar setiap kebutuhan-kebutuhan rumah tangga dapat dikerjakan oleh para anak muda tersebut, karena mereka siap dengan keunggulan bahkan usulan dari Andre Gani sebagai kordinator jika sistem ini sudah jalan mereka rasakan dinilai kinerjanya seperti apa? Semangatnya seperti apa? Karena mereka harus bersaing sepeti yang ada di market place. Agar mereka tahu bahwa kehidupannya tidak hanya ada di dalam gereja tetapi ada kehidupan di luar gereja dengan menjalankan tugas dengan semangat yang terbaik, dengan pikiran dan pandangan yang terbuka, dengan dedikasi dan menjadi wadah yang unggul.

Dan pada akhirnya dari tujuaannya Tuhan dipermuliakan. Anak muda yang ada dalam gereja bukan kebetulan tetapi sebagai modal besar, untuk generasi kita. Para hamba Tuhan harus melihat potensi yang ada, karena mereka tidak bisa hanya dinilai sekedar mereka hadir dalam gereja, memimpin, pujian atau bermain musik, atau hal-hal yang di dalam gereja saja, tetapi bagaimana memperlengkapi mereka. Agar mereka semakin efektif di gereja masing-masing, agar Tuhan menolong semua anak-anak muda di setiap gereja. Aldo WM

Dapatkan buku terkait : http://ebahana.com/product/sukses-plus-kisah-kisah-inspiratif-tentang-kesuksesan-yang-sarat-makna/

http://ebahana.com/product/se7en-decision-codes-7-fondasi-kokoh-buat-anak-muda-untuk-hidup-bahagia-dan-berhasil/