Panggilan dan Kepercayaan dari Tuhan
Alkitab tidak eksplisit menyebut pentingnya perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) sehingga terkesan perayaan HUT tidak selaras dengan Alkitab.
Namun, perlu dicermati doa Musa atas hari-hari yang Tuhan berikan dalam hidupnya. Ia menulis, ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang
bijaksana (Mzm. 90:12). Kata-kata tersebut mengandung makna yang amat dalam akan ucapan syukur atas hari-harinya. Dalam memimpin Lembaga Pelayanan Mahasiswa
Indonesia (LPMI), saya bisa menyelami apa yang dimaksud. Lembaga ini sudah melewati usia 40 tahun. Dan 36 tahun di antaranya saya berada di sana. Saya merupakan saksi sejarahnya. Seorang tokoh dunia, Edward Johnsons mengatakan “Sukses dan penderitaan itu selalu berjalan bersama. Kalau Anda belum sukses hari ini dan belum menderita. Ingatlah sudah ada yang lebih dulu mengalaminya. Kalau hari ini Anda sudah bekerja dan belum sukses, jangan kecewa karena sesudah Anda pasti ada orang yang akan menikmatinya”.
Begitu pula dengan Majalah Rohani Populer Bahana yang sekarang berusia 20 tahun. Sudah ada orang yang berjuang dari awal dengan melalui kesulitan. Dari merekalah pengasuh Bahana yang sekarang dapat belajar rahasia sukses. Terutama bagaimana melewati kegagalan-kegagalan yang pernah dialami, dengan demikian masa depan yang ditempuh akan dilalui dengan optimis dan antusias.
TANGGUNG JAWAB
Momentum HUT harus dilakukan dengan ucapan syukur. Hari-hari yang telah dilalui dapat dicermati dengan pertanyaan, “apakah kita sudah melakukan pekerjaan dengan maksimal?” Dari situ kita akan membuat refleksi untuk menghadapi tahun-tahun mendatang. Ingat hidup harus dipertanggungjawabkan. Majalah Bahana didirikan dengan visi dan misi yang jelas. Ada tujuan yang ingin dicapai. Karena itu Bahana harus melihat eksistensinya kini di tengah
pembaca. Lalu mencermati, apakah keberadaan Bahana sudah diwujudkan secara maksimal dalam arti terjadi peningkatan dari waktu ke waktu. Tidak bisa ditampik di sana-sini ada kesulitan, tapi kesulitan seharusnya membuat kita bergantung kepada Tuhan dan membuat kita menjadi lebih mapan. Inilah bekal dalam merencanakan masa depan. Ingat, hidup adalah sebuah kepercayaan dalam melaksanakan tugas—tugas ini merupakan penugasan
sementara dari Tuhan harus dilihat apa yang sudah kita perbuat. Camkanlah bahwa HUT juga memiliki arti makin menuju ke akhir. Itulah yang membuat orang mesti berpikir untuk
menjadikan hari-hari mendatang lebih baik.
NEVER GIVE UP
Saya terinspirasi pada momentum Pesta Perkawinan di Kana. Ketika Tuhan Yesus mengubah air menjadi anggur. Dalam prosesnya, Tuhan bekerja sama dengan orang yang paling rendah
derajatnya dalam pesta itu: pelayan. Ketika Dia mengatakan untuk mengisi tempayan dengan air sampai penuh, pelayan pesta melakukannya. Mereka melaksanakan porsinya dengan maksimal. Bayangkan kalau air dalam tempayan sedikit. Sudah tentu anggur yang didapat sedikit pula. Terkadang orang kecil merasa direndahkan, tetapi sesungguhnya ia punya tempat terhormat di hadapan Tuhan. Yang tidak berarti dapat berarti di hadapan-Nya. Itulah yang dapat memotivasi hidup. Apa pun porsi di dalam mengabarkan Kabar Baik ini, lakukanlah dengan sebaik-baiknya. Jangan merasa rugi kalau sudah berbuat. Dan jangan berhenti, never give up. Ingatlah bahwa lewat tulisan Anda, Tuhan menyentuh dan memperkenalkan diri-Nya kepada orang lain. Melalui momentum HUT Bahana, pastikan bahwa semua yang terlibat memaknainya sebagai panggilan dan kepercayaan dari Tuhan.
Oleh : Pdt. Dr. Nus Reimas
Penulis adalah Ketua Umum Persekutuan Gereja-Gereja dan Lembaga Injili Indonesia. Juga ketua Lembaga Pelayanan Mahasiswa Indonesia (LPMI)