Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

DENGAN DARAH DOMBA – BAGIAN 9




Lima nas efektif untuk mempertahankan kesaksian pribadi yang konsisten mengenai darah Yesus.

Ayat pertama Kitab Suci, dari Efesus 1:7: “Sebab di dalam Dia [Kristus] dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya.”

Pertama, untuk menerima berkat-berkat ini kita harus [dalam Kristus]. Ini berarti membuat komitmen tanpa syarat pada Yesus. Ketika kita dalam Kristus, kita memiliki penebusan melalui darah- Nya. “Menebus” berarti “membeli kembali, membayar harga tebusan.” Kita ditangan Iblis; kita budak-budak Satan. Namun di salib Yesus membayar harga tebusan darah-Nya untuk membeli kita kembali untuk Allah.

Ini dikonfirmasi dalam 1 Petrus 1:18-19:

“Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak dan emas, melainkan dengan darah yang mahal yaitu darah Kristus yang sama sepertih darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.”

Sebelum kita datang pada Kristus, kita mengikuti cara hidup orang fasik, meski kita sudah mempraktikkan adat istiadat agama. Kita dalam genggaman Satan, kita dibawah penghukuman karena dosa-

dosa kita dan kita terbuka pada serangan-serangan pemangsa dan pembinasa.

Namun kita dibeli kembali. Bagaimana? Hanya dengan darah Yesus Kristus yang berharga sebagai korban Domba Allah. Ia tanpa cacat, tanpa dosa asali, dan tanpa noda – tanpa dosa pribadi. Ia Domba Allah tanpa dosa yang menanggung dosa-dosa dunia. Hanya melalui darah-Nya kita ditebus. Tidak ada harga yang bisa membayar untuk penebusan kita.

Bagaimana Allah mengharapkan kita merespons? “Biarlah ‘itu dikatakan’ orang-orang yang ditebus TUHAN, yang ditebus-Nya dari kuasa yang menyesatkan” (Mazmur 107:2).

Allah mengharapkan kita membuat deklarasi berani yang jelas. Kita mengatakan bahwa kita sudah ditebus. Ayat ini juga mengklarifikasi dari siapa kita sudah ditebus. Kita sudah ditebus dari tangan musuh. Siapa musuhnya? Menurut Kitab Suci, Iblis musuh kita. Kita ditangan Iblis, namun kita dibeli keluar dari tangannya dengan darah Yesus.

Lalu apa kesaksian kita, dalam terang Efesus 1:7 dan Mazmur 107:2? [Melalui darah Yesus, saya ditebus keluar dari tangan Iblis].

Lebih sering kita melakukan pengakuan ini, lebih efektif dalam hidup kita. Membuat pengakuan ini sama dengan merecikkan darah pada tiang pintu hati kita.

Efesus 1:7 membuat pernyataan kedua tentang darah: “Sebab di dalam Dia [Kristus] kita beroleh…..penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya.”

Hal lain yang dibeli untuk kita dengan darah Yesus adalah pengampunan dosa-dosa kita. Ini sepakat dengan apa yang Yesus katakan pada Makan Malam Terakhir sementara Ia memberi murid- murid-Nya cawan, lambang darah-Nya: “Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk ‘pengampunan’ dosa” (Matius 26:28).

Dalam Ibrani 9:22 dikonfirmasi: “Dan hampir segala sesuatu disucikan menurut hukum Taurat dengan darah, dan tanpa penumpahan darah tidak ada [pengampunan].”

Darah Yesus ditumpahkan agar dosa-dosa diampuni. Dalam Efesus 1:7, Paulus membuat dua hal ini sama besar:

“Penebusan melalui darah Yesus.” “Pengampunan dosa-dosa.”

Jadi, sangat penting untuk dimengerti, kita memiliki hak legal penuh penebusan hanya sejauh dosa-dosa kita diampuni. Jika semua dosa- dosa kita diampuni, kita memiliki hak total penebusan. Namun jika kita memiliki dosa-dosa yang belum diakui atau diampuni dalam hidup kita, dalam bidang itu kita tidak memiliki hak legal penuh penebusan. Satan masih memiliki klaim dalam bidang itu.

Cara umum dimana orang-orang percaya memberi Satan klaim legal dalam hidup mereka: kegagalan mereka mengampuni orang lain.

Setelah mengajar murid-murid-Nya Doa Bapa Kami, Yesus melanjutkan dengan peringatan ini:

“Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu.

Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu” (Matius 6:14-15).

Kita tidak berhak mengklaim pengampunan dari Allah melebihi ukuran dimana kita mengampuni orang lain. Karenanya, jika ada orang yang kita belum ampuni secara total, sesuai ukuran itu, sejalan dengan itu, kita tidak diampuni Allah.

Bidang tidak memaafkan itu dalam hidup kita satu dimana Satan masih memiliki klaim legal. Kita tidak bisa mengusirnya sampai kita sudah membatalkan klaimnya dengan mengampuni orang yang perlu kita ampuni.

Ingat, penebusan melalui darah Kristus sama besar dengan pengampunan dosa-dosa kita. Jika semua dosa-dosa kita diampuni, maka kita memiliki hak total penebusan. Namun jika ada dosa yang belum diselesaikan dalam beberapa bidang dalam hidup kita, Satan masih memiliki klaim legal dalam bidang itu. Tidak jadi masalah seberapa besar urapan hamba Tuhan yang berdoa untuk kita, Satan tidak akan terusir karena ia tahu ia memiliki hak legal untuk mendiami teritori itu. Satan ahli legal. Esensial, karenanya, kita mengetahui syarat-syarat Allah untuk pengampunan total, dan kita memenuhi itu.

Untuk menyimpulkan teks kita dalam Efesus 1:7, membawa kita pada dua kesimpulan: Satu, kita harus bersedia mengakui dan menolak semua dosa-dosa kita; dan, dua, kita harus bersedia mengampuni secara total semua orang yang pernah melanggar kita, menyakiti kita atau berbuat salah terhadap kita.

Hanya setelah itu kesaksian kedua kita: [Melalui darah Yesus, semua dosa-dosa saya diampuni].

Pernyataan ketiga mengenai darah ditemukan dalam 1 Yohanes 1:7: “Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa.”

Nas ini mengungkapkan tiga hal yang terikat bersama dalam Firman Allah dan tidak bisa dipisahkan. Hidup dalam terang; Persekutuan seorang dengan yang lain; Penyucian dengan darah Yesus.

Sesuai ayat ini, darah Yesus Kristus menyucikan kita sebagai konsekuensi kita sudah memenuhi syarat “kita hidup dalam terang.” Maka dua hasil mengikuti: Pertama, kita memiliki persekutuan seorang dengan yang lain dan, kedua, darah Yesus menyucikan kita dari semua dosa.

Kesimpulan-kesimpulan logikalnya: jika kita tidak bersekutu dengan sesama orang-orang percaya, itu bukti kita tidak hidup dalam terang. Dan jika kita tidak hidup dalam terang, lagi, secara logikal, kita tidak bisa mengklaim penyucian oleh darah Yesus. Maka kita sampai pada kesimpulan: Jika kita diluar persekutuan, kita diluar terang. Dan jika kita diluar terang, darah tidak lagi menyucikan kita. Darah Yesus menyucikan hanya dalam terang.

Sayangnya, banyak orang Kristen membohongi diri mereka mengenai hak akses mereka pada darah. Mereka terus mengutip bagian kedua 1 Yohanes 1:7, namun dalam banyak kasus mereka belum pernah memenuhi syarat yang didahului dengan “jika”:

“Tetapi ‘jika’ kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang.”

Jadi, bukti kita hidup dalam terang adalah kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain: Diluar persekutuan, diluar terang. Diluar terang, tidak lagi dibawah penyucian dengan darah Yesus.

Persekutuan adalah dua-arah. Pertama, dengan Allah dan, kedua, dengan sesama orang percaya. Ini membuat persekutuan dengan Allah, dan dengan sesama orang percaya signifikans unik dalam hidup kita. Lebih dekat persekutuan kita, lebih cemerlang terangnya. Sementara kita dewasa dalam Kristus, kita datang pada tempat dimana tidak ada lagi bayang-bayang, tidak ada sudut gelap, tidak ada yang di tutup-tutupi. Itu tempat yang sangat menakutkan untuk manusia alami. Tempat transparan. Namun ini tempat satu- satunya dimana darah Yesus sepenuhnya memenuhi fungsi penyuciannya. Untuk mengklaim penyucian darah Yesus tanpa memenuhi syarat-syarat ini sebetulnya membuat darah murah, dan darah Yesus tidak murah. Hal paling berharga di alam semesta.

Kita tidak punya alternatif selain datang pada terang. Apa artinya datang pada terang? Akui dosa-dosa kita, pertama pada Allah dan lalu pada siapa pun kita telah berdosa. Buka semua.

Apakah hal ini sulit untuk dilakukan orang-orang? Jawabannya adalah iya. Terangnya tampak begitu cemerlang. Kita cenderung untuk mundur darinya dengan berkata: saya tidak pernah bisa mengungkapkan hal buruk itu – ingatan yang mengerikan, rahasia bersalah, diperbudak oleh kebiasaan – saya tidak bisa mengeksposnya pada terang. Manusia alami mengkerut darinya. Namun rahasia luar biasanya adalah – Ketika dosa kita diekspos pada terang, darah Yesus menyucikannya dan semuanya bersih.

Allah berkata ini dalam Yeremia 31:34: “Aku akan mengampuni kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa mereka.”

Allah tidak memiliki ingatan buruk, namun Ia memiliki penghapus supernatural yang menghapus ingatan dosa begitu sudah diampuni.

Dilain pihak, jika kita tidak membawa dosa kita kedalam terang, dosa kita tetap ada. Pertimbangkan lagi prinsip besar ini: “Darah Yesus menyucikan hanya dalam terang.”

Misalkan kita telah memenuhi syarat-syaratnya: Kita hidup dalam terang, dan kita dalam persekutuan dengan saudara seiman. Maka kita memiliki hak membuat kesaksian:

“Darah Yesus Kristus, Anak Allah, menyucikan saya, sekarang dan terus menerus, dari semua dosa.”

Sangat penting untuk melihat bahwa ini aksi yang sedang berlangsung (continuing present tense). Darah terus menerus menyucikan sementara kita terus hidup dalam terang. Dua operasi yang berkelanjutan. Terus menerus hidup dalam terang, dan kita terus menerus menerima penyucian darah. Ini pekerjaan penyucian darah total.

Pernyataan keempat mengenai darah ditemukan dalam Roma 5:8-9:

“Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.

Lebih-lebih, karena kita sekarang telah dibenarkan oleh darah-Nya, kita pasti akan diselamatkan dari murka Allah.”

Proklamasi kita diambil dari frasa ditengah ayat Roma 5:9: “kita dibenarkan oleh darah Yesus.” Dimanapun kita membaca dalam Alkitab King James Version kata “justifikasi” kita bisa mensubstitusi kata itu dengan “dibenarkan.” Itu berlaku dalam Ibrani Perjanjian Lama dan dalam Yunani Perjanjian Baru. Dalam setiap bahasa, ada satu kata yang penterjemah-penterjemah dengan berganti-ganti menterjemahkan “dibenarkan” atau “dijustifikasi.” Terjemahan yang mana pun yang digunakan, dalam bahasa asli katanya satu dan sama.

Kitab Suci berkata kita “sudah dibenarkan” oleh darah Yesus. Kita tidak bisa dijustifikasi jika kita belum dibenarkan dalam hidup kita sehari-hari. Lebih dari upacara legal; lebih dari perubahan label.

Perubahan karakter dan gaya hidup radikal yang dihasilkan oleh darah Yesus.

Cara lain untuk mengerti arti dijustifikasi. Kita bisa menginterpretasinya “seperti saya tidak pernah berdosa.” Kenapa? Saya dijustifikasi karena saya sudah dibuat benar dengan kebenaran yang bukan milik saya sendiri, namun kebenaran Yesus Kristus.

Kebenaran ini tidak memiliki catatan dosa, tidak ada masa lalunya untuk perlu diampuni. Ini sekarang kondisi saya dihadapan Allah.

Lihat Roma 3:23-25:

“Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, dan oleh kasih karunia telah [dibenarkan] dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.

Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya. Hal ini dibuat-Nya untuk

menunjukkan keadilan-Nya, karena Ia telah membiarkan dosa-dosa yang telah terjadi dahulu pada masa kesabarannya.”

Kita bersyukur untuk kata-kata “dengan cuma-cuma” dalam ayat itu. “Dengan cuma-cuma” berarti “tanpa usaha sendiri.” Masalah dengan orang-orang agamawi sering mereka berusaha memperoleh kebenaran dan mereka tidak pernah mencapainya. Kebenaran yang Kitab Suci bicarakan tidak bisa di peroleh. Harus diterima dengan iman sebagai karunia cuma-cuma atau tidak bisa diterima sama sekali.

Dalam Roma 4:4-5, Paulus membuat pernyataan yang berlawanan dengan apa yang orang-orang agamawi antisipasi:

“Kalau ada orang yang bekerja, upahnya tidak diperhitungkan sebagai hadiah, tetapi sebagai haknya.

[Tetapi kalau ada orang yang tidak bekerja], namun percaya kepada Dia yang membenarkan orang durhaka, imannya diperhitungkan menjadi kebenaran.”

Untuk menerima kebenaran yang Allah tawarkan kita melalui iman, hal pertama yang kita harus lakukan adalah “berhenti bekerja,” berhenti berusaha dan berhenti mencoba untuk memperolehnya.

Allah menawarkan kita kebenaran yang kita tidak pernah bisa peroleh – karunia cuma-cuma.

Dasar kebenaran besar Injil adalah Allah membuat orang fasik menjadi benar. 2 Korintus 5:21 berkata dalam Alkitab King James Version: “Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.”

Ini menggambarkan pertukaran lengkap dan sempurna. Yesus dibuat menjadi dosa karena dosa-dosa kita, supaya kita dibenarkan dengan kebenaran-Nya. Kebenaran ini diperoleh melalui iman dalam darah-Nya dan tidak bisa diterima dengan dasar lain.

Kebenaran melahirkan hasil-hasil pasti langsung, yang bisa dilihat. Satu contoh “keberanian.” Ini kekurangan dalam banyak orang- orang Kristen masa kini. Mereka malu-malu, takut-takut dan menyatakan menyesal atau minta maaf dan cenderung mundur ketika dikonfrontasi kejahatan atau Iblis. Ini bukan gambaran kebenaran yang diberikan dalam Kitab Suci: “Orang fasik lari, walaupun tidak ada yang mengejarnya, [tetapi orang benar merasa aman seperti singa muda]” (Amsal 28:1).

Sebab akar sifat takut-takut dan malu-malu dalam banyak orang- orang Kristen karena mereka tidak memiliki pewahyuan fakta bahwa mereka benar di mata Allah – benar seperti Yesus Kristus Sendiri.

Ketika kita menerima pewahyuan itu, membuat kita berani dan maka kita bisa bersaksi:

“Melalui darah Yesus, saya dijustifikasi, dibuat benar, seperti saya tidak pernah berdosa.”

Aspek kelima dari kesaksian kita adalah dikuduskan. Ibrani 13:12 berbicara mengenai kuasa “pengudusan” darah Yesus: “Itu jugalah sebabnya Yesus telah menderita di luar pintu gerbang untuk menguduskan umat-Nya dengan darah-Nya sendiri.”

“Menguduskan” berarti “membuat kudus.” Kekudusan termasuk didalamnya pemikiran “dipisahkan untuk Allah.”

Seperti kebenaran, pengudusan tidak datang melalui usaha atau perbuatan; tidak datang melalui agama. Datang melalui iman dalam darah Yesus. Ketika kita dikuduskan dengan darah-Nya kita dipisahkan untuk Allah.

Dalam hubungan ini Paulus berkata dalam Kolose 1:13: “Ia telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang kekasih.”

Melalui iman dalam darah Yesus kita sudah dipindahkan dari wilayah otoritas Satan ke dalam Kerajaan Allah dan Yesus Kristus.

Berarti “dibawa dari satu tempat ke tempat lain.” Dalam Kitab Suci, menggambarkan perpindahan total dan lengkap. Dalam Perjanjian Lama dua orang diangkat dari bumi ke surga, Henokh dan Elia.

Keduanya pergi secara keseluruhan tubuh. Satu-satunya yang Elia tinggal jubahnya, namun tubuhnya pergi dengannya.

Ini apa yang kata-kata Paulus maksud: “Kita sudah secara total dipindah dari kerajaan kegelapan ke Kerajaan terang indah Allah.” Kitab Suci tidak berkata kita “akan” dipindah, dikatakan kita “sudah” dipindah – roh, jiwa dan tubuh. Kita tidak lagi dalam teritori Iblis; kita tidak dibawah hukum-hukum Satan. Kita dalam Kerajaan Anak Allah, dan kita dibawah hukum-hukum-Nya.

Roma 8:2 lebih jauh mendefinisi dua hukum ini: “Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut.”

Dalam ayat ini kita melihat hukum Iblis – hukum dosa dan maut – dan kita melihat hukum Kerajaan Allah – hukum Roh yang memberi hidup dalam Kristus Yesus. Ada dua kerajaan dengan hukum yang

berlawanan bekerja. Paulus, berbicara dari pengalaman pribadinya, menjelaskan: “Aku tidak lagi dalam teritori Iblis, Aku tidak dibawah hukum Iblis. Kerajaannya tidak berlaku untukku karena Aku sudah dipindah ke kerajaan lain. Aku sudah diangkat – dibawa roh, jiwa dan tubuh.”

Karenanya, kesaksian kita ke lima adalah “Melalui darah Yesus saya dikuduskan, dibuat kudus, dipisahkan untuk Allah.

Ada lima kesaksian yang setiap dari kita bisa buat mengenai darah Yesus:

“Melalui darah Yesus, saya ditebus keluar dari tangan Satan. “Melalui darah Yesus, semua dosa-dosa saya diampuni. “Darah Yesus Kristus, Anak Allah, menyucikan

saya, sekarang dan terus menerus, dari dosa.

“Melalui darah Yesus, saya dijustifikasi, dibuat benar, seperti saya tidak pernah berbuat dosa.”

“Melalui darah Yesus saya dikuduskan, dibuat suci, di pisahkan untuk Allah.”

Ketika kita bersaksi mengenai darah Yesus, Roh Kudus memberi kesaksian pada kerja penebusan-Nya dalam hidup kita. Kesaksian kita yang melepas kerja darah dalam hidup kita. Jika kita tidak bersaksi, tidak ada yang bekerja. Kesaksian pribadi kita yang memicu kekalahan Satan. Ini menolong kita mengerti kenapa kita begitu sering mengalami oposisi ketika mulai bersaksi. Di titik ini kita

benar-benar mulai merusak Iblis. Kita bisa percaya apa saja yang kita suka dan Iblis tidak begitu terganggu sampai kita mulai bersaksi mengenainya. Namun ketika kita mulai bersaksi, maka ia akan melakukan segalanya untuk mematahkan semangat, membuat kita takut dan menahan kita berbicara, karena kesaksian kita yang membuat kuasa Allah efektif melawannya.

 OLEH : LOKA MANYA PRAWIRO 



Leave a Reply