Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Yesus adalah Pintu yang Baik dan Benar (4)




eBahana.com – Di dalam kehidupan manusia suka tidak suka mau tidak mau akan bertemu dengan banyak orang. Dari banyak orang tersebut ada yang kita kenal dengan baik maupun yang tidak kita kenal. Bagaimana sikap kita jika bertemu dan menghadapi orang asing? Firman Tuhan membantu kita untuk menghadapi orang asing dengan cara berikut.

Tetapi  seorang asing pasti tidak mereka ikuti, malah mereka lari dari padanya, karena suara orang-orang asing tidak mereka kenal.

Dalam bersosialisasi di tengah masyarakat, kita tidak akan bisa menghindari orang asing. Pertanyaannya, apakah seseorang asing itu pasti tidak baik di dalam kehidupannya? Yang dimaksudkan orang asing di sini masih ada benang merahnya dengan pencuri, perampok, dan mereka yang berniat jahat. Kalimat  “Tetapi seorang asing pasti tidak mereka ikuti.” Mengapa orang asing tidak mereka ikuti Karena ia baru mereka kenal. Oleh karena baru mereka kenal tentu saja belum tahu karakternya, baik atau tidak.

Orang asing itu juga berkaitan dengan segala sesuatu yang kontradiktif dengan kehendak Tuhan Allah. Oleh karena itu orang asing jangan diikuti karena akan membuat domba-domba Allah menjadi celaka. Bentuk dari mereka tidak mengikuti orang asing itu adalah pada ayat “Malah mereka lari dari padanya.” Lari dari padanya itu ada kemungkinan karena mau dipaksa untuk mengikutinya, namun ada kemungkinan lagi karena inisiatif mereka untuk lari menghindar darinya karena memang ia bukan gembala (tuannya). Dengan kata lain mereka sudah tahu ada bahaya yang akan mengancam keselamatan hidupnya. Supaya tidak terancam maka mereka lari dari padanya.

Hal yang menjadi faktor utama mereka lari dari orang asing itu adalah “Karena suara orang-orang asing tidak mereka kenal.” Hal yang dimaksud lari dari orang asing mencari keberadaan gembala (tuannya). Kita sebagai pengikut Kristus digambarkan sebagai domba-domba, sedangkan Allah adalah gambaran sebagai gembala, dan orang asing adalah gambaran penguasa kegelapan (iblis). Kita sebagai pengikut Kristus harus selalu peka dan dengar-dengaran terhadap suara gembala yang baik dan benar, yaitu Kristus. Apabila kita bisa konsisten berbuat demikian niscaya kita akan terhindar dari marabahaya yang datang dari orang asing, yaitu iblis. Oleh karena itu kita sebagai domba harus tahu mana pintu kandang gembala yang baik dan benar serta mana pintu jebakan  dari orang  asing. Seperti yang diketengahkan oleh Firman Tuhan di bawah ini:

Maka kata Yesus sekali lagi: ”Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Akulah pintu ke domba domba itu.”

Ayat di atas adalah penyataan yang menegaskan bahwa Yesus adalah pintu yang baik dan benar untuk menuju kepada Bapa di sorga. Mengapa Yesus membuat kalimat penegasan? Supaya mereka selalu mengingat semua perkataan-Nya dan mengingat pintu kandangnya. Sebab di dunia kita berhadapan dengan banyak orang. Dan ingat apa yang disampaikan oleh rasul Paulus:

Seperti ada tertulis: Tidak ada yang benar, seorang pun tidak.

Melihat realita yang ada seperti yang telah dinyatakan di dalam ayat firman Tuhan di atas, pernyataan-Nya–Dia adalah satu-satunya pintu menuju rumah Bapa di sorga–memang perlu diulang. Jika kita melihat ke belakang,  peristiwa-peristiwa di dalam Perjanjian Lama, karakter bangsa Israel adalah bangsa yang  tegar tengkuk dan bebal dan selalu harus diingatkan. Karena dosa itulah yang menjadikan pejalanan menuju pintu kebenaran dan kebaikan sangat sulit. Sebab orang asing (iblis) secara bersamaan juga menawarkan sesuatu yang lebih mudah, lebih enak menurut kacamata dunia. Dan itu yang membuat manusia terbuai dan terbius dengan tawaran orang asing itu. Oleh karena itu dibutuhkan keteguhan hati dan komitmen yang kuat supaya kita dapat sampai di rumah Bapa. Kuasa Firman Tuhan dan kuasa Roh Kudus yang akan memberikan kekuatan supaya kita bisa sampai kepada pintu yang baik dan benar dan masuk ke rumah Bapa di sorga.

(Markus Sulag)



Leave a Reply