Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Dunia Anak (Sebagai Pelaku atau Korban Aniaya di Sekolah atau di Lingkungan)




eBahana.com – Kasus kekerasan terhadap anak belakangan semakin marak. Dalam dunia pendidikan pun kasus kekerasan berupa tawuran, bullying, diskriminasi pendidikan, dan lain-lain terus terjadi. Data Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) pada Januari-Agustus 2012 mencatat 3.332 kasus kekerasan terhadap anak. Ancaman, pemalakan, dan ejekan yang lebih sering muncul di lingkungan anak akhirnya menimbulkan perilaku bullying. Ironisnya, perilaku bullying sebagian besar terjadi di perkotaan.

Umumnya para orangtua, guru, dan masyarakat menganggap fenomena bullying di sekolah adalah hal biasa. Ada yang bahkan dengan bangga menceritakan perilaku anaknya ketika mem-bully temannya. Respons baru diberikan jika perilaku ini membuat korban terluka hingga membutuhkan bantuan medis. Tempat bermain yang semakin terbatas secara tidak langsung ‘memaksa’ anak untuk lebih banyak bersentuhan dengan televisi dan game. Orangtua yang terlalu sibuk dan tidak memenuhi kebutuhan emosional anak
membuat anak melihat sosok orangtua yang superior dan berhak membentuk mereka sedemikian rupa. Perilaku buruk yang dilihat anak di lingkungan rumah, sekolah, dan tontonannya itulah yang membuat anak
memiliki kecenderungan mengimitasi apa yang dilihatnya.

Beberapa waktu lalu kasus bullying justru terjadi di sekolah Kristiani (SMU Don Bosco). Kasus ini menimbulkan berbagai kerugian, bukan hanya bagi si korban tetapi juga pelaku bullying. Hal ini lalu menjadi pergumulan bagi orangtua Kristen akan bagaimana menerapkan nilai-nilai kristiani dalam kehidupan anak
sehingga perilaku seperti ini bisa dihindari. Red



Leave a Reply