Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Sepenggal Kisah Yunita, Pelayanan Paskah di Pedalaman Hutan Futong




eBahana.com – Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman (Matius 28:19-20). Kutipan ayat amanat agung inilah yang mendasari setiap hamba Tuhan maupun institusi gereja dalam melakukan pelayanan misi dan memenangkan banyak jiwa demi kemuliaan nama Tuhan. Amanat agung itu demikian pentingnya. Bukan saja karena merupakan misi utama semua gereja, tetapi juga karena gereja-gereja baru akan terbentuk apabila ada orang-orang yang taat melaksanakan amanat agung tersebut.

Tanpa Amanat agung tidak akan ada gereja-gereja lokal. Allah sangat serius dengan misi karena sesungguhnya misi adalah isi hati Allah sendiri. Hal ini dinyatakan dengan sangat serius dalam seluruh Alkitab. Keseluruhan kitab suci, dari kitab Kejadian sampai kitab Wahyu, terus menyatakan kasih Allah secara konsisten kepada manusia yang berdosa. Kasih Tuhan adalah bagi segala bangsa. Lebih dari enam ratus kali kata bangsa dan suku bangsa muncul dalam Alkitab. Yesus Kristus telah mati di kayu salib mencurahkan darah- Nya untuk menebus segala bangsa, kaum, dan bahasa agar mereka menjadi kepunyaan Allah bagi kemuliaan Allah Bapa. Itulah misi Allah di dalam dan melalui diri Kristus yang datang ke dalam dunia ini.

Sesungguhnya, merupakan hak istimewa bagi setiap orang percaya untuk terlibat dalam pekerjaan misi Allah bagi dunia ini. Tugas ini begitu istimewa karena kita yang sebenarnya tidak layak telah dilayakkan- Nya untuk ambil bagian di dalam pekerjaan mulia tersebut sebagai rekan-rekan sekerja Allah. Keseriusan perhatian Allah akan misi dapat kita lihat dari istilah “mengutus” dan “mengirim” dalam Lukas 10:1,2 (LAI). Kata “mengutus” yang pertama dipakai dalam Lukas 10:1, dalam bahasa aslinya (Yunani) adalah “apostello”. Dari kata inilah kata “apostle” berasal, yang artinya rasul. “Apostello” berarti diutus baik-baik dengan hormat dan otoritas. Dengan cara ini Allah mau agar orang percaya membagikan Kabar Keselamatan itu kepada dunia. Murid-murid diutus baik-baik, di-apostello oleh Tuhan Yesus. Sebaliknya, kata kedua yang dipakai dalam Lukas 10:2 adalah “Ekballo”. “Ekballo” berarti di lempar, di tendang, di utus dengan paksa. Tuhan bisa memakai berbagai cara untuk mengutus dengan paksa orang percaya pergi ke ladang misi.

“Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit” (Luk. 10:2). Artinya, antara ladang misi dan tenaga pekerjanya tidak seimbang. Jika orang percaya tidak mau di-apostello, diutus secara baik-baik untuk pergi, Tuhan bisa meng-ekballo orang percaya untuk pergi. Hal ini terjadi supaya bangsa-bangsa lain mendapat kesempatan untuk mendengarkan Kabar Baik itu.

Memiliki hati yang terbeban dan digerakkan oleh belas kasihan Tuhan, seorang Pemudi bernama Yunita Sihombing berjemaat di Gereja Pantekosta di Indonesia Desa Simpang Perak Jaya. Dengan memanfaatkan lokasi kerja di PT. Nursery yunita memberanikan diri dan mengambil kesempatan untuk melakukan pelayanan Misi dan memenangkan jiwa dengan menjangkau daerah-daerah yang sulit dijangkau dan  terabaikan di daerah Hutan Pedalaman Futong Kabupaten Pelalawan. Berhubung karena yunita seorang wanita dan akses yang sangat sulit dan jauh.dengan pergulatan hati yang cukup panjang dan beberapa kali yunita menahan diri untuk mengabaikan jiwa-jiwa yang harus dilayani.

Tepatnya di hari Paskah dalam doanya Yunita mendapat teguran melalui Firman Tuhan Yeremia 1:6-7, Sesungguhnya aku tidak pandai berbicara, sebab aku ini masih muda. “Pada 1:7, Tetapi TUHAN berfirman kepadaku: “Janganlah katakan: Aku ini masih muda, tetapi kepada siapapun engkau Kuutus, haruslah engkau pergi, dan apapun yang Kuperintahkan kepadamu, haruslah kausampaikan.” Mendapat teguran melalui Firman Tuhan ini Yunita merasa bersalah dan tertuduh hingga akhirnya dengan Doa dan Kekuatan Roh Kudus memberikannya keberanian dan hikmat untuk menjangkau jiwa-jiwa di pedalaman tersebut. “ Saya ditegur Tuhan om melalui ayat itu akhirnya saya memberanikan diri untuk melayani mereka,“  begitulah ungkapan Yunita kepada penulis kala itu.

Dengan menyisihkan sedikit gajinya Yunita lantas membeli beberapa makanan dan snack dan mengadakan pelayanan kasih tepat pada Senin 13 April 2020. “Saya yakin mereka sama sekali tidak tahu kalau hari ini adalah Paskah, momen ini saya ambil untuk bersaksi dan menceritakan kasih dan penebusan Yesus Kristus kepada mereka,“ ungkap Yunita. Jiwa-jiwa yang saya layani mayoritas Suku Nias dan Mentawai. Mereka berpindah-pindah, tidak menetap dan membuat Rumah Tenda menjadi tempat tinggal mereka. Berhubung karena penulis bergabung di pelayanan (Sahabat Orang Sakit dan Sahabat Hamba Tuhan) merasa perlu teman untuk melanjutkan pelayanan ini. Lantas Yunita menghubungi dan menceritakan pelayanan ini kepada penulis. Dengan mempersiapkan waktu, dana dan segala hal yang dibutuhkan untuk kesana,  penulis mengajak yunita untuk melanjutkan dan merencanakan perjalanan pelayanan ini. Untuk sementara sehubungan dengan adanya Covid 19 ini akses masuk dan keluar hutan ini ditutup sementara. Menunggu covid 19 selesai pendekatan social dan kasih sayang dengan duduk dan makan bersama mereka terus dikerjakan.

Jika pembaca terbeban untuk terlibat pelayanan misi ini, mungkin lewat dana maka kami sambut dengan sukacita dan silahkan hubungi nomor hanphone penulis disini. Tentu saja korban yang kita berikan sangat berharga untuk pekerjaan Tuhan ini. Tuaian terus menantang dan kitalah pekerja-pekerjanya. Jiwa-jiwa yang diselamatkan adalah  investasi harta kita diperuntukkan bagi `harta surgawi` yang membawa kekekalan dan ngengat tidak memakannya. Pertambahan jumlah jemaat  juga dikarenakan penambahan yang Tuhan lakukan. Para pekerja-Nya tidak memegahkan diri dengan mengatakan bahwa itu hasil pelayanan mereka. Tuhanlah yang bekerja melalui pekerja-Nya, bukan mereka yang bekerja keras bagi Tuhan. Semua hanya anugerah- Nya. Soli Deo Gloria.

Oleh Pdt. Wijaya Naibaho (Team SHT, bisa dihubungi di 081217147699).



Leave a Reply