Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Rasul Paulus Seorang Evangelism ‘TSM’ II




eBahana.com – Penginjilan yang tersistem.

“Sebab perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini,
melawan roh-roh jahat di udara.”

Pemerintah-pemerintah, penguasa-penguasa, penghulu-penghulu dunia yang gelap itu bicara tentang sistem. Karena hal di atas ada kaitannya dengan kelompok, organisasi instansi baik pemerintahan maupun instansi swasta. Sebagai organisasi atau instansi tentunya harus mempunyai aturan main, aturan main itulah yang sering disebut sistem. Sedangkan arti kata sistematis itu sendiri adalah.” Terstruktur menurut sistem atau memakai sistem dengan cara yang diatur dengan baik.” Mengapa harus melakukan kerja dengan sistem?

Karena yang kita hadapi itu bukan hanya darah dan daging atau perseorangan saja tetapi menghadapi sistem atau kelompok yang mempunyai kekuasaan. Maka dari itu di dalam melakukan kerja-kerja evangelis harus juga menggunakan sistem supaya kerjanya sistematis, supaya kerja kerja evangelis akan berhasil seperti yang telah di amanat agungkan Tuhan Yesus kepada umat-Nya. Dari sejak zaman rasul hingga sekarang ini dan di
masa yang akan datang, evangelis selalu berhadap-hadapan dengan sistem yang sering kali juga mengganggu aktivitas penginjilan itu sendiri.

Tidak jauh berbeda juga dengan rasul Paulus yang terlebih dahulu menghadapi hal yang sama seperti yang kita hadapi saat ini dan mungkin akan dihadapi oleh generasi umat Tuhan di masa yang akan datang. Bahkan mungkin ia bisa lebih kompleks lagi musuh yang menjadi penghalang dibandingkan dengan kita saat ini. Karena terlalu banyak permasalahan yang mendera rasul Paulus sampai ia menyebutnya: “duri dalam daging.” Tetapi semua permasalahan yang ada dan akan menghalangi kerja kerja penginjilannya tidak akan melebihi kekuatannya. Oleh karena menghadapi banyak sekali sistem tersebut maka rasul Paulus berpikir, berucap dan bertindak positif dan tersistem juga supaya penginjilan yang dilakukan bisa sistematif dan menghasilkan buah
pertobatan.

Salah satu kerja kerja evangelis yang sistematif yang dikerjakannya melalui surat kepada jemaat dan surat penggembalaan kepada mereka yang sudah dewasa dalam imannya kepada Kristus dan yang telah dipilih oleh dia sendiri diantaranya Timotius, Titus; Filemon. Penginjilan yang sistematis yang tetap dilakukan oleh rasul Paulus dari Tuhan Yesus adalah mengangkat beberapa orang murid untuk menjadi mitra atau rekan kerja penginjilan. Sistem pemuridan yang dibangun Rasul Paulus sungguh sangat efektif untuk melakukan penginjilan.

Sistem yang dibangun oleh Rasul Paulus selanjutnya adalah persekutuan orang kudus yang sering disebut juga gereja.

  • Gereja dibangun untuk mempersatukan mereka yang sudah berkomitmen untuk mengikut Kristus dan
    mengaku percaya bahwa Kristus adalah Tuhan dan juru selamat dalam hidupnya.
  • Gereja dibangun sebagai pusat beribadah kepada Allah dan kegiatan kerohanian yang lainnya dan pusat kegiatan diluar ibadah yang lain.
  • Gereja dibangun untuk memisahkan mana pengikut Kristus mana yang bukan atau belum mengikut Dia. Dan mengapa membangun gereja? Karena membangun gereja sama dengan membangun sistem dan merupakan salah satu sistem yang dilaksanakan rasul Paulus karena tujuan utama dari penginjilan itu adalah memberitakan kabar keselamatan dari Tuhan Yesus, hasil penginjilannya dibuatkan wadah yang namanya gereja.

Di dalam gereja itu ada pemimpinnya (penanggung jawabnya).itulah yang disebut membangun sistem. Dengan membangun sistem itu penatalayanan gereja menjadi efektif. Di dalam gereja juga ada aturan main (Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gereja (AD/ART). Namun semua harus tetap berpegang teguh pada firman Tuhan yang terdapat di dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Alkitab harus tetap menjadi
sumber dari segala sumber (patokan) utama gereja dan atau tertinggi kedudukannya.

Seharusnya di era sekarang ini, khususnya di Indonesia, kerja-kerja evangelis harus semakin tersistem, apabila tidak demikian pasti akan mengalami kendala dan ujungnya akan menemui kegagalan. Supaya dapat berhasil dengan baik di dalam penginjilan, di samping harus membangun sistem yang baik tetapi harus cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati. Sebab yang kita hadapi adalah manusia era globalisasi yang kuat individualismenya, kapitalisme yang terimplementasikan di dalam kehidupan yang hedonis dan berporos kepada harta tahta dan wanita dan atau pria. Itulah arti pentingnya kerja kerja penginjilan yang tersistem supaya lebih sistematis. Namun jangan lupa kerja-kerja penginjilan harus tetap berpusat kepada kuasa Roh Kudus dan kuasa firman, sebab Injil adalah kekuatan dan kebenaran Allah itu sendiri, karena Firman itu adalah Allah.

Oleh Markus Sulag.



Leave a Reply