Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

NATASHA WILONA: Menjaga Konsistensi Akting & Citra Diri




eBahana.com – “Masa muda adalah masa untuk bekerja keras dan mengejar impian. Maka jangan pernah merasa terlambat memulai sesuatu. Sebab, cara kita memanfaatkan waktu menentukan kebahagiaan yang didapat dalam hidup”

Di Indonesia, artis yang memiliki engagement rate tertinggi pada akun sosial media dapat dihitung jari. Salah satunya adalah Natasha Wilona yang kerap disapa Wilona. Tentu diperlukan komitmen dan kiat khusus sejak awal merintis karena harus dibangun dalam waktu yang tidak sedikit. Namun ia justru mengaku dirinya seorang aktris dan bukan influencer. Kira-kira, apa yang membuatnya berhasil mem-branding diri sendiri sehingga mampu membuat pengguna media sosial tanpa basa-basi menyukai foto/videonya dan memberikan komentar-komentar bagus? Kepada Bahana, ia mengisahkan sebuah rahasia besar yang Tuhan ijinkan terjadi dalam hidupnya.

Titik Terendah dan Perkenanan Tuhan
Karier Wilona sebagai pemain sinetron sudah tidak diragukan lagi. Ia sering mendominasi dunia sinetron. Sebelum sukses dalam dunia akting seperti sekarang, ia merintis karier di dunia modelling sejak kecil. Wilona yang mengikuti lomba Kartini di Jakarta, langsung berhasil menyabet juara. Sang mama melihat potensi dalam diri anak bungsu itu. Maka saat Wilona sekeluarga pindah ke Banjarmasin, ia dikursuskan modelling.
Kemampuan Wilona berlenggak-lenggok semakin terasah. Padahal baju-baju yang kerap dipakainya bukanlah baju baru yang biasa dipamerkan para model setiap kali berlomba. Bajunya adalah baju bekas saudara yang didesain ulang sang mama, kemudian dipermak tukang jahit di pasar. Dan karena ia sering memenangi perlombaan, lama-lama temannya enggan membagikan informasi lomba fashion show padanya.
Bisa dibilang titik terendah Wilona dan keluarganya adalah saat harus berjuang hidup di Banjarmasin. Sang mama sebagai single mother, menghasilkan uang dari jualan baju dan membesarkan Wilona beserta kakak Wilona di rumah kontrakan sederhana. Rumah kayu itu sering kemasukan air saat hujan dan menjadi persinggahan tikus. Kalau malam, mereka selalu beradu dengan nyamuk sehingga harus memakai kelambu saat tidur. Wilona juga tidak pernah mempunyai buku sekolah. Namun, hal itu tak membuatnya menduakan pendidikan.
“Perjuangan mama merawat saya dan kakak tidak main-main, ia tidak pernah mengeluh bahkan menangis di depan anak-anaknya. Dan itu membuatku sadar bahwa perjalanan ke depan bakal semakin berat. Hal yang kubanggakan, meski dalam kondisi susah dan di tengah mama punya persoalan sendiri, mama terus mendidik kami dengan cinta kasih. Jadi kalau sekarang diberi kehidupan dan berkat yang layak dari Tuhan, masa aku tidak bisa menjadi orang baik sih. Di saat susah aja bisa apalagi sekarang,” tutur gadis yang sangat mengutamakan keluarga dan menyukai travelling ini.
Kembali ke kota Jakarta, Wilona dan keluarganya melanjutkan hidup dalam keterbatasan. Hal yang dipikirnya ajaib, perlindungan dan pertolongan Tuhan nyata melekat pada hidup mereka. Wilona merasa berkat Kristus selalu ada saja untuknya. Suatu kali, sang mama yang kerap mengantarkan Wilona beraktivitas mengalami kecelakaan sampai tidak bisa mengendarai motor beberapa waktu. Wilona kemana-mana menumpang becak atau nebeng mobil tetangga. Namun itu tak membuatnya patah semangat. Tatkala berlomba dan menang kembali, Wilona dibukakan jalan untuk merambah dunia entertainment oleh salah satu juri. Ia juga berhasil mendapatkan pemeran utama FTV yang mengisahkan fantasi anak. Untuk pertama kalinya Wilona sukses menjajal akting dalam film dengan memerankan masa kecil Chelsea Olivia. Ia pun berhasil mendapatkan peran untuk 10 judul FTV. Namun, karena sang mama tidak tega melihat Wilona selalu pulang pagi usai syuting, Wilona harus vakum dan hanya mengambil proyek iklan saja.

Mari simak bersama kelanjutan artikelnya di Bahana Magazine Volume 359.  Untuk pemesanan dapat menghubungi Admin via WhatsApp +62-813-2771-3987 (Yemima).



Leave a Reply