Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Penerbit Andi & Asosiasi Konselor Pastoral Indonesia Gelar Bedah Buku Grief Psychotherapy




Yogyakarta, eBahana

Membahas soal kedukaan sepertinya tidak akan pernah habisnya dan akan terus menjadi pergulatan dan rahasia hidup manusia yang harus terus dipecahkan. Tidak heran puluhan peserta begitu antusias mengikuti acara bedah buku Grief Psychotherapy di Gedung Andi Star Yogyakarta (14/09). Turut hadir pula Afthonul Afif, M.A.; dan Magda.

Pada kesempatan tersebut Dr. Totok S. Wiryasaputra, Kon.Pas., Sp.Ked., memaparkan bahwa menolak, marah, tawar-menawar, depresi merupakan proses seseorang  menerima kedukaan.

“Setiap orang memiliki sumber daya eksternal dan internal. Namun, tidak semua orang mampu mengelola kehilangan dan kedukaan. Ketahanan orang menerima kehilangan dan kedukaan itu tergantung dengan pada mental masing-masing. Selain itu, penyelesaian masalah (coping skill) juga menjadi faktor penting. “Ketika seseorang memiliki coping skill positif, dia akan berdoa, menyanyi, atau membaca Alkitab. Sementara, yang negatif, akan merokok, minum minuman keras, selingkuh, dan lainnya.”

Dosen Fakultas Psikologi Universitas Kristen Satya Wacana, Krismi Diah Ambarwati, M.Psi., Psikolog, mengapresiasi Grief Psychotherapy sebagai buku Psikologi terlengkap yang membahas kedukaan. “Saat ini belum ada buku Psikologi yang khusus membahas soal kedukaan,” ungkapnya.

Pada kesempatan tersebut Pdt. Lukas Eko Sukoco, M.Th., Kon.Pas., mengupas pentingnya penanganan kedukaan dan kehilangan dari sisi psikospiritual. “Saya melihat bahwa kebanyakan pendamping pastoral hanya menjadi tukang doa. Tidak mendampingi secara spiritual. Pada hal spiritualitas dan religiusitas itu berbeda. Dimana spiritualitas dalam psikospiritual itu memiliki tujuan untuk membimbing orang menemukan Tuhan sesuai dengan konsep yang orang tersebut pahami. Naf



Leave a Reply