Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Yesus Datang Menyatakan Bapa




Yesus bukanlah Tuhan yang jauh dari kehidupan kita. Dia adalah Tuhan yang senantiasa hadir. Dia juga ikut merasakan perasaan dan penderitaan-penderitaan kita.

Seorang anak bungsu dari dua bersaudara menuntut hak warisnya kepada sang ayah, sebelum ayahnya meninggal.Jelas, sikap yang nakal ini sangat menyakitkan hati orangtuanya. Sikap seperti ini hendak menyatakan bahwa sang ayah telah mati, walaupun sesungguhnya ia masih hidup. Perumpamaan ini merupakan gambaran dari kehidupan kita.

Alkitab mengatakan Allah telah mengasihi kita, bahkan mengangkat kita sebagai anak-Nya, dan Dia menjadi Bapa kita. Betapa seringnya kita mengabaikan keberadaan-Nya dan justru melakukan perbuatan jahat seolah-olah Dia tidak melihat kita. Itulah kebanyakan sikap manusia. Diakui atau tidak, sebenarnya kita menyadari bahwa kita adalah orang yang melakukan banyak kejahatan di hadapan-Nya.

Untuk tujuan itulah, Yesus datang ke dalam dunia ini. Karena itu kita selalu merayakan Natal. Maka, kita membutuhkan pertolongan Yesus, karena Dia datang untuk menyatakan kasih Bapa kepada kita. Bila kita merenungkan Injil Lukas 15:11-32, ada beberapa hal penting yang akan kita pelajari bersama.

Yesus mengasihi kita tanpa batas
Seperti si bungsu yang menyadari kekeliruannya, ia bertobat dan berbalik untuk kembali kepada ayahnya; dan
dengan kasih yang tanpa batas sang ayah menerima kembali si bungsu dengan sambutan dan pelukan penuh
kasih. Demikianlah Bapa di surga senantiasa menunggu pertobatan kita dan kembalinya kita kepada-Nya. Dia
bersedia memberi pengampunan. Kristus menyatakan diri-Nya yang penuh kasih jika kita mau bertobat. Artinya, pertobatan yang sejati membuat Bapa memperdulikan kehidupan kita. Bahkan yang lebih penting, relasi kita dengan Bapa dipulihkan.

Yesus selalu siap dan rindu memberkati kita
Anak bungsu yang pulang kepada ayahnya tidak dianggap sebagai budak atau karyawan. Statusnya tetap
anak. Ketika ia kembali, sang ayah mengenakan pakaian, memasang mantel, memberi perhiasan yang pantas digunakan sebagai anak. Bahkan dibuatkan pesta, melimpahi anak durhaka itu dengan makanan. Saat ia jauh dari sang ayah, si bungsu terlantar dan ingin memakan makanan babi. Namun, tatkala kembali kepada
ayahnya, pesta telah disiapkan baginya. Itulah Bapa kita yang penuh kasih dan selalu siap memberkati kita.

Dia Imanuel, selalu menyertai kita
Bapa yang dinyatakan Yesus adalah Allah yang Imanuel. Artinya, Allah yang senantiasa menyertai kita. Allah
yang hadir dalam keseharian kita. Dia tinggal dalam hati kita dan tidak meninggalkan kita. Dia bersuka cita,
bahkan ikut merasakan duka cita kita. Dia pun dapat merasakan apa yang terjadi dalam diri kita. Hal ini berarti Dia menyertai kita untuk selama-lamanya.

 

Oleh Pdm. Fatizanolo Waruwu, S.Th adalah Gembala JKI “Kristus Gembala” Surakarta, Jawa Tengah.



Leave a Reply