Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Terobsesi Film Porno




eBahana.com – Shalom Dr. Andik, selama kami menikah, setiap berhubungan badan, suami saya selalu mengajak dengan posisi aneh-aneh, seperti adegan dalam film porno yang selalu kami tonton sebelumnya. Saya malah jadi merasa tidak nyaman. Saya mau mengeluh tapi takut kalau dia tersinggung, saya kan
istri yang harus setia melayani suami. Apakah saya harus berterus terang? Apakah yang dilakukan suami saya menirukan adegan itu termasuk dosa?
(Ny.Ria, Pontianak)

Berikut jawab Dr. Andik.

Ibu Ria, industri pornografi memang telah menjadi kendaraan sexual revolution selama setengah abad terakhir ini. Apa yang dilakukan oleh Hugh Hefner pada tahun 1953 ketika dia memulai bisnis Majalah Playboy telah mengubah wajah dunia menjadi dunia yang penuh dosa seksual.

Apa yang dialami oleh Ibu Ria, ternyata juga dialami oleh sekitar 27 % pasangan suami-istri Kristen di Indonesia yang memiliki kebiasaan nonton pornografi. Mereka yang menonton pornografi harus menghadapi firman Tuhan berikut ini: Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya. (Matius 5:28). Mereka yang menonton pornografi, berfantasi dengan aktris/aktor yang ditontonnya. Karena itu mereka sudah melanggar firman Tuhan. Mereka sudah berzinah dalam pikiran sebelum mereka menirukan adegan yang ditontonnya.

Ibu Ria harus menyampaikan jawaban ini kepada suami Ibu. Sebab jika kebiasaan ini diteruskan, ada firman Tuhan lain yang harus dihadapi oleh suami Ibu, yaitu: Janganlah sesat! Orang cabul, penyembah berhala, orang berzinah, banci, orang pemburit, pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak akan
mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. (I Korintus 6:9b-10).

Tuhan telah merancang seksualitas secara sempurna. Pola hubungan itu tergambar secara implisit dalam firman Tuhan berikut ini : Kemudian manusia itu bersetubuh dengan Hawa, isterinya, dan mengandunglah perempuan itu, lalu melahirkan Kain; maka kata perempuan itu: “Aku telah mendapat seorang anak laki-laki dengan pertolongan Tuhan.” (Kejadian 4:1).

Kata bersetubuh dalam firman Tuhan di atas, menggunakan kata Yada dalam bahasa Ibrani. Kata ini juga bisa
diterjemahkan sebagai mengenal dengan berhadap-hadapan muka. Maka dari sini kita mengetahui bahwa posisi hubungan seksual yang Allah rancang adalah posisi face to face.

Firman Tuhan yang secara eksplisit menggambarkan posisi hubungan seksual bisa kita baca pada, Kidung Agung 2:6 berikut ini: Tangan kirinya ada di bawah kepalaku, tangan kanannya memeluk aku. Rancangan Allah ini sempurna, terlihat dari anatomi tubuh manusia. Dalam anatomi tubuh manusia alat reproduksi
manusia terletak di bagian depan tubuhnya. Dengan posisi anatomi seperti ini, maka ketika terjadi kontak seksual secara alami maka suami-istri akan berhadap-hadapan muka.

Dengan pemahaman seperti di atas, oral seks maupun anal seks adalah gaya hubungan seksual yang tidak sesuai dengan rancangan Tuhan. Model hubungan seperti itu muncul di kalangan homoseks dan disebarluaskan oleh industri pornografi.

Kami rindu suami-istri seperti Ibu Ria, para hamba Tuhan, pendidik, konselor, dokter, psikolog, pengusaha, dll diperlengkapi dengan senjata rohani yang lengkap untuk peperangan rohani di akhir zaman.

Kita sedang berperang melawan roh-roh perzinahan yang sedang merusak banyak pernikahan, serta kehidupan pribadi orang muda sampai pada pemimpin rohani. Pada akhirnya kita akan bersama menyiapkan gereja sebagai mempelai Krtistus yang
kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya.

Oleh Dr. Andik Wijaya, M.Rep.Med. Seksolog.



Leave a Reply