Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Intim atau Ngelindur? Lalu Berapa Kali Seminggu Hubungan Intim yang Sehat itu?




eBahana.com – Terkadang seorang istri sering dibuat repot oleh suami yang tengah malam minta berhubungan intim. Mungkin sebagian merasa tidak siap karena kondisi malam hari yang sudah letih. Sebenarnya apa sih yang dialami suami-suami tersebut, apa dia kena gangguan atau kelainan? Lalu berapa kali
seminggu hubungan intim yang sehat itu? Berikut penjelasannya.

Kemungkinan suami-suami juga mengalami kelelahan. Nah, tengah malam setelah tidur beberapa saat, tubuhnya menjadi segar. Pada saat seperti itu gairah seksual bisa datang. Dalam situasi tersebut ada 2 hal yang
bisa dipilih.

1. Pertama, istri bisa tidur lebih awal sehingga tengah malam istri bisa bangun bersama suami untuk menikmati keintiman seksual.

2. Kedua, istri bisa membuat kesepakatan dengan suami untuk melakukan hubungan intim di pagi hari.

Hubungan intim di pagi hari, bisa menjadi pilihan bagi pasangan sibuk yang kelelahan pada malam hari, atau bagi mereka yang memasuki usia tengah baya.

Pria tengah baya bisa mengalami gangguan ereksi karena penurunan produksi testosterone. Pada dini hari,
produksi testosterone pada tubuh pria meningkat. Hal ini, menyebabkan kualitas ereksi pria tengah baya sangat baik pada pagi hari.

Frekuensi hubungan intim, sangat dipengaruhi oleh banyak hal, seperti usia, kondisi kesehatan, kebugaran. Tetapi secara umum, pasangan berusia 20-an tahun melakukan hubungan intim 5-6 kali seminggu ; 30-an tahun 4-5 kali seminggu, 40-an tahun 3-4 kali seminggu, 50-an tahun 1-2 kali seminggu, 60 tahun ke atas
seminggu sekali atau kurang.

Dalam pernikahan, suami-istri harus saling menjaga agar seks tidak menjadi jebakan yang menghancurkan
pernikahan.

Mengapa Raja Daud bisa jatuh dalam dosa seksual. Bukan karena setiap tujuh menit otaknya memikirkan seks (sebagaimana diajarkan oleh beberapa ‘pengajar’). Kalau setiap tujuh menit Daud memikirkan seks, Daud tidak akan pernah mampu menang dalam banyak peperangan. Daud jatuh karena ada jebakan seksual yang tidak diwaspadainya. Dan jebakan tersebut segera memerangkap dan menghancurkannya.

Kejatuhan Daud dalam dosa seksual, bukan penetapan ilahi, tetapi sebuah pilihan hidup. Siapapun kita, bisa terjebak dalam jalan yang pernah dilewati oleh Daud, tetapi bersama dengan Tuhan kita bisa menjauh dari jalan tersebut, dan memilih jalan yang lain, yaitu jalan menuju kemenangan atas pencobaan.

Percayalah, apapun yang saudara pikirkan adalah pilihan saudara. Filipi 4:8 berkata: Jadi akhirnya,
saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis,
semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.

Oleh Dr. Andik Wijaya, M.Rep.Med. Seksolog.



Leave a Reply