Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Eko Endarto, RFA: Investasi atau Judi?




Sumber: Catatankeluargamuda.com

Yth. Bapak Eko Endarto

Saya tertarik dengan banyak pembahasan Bapak tentang investasi. Sebenarnya saya sangat ingin berinvestasi, tetapi beberapa rekan saya mengatakan bahwa investasi bisa menjadi judi, khususnya untuk beberapa produk investasi seperti misalnya saham. Seperti kita tahu bahwa judi adalah dosa, bagaimana menurut Pak Eko tentang pernyataan ini?

David di Makassar (0856xxxx)

Jawaban:

Shalom, Bapak David di Makassar

Senang sekali bila mengetahui bahwa Anda cukup tercerahkan dengan materi ini. Menurut saya investasi sangat berbeda dengan judi. Sebagai contoh, ketika Yusuf mendapat penglihatan tentang adanya masa sulit di Mesir dan kemudian ia menyimpan banyak perbekalan sebagai antisipasi, itu bukan diartikan sebagai judi karena Yusuf memperhitungkan risiko dan masa depan yang menurut dirinya sangat perlu dipersiapkan. Nah, bila kasus ini kita implementasikan di dunia saat ini, ketika kita mempersiapkan masa depan kita dengan investasi, saya kira itu bukanlah judi, karena kita sudah memperkirakan bahwa kondisi kita di masa depan akan berbeda dengan saat ini dan bila kita mempersiapkannya dengan investasi, saya kira itu bukan judi.

Nah, bagaimana kita bisa membedakan antara judi dan investasi?

1. Memiliki Tujuan yang Jelas

Sumber: koinwork.com

Sebuah investasi memiliki tujuan yang jelas dan bukan sekadar keuntungan. Misalnya, membeli emas untuk biaya pendidikan anak, saham digunakan untuk pensiun, hal itu disebut investasi, bukan judi. Judi adalah ketika Anda membeli emas atau saham, tetapi tidak tahu tujuannya apa, sekadar menunggu harga tinggi dan kemudian menjualnya.

2. Memiliki dasar atau perhitungan

Sumber: nikifour.co.id

Ketika berinvestasi, kita memiliki perhitungan yang matang, kapan akan dibeli dan kapan akan dijual sesuai kebutuhan. Seperti Yusuf di Mesir, ia menyimpan gandum dengan perhitungan matang bahwa gandum tersebut cukup untuk minimal 7 tahun saat krisis di Mesir terjadi. Nah untuk Anda, ketika berinvestasi, pastikan Anda mengenal betul produknya sehingga tidak masuk produk “bodong” yang akan membuat investasi menjadi judi.

3. Memiliki Legalitas yang benar

Sumber: jurnalpublic.com

Khusus di Indonesia, karena judi bukanlah sebuah kegiatan yang dilegalkan, ketika Anda berinvestasi, dan produk investasi maupun perusahaan yang mengeluarkannya terdaftar maupun disahkan oleh regulator dan pemerintah,  Anda tidak sedang berjudi. Itulah alasannya jika Anda berinvestasi di investasi bodong di mana jenis investasi tidak dilegalkan oleh legulator, Anda sudah berjudi. Jadi, kalau mau berinvestasi dan bukan berjudi; pastikan tempat dan produknya benar.

Nah, Pak David, beberapa hal di atas mungkin bisa menjawab ke-“galau”-an Bapak mengenai investasi. Kalau masih ragu, jangan pernah takut untuk bertanya kepada pihak lain untuk meyakinkan Anda. Misalnya, kepada pendeta atau gembala sidang untuk membantu Anda lebih yakin tentang pentingnya dan kebenaran investasi, khususnya dari sisi theologis.

 

 



Leave a Reply