Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Bagaimana Viral tetapi Tetap Positif di Medsos?




eBahana.com – Bagaimana agar dapat tetap memviralkan sebuah postingan, tetapi tetap positif di medsos?

Kita perlu mempertimbangkan hal-hal berikut:

T = True.
Jadi, kita perlu cek dahulu kebenarannya. Apakah postingan tersebut benar tidak? Siapa yang memublikasikan, mempunyai kredibilitas untuk dipercaya? Apakah media abal-abal atau media ternama?
Medianya netral atau tidak? Jangan mentang-mentang kita mendapat broadcast di Whatsapp, “Wah, ini heboh nih, sesuatu” tetapi tidak jelas sumbernya, tiba-tiba spontan kita ikut membroadcast juga ke teman-teman kita. Bahayanya jika broadcast tersebut adalah sesuatu yang negatif.

H = Helpfull. 
Apakah postingan tersebut membantu, apakah itu bisa membantu orang lain yang membaca postingan tersebut.

I = Inspiration. 
Apakah itu bisa menginspirasi orang lain? Apakah bisa menularkan energi yang positif kepada orang lain atau paling tidak orang lain juga ikut merasakan hal-hal yang positif juga.

N = Neccesary. 
Apakah itu penting untuk di-posting? Apakah itu penting untuk dilihat orang lain? Kadang-kadang kita juga
perlu bijaksana dalam mem-posting sesuatu. Kita harus menyadari bahwa ada hal yang bersifat privasi dan
juga ada hal yang bisa dikonsumsi oleh publik. Karena sosmed adalah area publik, waktu kita mem-posting
sesuatu, hal itu bisa dibaca oleh orangtua, bos kita, atau rekan kerja, mungkin juga otoritas di atas kita.
Karenanya, kita harus bisa berpikir dua kali, “Apakah hal ini penting untuk di-posting?”

K = Kindness. 
Apakah itu baik untuk di-posting? Menurut saya, ini jadi pertimbangan, minimal kita pikirkan apakah ada untungnya, paling tidak kalaupun kita me-repost sebuah berita, kita bisa tambahkan caption. Sebenarnya kita bisa memposting suatu berita yang memang sepertinya kegiatannya negatif, tetapi kita bisa tulis dengan caption yang positif. Kita tulis dengan caption yang punya sudut pandang positif, punya sudut pandang kekristenan yang membangun. Jadi, orang tidak akan berfokus pada peristiwa negatifnya, tetapi justru bisa belajar dari kejadian tersebut, yaitu belajar sesuatu hal yang positif.

 

Disarikan dari wawancara Donda Naibaho terhadap Martin Wijaya S.Kom. (Digital Marketing Specialist yesHEis Indonesia)



Leave a Reply