Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

XBTMovement di Era Obama




eBahana.com – Sepanjang 2008 XBTMovement (Sexual Behaviour Transformation Movement – Gerakan Transformasi Perilaku Seksual) telah menjangkau 30 kota menyebar dari Medan sampai Manokwari.

Mengimpartasikan Visi-Misi Transformasi Perilaku Seksual kepada sekitar 10.000 pemimpin Kristen, dan menjangkau sekitar 45.000 pemuda-pelajar untuk bertobat dari dosa seks dan mengambil komitmen hidup kudus bagi Tuhan.

Memasuki tahun 2009 lalu, XBTMovement telah menghadapi tantangan yang tidak mudah akibat masalah global yang berdampak pada kondisi nasional dan lokal. Perlu diketahui, pada 20 Januari 2009, hari pertama Barack Obama menjabat sebagai presiden Amerika Serikat (AS) akan menandatangani berbagai kebijakan yang sama sekali tidak bijak. Obama akan mencabut pendanaan atas Abstinence Education (pendidikan pantang seks sampai menikah) sebesar US$200 juta/tahun (Rp2,48 triliun) dan mengalihkannya pada pendidikan Safe Sex (yang mempromosikan penggunaan kondom di kalangan pemuda-pelajar).

Obama juga telah menyiapkan penandatanganan kebijakan Pro- Choice/Pro-Abortion bersama dengan kepala staf Gedung Putih Rahm Emanuel, senator dari Ilinois yang sangat pro-aborsi. Penandatanganan ini akan meningkatkan jumlah dana untuk kegiatan aborsi yang setiap tahun telah mencapai Rp12,4 triliun. Obama juga akan menandatangani legalitas Embryonic Stem Cell Research. Obama dan istrinya juga dengan jelas
mendukung LGBT (Lesbian, Gay, Bisexual, Transsexual). Dukungannya termasuk rencana memasukkan pelajaran di sekolah-sekolah bahwa homoseks itu normal, melegalkan pernikahan sejenis, serta melegalkan adopsi oleh pasangan homoseksual.

Jadi, jelas Barack Obama adalah pribadi yang Pro-SafeSex, Pro-Abortion, dan Pro-Homosex. Begitu dilantik menjadi presiden AS, ia akan memangkas anggaran pemerintahan Federal yang Pro-Abstinence Education, Pro-Life, Pro-Family, Pro-Purity Life sampai level-0. Pada sisi lain, ia akan mengucurkan dana federal dalam jumlah yang fantastik untuk mengeksekusi semua nilai yang dianutnya.

Revolusi Seksual Kedua
Mencermati nilai-nilai dan kebijakan Barack Obama, mengingatkan saya pada Bileam yang menyeret orang
Israel dalam dosa perzinahan dan penyembahan berhala (Bil. 25:1-2, Why. 2:14). Bagi saya, Obama tidak
berbeda dengan Alfred C.Kinsey yang disebut sebagai bapak kaum homoseks dunia, Hugh Hefner pemilik
majalah Playboy yang menyebarkan kemesuman lewat berbagai media, serta Helen G. Brown yang mempelopori kebebasan seksual wanita serta hak-hak reproduksi yang melegalkan aborsi. Ketiga tokoh inilah yang menyeret dunia mengalami Revolusi Seksual ke-1 sekitar setengah abad lalu.

Obama dalam pandangan saya akan membawa Amerika dan seluruh dunia mengalami Revolusi Seksual ke-2, yang dampaknya akan jauh lebih buruk. Perzinahan pada zaman Bileam mengakibatkan 24.000 orang mati akibat tulah dosa seks (Bil. 25:9). Revolusi seks ke-1 telah menyebabkan sekitar 40 juta orang di seluruh dunia
menanti kematian akibat HIV AIDS, tidak termasuk yang mati dan menderita akibat HPV, Chlamydia, Syphilis, serta sekitar 30 jenis penyakit seksual lainnya. Saya tidak bisa membayangkan bencana kemanusiaan yang akan ditimbulkan oleh keputusan-keputusan Barack ‘Bileam’ Obama.

Orang percaya dan gereja-gereja di Indonesia sebagai perwakilan Kerajaan Allah di Indonesia memiliki tanggung jawab untuk menghidupi serta mengkomunikasikan nilai-nilai Kerajaan Allah, terutama dalam hal
kekudusan hidup.

Hari pertama di Gedung putih George W. Bush menunjukkan sikapnya yang Pro-Abstinence Education, Pro-Life, ProFamily, Pro-Purity Life dengan menandatangani sejumlah kebijakan serta pengaliran dana untuk
mengeksekusi kebijakan tersebut. Sebaliknya, 20 Januari 2009 Barack ‘Bileam’ Obama akan merobek kebijakan tersebut dan menggantinya dengan kebijakan yang Pro-SafeSex, Pro-Abortion, Pro-Homosex. Jangan biarkan ‘virus’ ini menyebar, merusak, dan membunuh banyak kehidupan di Indonesia. Lakukan sesuatu, terlibatlah dalam XBTMovement – Gerakan Transformasi Perilaku Seksual. Jadilah “The Phinehas Factor” yaitu pribadi-pribadi yang berjuang membela kehormatan Allah (Bil. 25:10-13). Mari bersama mewujudkan tahun depan dan tahun selanjutnya hidup sebagai “The Year of Sexual Purity”. (draw)

oleh Dr. Andik Wijaya, M.Rep.Med, Seksolog.



Leave a Reply