Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Membeli dengan Bijak




eBahana.com – “Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, ia pun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu.” (Mat.13:46)

Beberapa waktu yang lalu, saya berdiskusi dengan seorang teman pengusaha yang penuh pengalaman mengenai ayat di atas. Saya ajukan pertanyaan, “Dalam kondisi seperti apa Bapak mau menjual seluruh harta milik Bapak untuk membeli suatu barang?”

Setelah berpikir sejenak, beliau menjawab, “Harus dengan kondisi yang amat khusus!” Lalu, dia menambahkan bahwa kondisi yang sangat amat khusus ini tidak bisa dia jelaskan saat ini karena memerlukan banyak sekali pertimbangan. Dia harus membentuk satu team yang terdiri dari orang-orang dengan latar belakang berbeda untuk memberi pertimbangan sebelum mengambil suatu keputusan.

Jawaban seperti ini menunjukkan betapa pentingnya seseorang harus berpikir dahulu sebelum membeli sesuatu. Kadang-kadang, pertimbangan hanya digunakan untuk barang berharga mahal. Ini tidak tepat. Seharusnya, pertimbangan harus digunakan untuk semua barang yang ingin dibeli.

Ada dua hal yang harus kita pertimbangkan sebelum melakukan pembelian.

Fungsi Barang

Pada awalnya, setiap pembelian selalu dianggap berguna. Namun, kenyataannya tidak senantiasa demikian. Ini terjadi mungkin karena kurangnya pengetahuan mengenai barang (product knowledge) yang ingin dibeli.

Ada beberapa penyebab,

a. Hanya untuk Kepuasan
Seringkali ada keinginan kuat untuk membeli barang-barang tertentu yang biasanya harganya tidak terlalu mahal. Contohnya ketika berada di tempat wisata lalu kita melihat barang-barang suvenir yang menurut kita “lucu” dan menarik. Tanpa berpikir akan ditaruh di mana barang tersebut. Akibatnya, kita kebingungan dan diletakkan di gudang, masih dalam bungkus yang belum dibuka tanpa pernah difungsikan. Ini pembelian sia-sia. Contoh lain adalah barang-barang aksesori.

b. Terburu-buru
Ketika melakukan pembelian dengan tergesa-gesa, seringkali kita belum sempat berpikir fungsi barang tersebut. Pembelian dengan cara seperti ini biasanya juga akan berakhir di gudang.

c. Tidak Sempat Mempelajari
Ketika baru akan membeli barang, seseorang akan memiliki gairah yang besar. Ketika sampai di rumah mereka tidak mau menyediakan waktu untuk mempelajari barang yang dibeli agar berfungsi optimal. Beberapa ibu yang saya tanyai mengatakan bahwa mereka jarang sekali membaca buku manual dari barang yang mereka beli.

Kondisi Diri Ketika akan membeli barang, kita harus siap menggunakannya. “Apakah gunanya uang di tangan orang bebal untuk membeli hikmat, sedang ia tidak berakal budi?” (Ams. 17:16). Kita bisa saja memiliki uang, namun jika kita tidak siap maka barang yang dibeli dengan uang tersebut tidak akan membawa manfaat dalam diri kita. Sama seperti orang bebal yang memiliki uang untuk membeli hikmat. Dia harus membuat dirinya berakal budi terlebih dahulu agar bisa menggunakan uang tersebut.

Salah satu penyebab utama hal ini adalah kita terlalu percaya diri dan menganggap pasti bisa mengalahkan
kelemahan yang kita miliki. Dengan mempertimbangkan dua hal ini diharapkan kita mampu melakukan pembelian dengan bijak.

Oleh Benny Santosa, S.T., M.Com., CFP®, Penulis buku best seller All About Money.



Leave a Reply