Masa Depan Kita Ditentukan dari Siapa yang Menjadi Teman Kita Hari Ini
eBahana.com – Di era perkembangan zaman ini kita bisa bertemu dengan banyak orang baik secara langsung ataupun melalui media sosial. Namun, kita tidak dapat menilai dengan cepat apakah mereka teman yang baik untuk kita atau tidak. Sehingga kita butuh mengenal mereka lebih dalam agar kita dapat memutuskan untuk lanjut bergaul dengan mereka atau tidak. Mungkin ada yang berpendapat kenapa sih harus memilih teman? Kenapa tidak bergaul sama semua orang? Kalau pilih teman apa kita disebut sombong?
Kita bisa melihat quote dari Michelle Obama “Choose people who lift you up” artinya kita wajib memilih teman yang dapat membawa kita ke arah yang baik. Teman yang baik akan membantu kita untuk berkembang sesuai potensi kita karena karakter kita dapat berubah sesuai dengan siapa kita menghabiskan waktu. Kita dapat melihat beberapa orang di sekitar kita yang awalnya memiliki banyak prestasi membanggakan, namun ketika mereka salah memilih teman dalam pergaulan akhirnya mereka mulai mengalami kemunduran contohnya nilai akademik buruk karena tidak fokus belajar, komunikasi dengan orang tua mulai berkurang bahkan sering terjadi pertengkaran, dan mulai melukai diri sendiri dengan mencoba minum alkohol berlebihan, narkoba, dan seks bebas. Hubungan mereka juga dengan Tuhan semakin jauh, bahkan beberapa orang ada yang mulai kecewa dengan Tuhan. Mereka berpikir penyebab mereka salah dalam memilih teman itu karena Tuhan yang tidak dapat menjaga hidup mereka dengan baik. Padahal Tuhan telah memberi Alkitab sebagai kompas untuk menunjukan arah yang tepat bagi kita yang tersesat melalui firman-Nya di 1 Korintus 15:33 tentang pergaulan yang buruk dapat membuat kebiasaan baik kita menjadi rusak.
Tetapi pada dasarnya Tuhan juga tidak menciptakan manusia seperti robot, karena Ia mengasihi kita dan Ia memberi kita kehendak bebas namun kita kadang keliru menggunakan kehendak bebas itu.
Kadang kita juga salah mengartikan kalimat ini “manusia tidak ada yang sempurna” hal ini yang menyebabkan kita bergaul dengan siapa saja tanpa pikir dampaknya bagi diri kita. Maksud dari kalimat bahwa tidak ada manusia yang sempurna adalah kita pasti melakukan kesalahan baik sengaja maupun tidak sengaja itu sebabnya kita diajarkan untuk saling mengampuni dan mengasihi. Kalau melakukan kesalahan dan kita tidak cepat menyadarinya bahkan kita menikmati hal itu sehingga menjadi kesenangan untuk pribadi maka hal itu akan berdampak buruk bagi jiwa kita.
Tidak bergaul dengan orang-orang yang membawa pengaruh buruk bukan berarti kita memusuhi mereka atau membenci apalagi menghakimi itu bukan hak kita, tapi tugas kita mendoakan mereka untuk dapat merasakan sentuhan Roh Kudus agar mereka membuka hati menerima Yesus dan mereka dapat meninggalkan perbuatan mereka yang lama. Sebab Tuhan juga melakukan hal yang sama yaitu Ia dengan setia menanti anak-anak-Nya yang hidup jauh dari-Nya untuk dapat kembali serta menikmati sukacita baru.
Belajar menghargai diri sendiri dengan memilih komunitas yang terdapat orang-orang yang dapat membawa dampak positif untuk hidup kita sebab Tuhan ingin melihat hidup kita tinggal dalam damai sejahtera serta penuh limpahan berkat terlebih lagi menjadi berkat untuk orang lain melalui sikap hidup kita yang benar. YAM