Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Bisnis, Surga atau Neraka?




“Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.”
(Matius 6:33)

Apakah tujuan utama dari bisnis atau pekerjaan kita? Banyak orang akan segera menjawab,
“Uang! Apalagi kalau bukan uang?!” Benarkah? Paling tidak, ada tiga prinsip yang harus kita
terapkan ketika berbisnis.

Bisnis Adalah Melayani
Bisnis berarti melayani. Melalui bisnis, kita mengerahkan sumber daya yang kita miliki untuk menghasilkan produk atau pelayanan terbaik bagi orang lain. Jadi, ”Saya melayani, oleh karena itu saya mendapatkan uang”. Semakin baik kita melayani, semakin banyak uang yang akan kita dapatkan. Kita tidak memedulikan uangnya terlebih dahulu karena kita fokus memberikan pelayanan terbaik. Cara pandang ini berbeda dengan cara pandang bisnis pada umumnya, yaitu ”Saya mendapatkan uang, oleh karena itu saya melayani.” Dengan cara
pandang seperti ini, pelayanan yang diberikan sebanding dengan uang yang diterima. Tanpa uang, tidak ada pelayanan sama sekali. Pekerjaan atau bisnis yang hanya berfokus pada uang adalah bisnis jangka pendek. Bisnis seperti ini akan cenderung memanipulasi para
pelanggannya atau melihat keuntungan hanya dari jangka pendek. Bahkan, seringkali produk atau pelayanan yang mereka tawarkan tidak sebanding dengan harga yang harus dibayar oleh
para pelanggan mereka. Akibatnya, para pelanggan tidak akan memakai lagi produk atau pelayanan tersebut. Bob Lutz, salah seorang eksekutif General Motors, mengatakan,
“Perusahaan-perusahaan yang berhasil menghasilkan uang besar hampir tidak pernah menetapkan “menghasilkan uang banyak” sebagai tujuan mereka.

Justru mereka cenderung digerakkan oleh antusiasme yang pada akhirnya akan menghasilkan produk-produk atau pelayananpelayanan yang sangat menawan, menarik hati,
dan menggairahkan, sehingga para pelanggan mereka mau merogoh kantong untuk mendapatkan produk atau pelayanan tersebut.”

Ketika berfokus pada uang, kita cenderung mengabaikan pelayanan. Tetapi, ketika berfokus pada pelayanan, kita akan mendapatkan keuntungan. Kita tahu bahwa orang yang senantiasa
menguntungkan orang lain akan selalu dicari orang. Jadi, bisnis sebenarnya adalah perwujudan pengabdian kita kepada Tuhan dengan cara melayani orang lain segenap hati
dan kekuatan kita.

Sarana Berkat Tuhan
Tuhan memberkati kita melalui bisnis kita. Oleh karena itu, bisnis yang kita lakukan harus bisa menyenangkan Tuhan. Ingat, bukan hanya ingin mendapatkan berkat, kita juga ingin menyenangkan Sang Pemberi Berkat. Caranya adalah dengan menjalankan bisnis kita sesuai dengan prinsipprinsip firman Tuhan. Ketika kita berbisnis tanpa firman Tuhan, Ia tidak bisa
leluasa mencurahkan berkat-Nya.

Surga Atau Neraka
Tidak ada bisnis yang netral. Bisnis yang kita jalankan akan membawa kita lebih dekat ke
surga atau neraka. Dalam bisnis, biasanya kita mengambil keputusan prinsip sekali saja, setelah itu tinggal masalah teknisnya. Ketika keputusan dibuat, biasanya terjadi peperangan
antara tetap setia pada kebenaran Firman Tuhan, ataukah hanya keputusan yang terlihat memberikan keuntungan. Ketika bisnis hanya berdasarkan keserakahan dan ingin mengeruk
keuntungan sebanyak mungkin tanpa menerapkan kebenaran Firman Tuhan, bisnis akan mendekatkan pelakunya ke neraka.

 

Oleh Benny Santosa, S.T., M.Com., CFP®
Penulis buku best seller All About Money



Leave a Reply