Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Tidak Ada Kerendahan Hati Tanpa Penghinaan




eBahana.com – Mazmur 37:11, “Tetapi orang-orang yang rendah hati akan mewarisi negeri dan bergembira karena kesejahteraan yang berlimpah-limpah.”

Masih segar di ingatan kita kontroversi ceramah UAS, yang membuat kita merasa dihina, dinista dan lainnya. Sebagai pengikut Kristus tidak perlu mencaci maki, protes atau membela Tuhan, karena Tuhan kita tidak perlu dibela.

Belum usai cerama UAS kita dikagetkan dengan masalah Papua yang bernuansa rasisme dan memandang rendah saudara-saudara kita.

Ada dua orang anak kecil yang sama-sama memiliki rambut keriting. Teman-teman sekelasnya mulai mengejek, mengatai bahwa rambut mereka mirip dengan sarang burung.

Karena merasa terhina, salah satu darinya mulai marah. Dikejarnya satu per satu temannya yang berkata buruk tentang rambutnya. Anak itu marah dengan sangat brutal, memukul teman-temannya hingga ada yang terluka. Sampai-sampai akibat kemarahannya, anak itu hampir dikeluarkan dari sekolah.

Berbeda halnya dengan anak satunya. Ia menerima semua hinaan dengan berbesar hati. Ia menunjukkan sekalipun rambutnya mirip sarang burung, namun hatinya lembut. Ia tidak marah. Ia hanya duduk diam di bangkunya.

Dan sejak saat itu, tak ada lagi yang menghinanya. Dari anak tersebutlah kita bisa belajar tentang kesabaran. Dan tidak ada kerendahan hati tanpa hinaan.

Perkataan buruk dari orang lain hanyalah sebuah ujian tentang kedewasaan kasih kita. Masih bisakah kita mengampuni di tengah-tengah cercaan orang lain?

”Demikian hendaknya yang kita lakukan ketika keyakinan kita direndahkan oleh orang lain. Bersabar, mengampuni dan menerima semuanya dengan berbesar hati.”

Tetap semangat dalam Tuhan Yesus Kristus, terus berjuang dan Tuhan mengasihi selalu. Ernie



Leave a Reply