Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Tersesat di Jalan yang Benar




eBahana.com – Seringkali kita mendengar kata sesat, dalam pikiran kita orang sesat pastilah orang orang yang tak paham akan kebenaran. Yup, itu memang benar, namun demikian apakah orang-orang yang biasa dekat dengan sumber kebenaran bisa sesat?

Pernahkah kita mendengar ada orang bisa tersesat walau ia sedang ada di jalan yang benar?

Mari kita renungkan kisah ini, dalam Lukas 9:37-42. Dalam kisah nats yang kita baca, para murid dikisahkan telah gagal untuk mengusir roh jahat yang merasuki anak satu-satunya dari masyarakat yang menunggu dan dan berharap pada Yesus.

Sehingga Yesus menegur sangat keras kepada muridnya demikian, Lukas 9:41, Maka kata Yesus: “Hai kamu angkatan yang tidak percaya dan yang sesat, berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kamu dan sabar terhadap kamu? Bawa anakmu itu kemari!”

Betapa kurangnya iman para murid. Walaupun Kristus telah memberi mereka kuasa atas roh-roh jahat, mereka tidak dapat mengusir roh itu (ayat 40). Boleh jadi mereka tidak mempercayai kuasa yang darinya mereka dapat memperoleh kekuatan, atau tidak yakin dengan tugas yang telah diberikan kepada mereka, atau mungkin juga mereka tidak bertekun dalam doa seperti seharusnya. Karena inilah Kristus menegur mereka. “Hai kamu angkatan yang tidak percaya dan yang sesat.” Menurut pemahaman Dr. Clarke, inilah yang dimaksudkan-Nya kepada murid-murid-Nya, “Masakan kalian ini menjadi begitu tidak beriman dan tidak percaya sampai tidak sanggup menjalankan tugas yang telah Kuberikan kepadamu?

Betapa naifnya, para murid bisa dikatakan sesat padahal dekat dengan Yesus.

Jadi bisa Jadi, bahwa walaupun kita aktivis gereja ataupun pelayan Tuhan, karena terbiasa dengan hal hal rohani, kita bisa jadi tidak percaya atau tidak menghormati Tuhan sehingga tanpa sadar kita tersesat dan menjadi angkatan yang jahat.

Oleh karena itu mari kita tetap memiliki rasa hormat kepada Tuhan dengan cara selalu khidmat dalam doa dalam ibadah dalam hal hal persekutuan, jangan jadikan persekutuan atau ibadah hanya sebagai rutinitas yang tak memiliki makna. Atau jangan jadikan tanggung jawab pelayanan hanya sebagai tugas biasa yang kita kerjakan secara asal asalan.

Oleh Yr. Surya.

Kami mengucapkan kepada seluruh pembaca renungan eBahana.com, Selamat menyosong Tahun Baru 2020 dan mari kita tinggalkan tahun 2019 dengan ucapan syukur. Dan kita menapaki tahun 2020 dengan percaya pada Tuhan dan hormat akan Dia.



Leave a Reply