Tak Perlu ke Pengadilan
eBahana.com – Sekarang ini, setiap orang tersinggung langsung lapor polisi, setiap kesalahan kecil langsung diperkarakan. Memang disisi lain lebih baik menyerahkan semua perkara dengan cara hukum daripada main hakim sendiri, itu memang betul dan tidak salah.
Dengan menyelesaikan perkara-perkara dengan cara hukum itu memang baik namun bukan yang terbaik. Kenapa demikian, mari kita renungkan, renungan berikut ini.
Lukas 12:54-55, Yesus berkata pula kepada orang banyak: “Apabila kamu melihat awan naik di sebelah barat, segera kamu berkata: Akan datang hujan, dan hal itu memang terjadi. Dan apabila kamu melihat angin selatan bertiup, kamu berkata: Hari akan panas terik, dan hal itu memang terjadi.
Manusia itu memang pandai mengantisipasi, mau hujan sedia payung hujan atau jas hujan, mau panas sedia payung panas atau jaket supaya tidak kepanasan. Sehingga manusia itu memiliki sensor bahaya yang luar biasa. Bahkan karena semakin hebatnya manusia, manusia bisa kembangkan suatu teknologi yang bisa meramalkan suatu kejadian yang belum terjadi, seperti ramalan cuaca.
Tetapi Tuhan mengecam manusia, Lukas 12:56, Hai orang-orang munafik, rupa bumi dan langit kamu tahu menilainya, mengapakah kamu tidak dapat menilai zaman ini?
Tuhan menyayangkan kenapa manusia hanya mengunakan potensinya itu hanya untuk hal hal fisik atau hal hal material saja, bukannya dikembangkan ke hal hal rohani atau hal-hal karakter. Bukan di akhir jaman kita akan berhadapan dengan orang yang akan menyakiti kita, melukai kita ataupun menyengsarakan kita. Mengapa kita tidak antisipasi atau siapkan diri untuk menghadapi semuanya itu. Makanya kita disebut munafik, karena kita itu tahu tapi pura pura tidak tahu. Contoh misal, Lukas 12:57 Dan mengapakah engkau juga tidak memutuskan sendiri apa yang benar?
Dalam ayat itu mungkin kita kurang jelas kalau tidak membaca seluruhnya, mari kita lanjut membacanya, Lukas 12:58-59, Sebab, jikalau engkau dengan lawanmu pergi menghadap pemerintah, berusahalah berdamai dengan dia selama di tengah jalan, supaya jangan engkau diseretnya kepada hakim dan hakim menyerahkan engkau kepada pembantunya dan pembantu itu melemparkan engkau ke dalam penjara. Aku berkata kepadamu: Engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum engkau membayar hutangmu sampai lunas.”
Jadi rupanya kita ada masalah, tapi kita pura pura buta hukum rohani akhirnya kita mencari hukum dunia untuk menyelesaikan perkara kita. Kita lebih percaya hakim dunia daripada ajaran Alkitab. Kita lebih mempercayakan semua perkara kepada aparat hukum daripada Tuhan. Apakah salah kalau kita percayakan ke hukum, jawabnya tidak salah.
Namun lebih baik kita memberikan pengampunan kepada orang yang bersalah, seperti doa kita, Mat.6:12 Daripada mengasihi pelajaran memasukkan musuh ke penjara.
Lebih baik kita mengasihi musuh dan mendoakan daripada mengharapkan kebinasaan, Mat.5:44. Lebih baik kita berdamai dengan semua orang tanpa ke pengadilan, Mark.9:50.
Pengampunan, memaafkan dan berdamai adalah ciri orang percaya yang penuh kasih.
Menyalahkan, menghukum, memenjarakan dan bermusuhan adalah ciri orang yang bilang taat hukum namun dimata Tuhan adalah orang munafik. YrSurya