Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Tak Ada Kata Terlambat!




eBahana.com – Semua manusia pastilah memiliki suatu cita cita atau pun harapan, dan tentunya, semua orang, pasti menginginkan semua itu terwujud.

Di saat keinginan kita itu terwujud, itulah yang dinamakan sukses. Jadi kesuksesan adalah suatu keinginan yang terwujud. Oleh karena itu, kita perlu belajar dari Alkitab, bagaimana caranya agar hidup kita bisa meraih kesuksesan. Mari kita renungkan nats berikut ini, Lukas 3:23, Ketika Yesus “memulai” pekerjaan-Nya, Ia berumur kira-kira tiga puluh tahun dan menurut “anggapan orang”, Ia adalah. “anak Yusuf”,anak Eli.

Dari nats di atas, saya mengambil kata kunci yang sudah saya beri tanda menjadi poin pentingnya.

Mari kita simak tiga hal berikut ini;

Pertama, kesuksesan itu dimulai dengan kesiapan diri kita.

Suatu pertanyaan yang sederhana, usia berapakah  kita mulai berusaha atau bekerja supaya harapan kita bisa segera terwujud. Dalam kearifan hikmat suku bangsa cina, mengatakan bahwa kalau di usia 40 tahun kita belum mapan, maka bisa dipastikan untuk menjadi sukses sangatlah berat. Namun di negeri barat di Amerika di daerah Kentucky City, ada seorang mantan kolonel sukses, mulai saat berusia 70 tahun. Ada juga orang yang sepanjang hidupnya tidak pernah meraih suatu kesuksesan. Walau  Yesus  memulai pelayanan-Nya pada usia antara usia 25 – 35 tahun, bukan berarti kunci sukses terletak pada usia atau pun jenis pekerjaannya namun terletak pada kesiapan-Nya. Berkaca dalam kisah, orang orang yang sukses ada yang berusia 10 tahun, 20 tahun, 30 tahun ataupun 70 tahun.

Maka bisa disimpulkan bahwa kesuksesan itu bukan terletak pada usia namun terletak pada titik kesiapan seseorang itu. Di saat kita memiliki suatu keyakinan, disaat itulah seharusnya kita memulai suatu usaha, maka kesuksesan itu bisa kita raih atau pun kita wujudkan. jika kita sudah siap dan sesegera untuk memulai untuk melangkah. Saya tutup kembali dengan ungkapan bijak dari negeri cina, perjalanan 1000 mil tidak akan tercapai ataupun terlaksana bila tidak dimulai dengan satu langkah maju.

Kedua Mengabaikan  Anggapan Orang. Memang kunci sukses  selanjutnya adalah mengenyampingkan tanggapan orang lain. Karena  penghambat atau pun penghalang sering kali lingkungan sosial kita.

Pada dasarnya kita hidup itu, karena meniru atau copy paste gaya hidup orang lain dan kita bersosialisasi atau pun bertindak selalu berdasarkan anggapan anggapan orang. Namun kalau kita selalu berpautan pada kata orang, atau pun anggapan orang, maka kita takkan pernah bisa maju.

Simak ilustrasi berikut ini.

Ada anak dan bapaknya bersama seekor  keledai berjalan menuju kota. Di tengah perjalanan ada orang menegurnya, kenapa kalian berjalan, mengapa tidak naik keledai itu saja. Akhirnya mereka berdua naik keledai,  baru berjalan beberapa  meter ada pula orang berkata, apa kalian tidak memiliki belas kasihan sama keledai itu mengapa kalian naiki keledai kecil itu dua orang. Mereka lalu turun, dan anaknya pun disuruh naik keledai itu dan bapaknya menuntun di sampingnya, lalu ada orang lain berbicara, Wah anak nggak berbakti pada orang tuanya, bapaknya sudah tua malah disuruh berjalan Karena perkataan itu anaknya pun turun lalu ganti bapaknya yang naik. Terus ada orang lain yang berkata, Waduh waduh bapak tidak mau berkorban demi anaknya, sudah tahu anaknya masih anak-anak malah disuruh berjalan. Akhirnya anak dan bapaknya menjadi stres dan serba salah, karena selalu saja ada orang berkata untuk menegurnya, oleh karena itu menurut mereka daripada selalu disalahkan, sekarang keledainya yang mereka pikul.

Dari kisah itulah kita tahu, bahwa hidup kalau selalu karena mengikuti anggapan orang, hidup kita jadi susah, maka hiduplah karena panggilan ilahi dan yakinlah Tuhan menyertai orang yang berkeyakinan akan janji-Nya maka kita akan tenang dan sukses.

Ketiga, Tak Terikat Masa Lalu.

Setelah kita paham bahwa persiapan itu penting, maka segeralah untuk memulai dan abaikan kata-kata orang di sekitarmu kalau jalanmu sudah sesuai dengan Firman-Nya. Namun demikian ada salah satu penghambat jalan kita, kalau kita selalu menoleh kebelakang Istri Lot mati karena menoleh kebelakang. Kita akan menabrak didepan kita, kalau kita sering menoleh terus kebelakang. Salah satu contoh, penghambatnya adalah mengunggulkan silsilah kita, karena kita anak orang kaya atau pun anak orang berkuasa sehingga kita bergantung pada masa kejayaan keluarga dan menjadi sombong dan tidak mandiri. Ataupun karena trauma karena kita anak orang miskin atau anak orang tak berpendidikan sehingga kita menjadi malu dan minder, membuat kita takut untuk berkarya.

Kedua kehidupan di atas tidaklah menjadi penentu kesuksesan, kalau kita menjadi sombong dan gengsi atau pun pemalu dan minder.

Oleh karena itu, Jadikan masa lalu itu, biarlah berlalu, karena yang baru telah datang, dan hiduplah di masa sekarang dengan berjalan maju sambil melihat masa depan dengan iman, maka kesuksesan segera kita dapatkan.

Oleh Y. R. Suryanto.



Leave a Reply