Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Renungan untuk Kesembuhan & Mukjizat (11)




eBahana.com – IMAN UNTUK MUKJIZAT

Kita diselamatkan, dipanggil dengan panggilan kudus—dipanggil untuk menjadi orang‐orang kudus, suci, murni, serupa anak‐anak Allah dengan kuasa. Sudah lama sejak penebusan dosa diselesaikan. Penebusan kita dijamin dan kematian dibatalkan. Kematian adalah halangan. Namun, kematian tidak lagi memiliki kuasa. Dosa tidak lagi menguasai. Kita memerintah bersama Kristus. Kita menikmati pekerjaan yang Dia sudah selesaikan. Jangan mengeluh. “Jangan takut, percaya saja” (Markus 5:36). Jangan bertengkar, “Percaya saja.” Menurut imanmu, kamu akan menerima. “Percayalah kepada Allah” (Markus 11:22). Jika kita percaya, akan terjadi.

Percaya adalah memperoleh pengetahuan tentang Allah yang kita percaya. Bukan percaya kata Yesus, melainkan percaya kodrat Kristus, percaya visi Kristus karena segala kuasa sudah diberikan kepada‐Nya, dan lebih besar Dia yang ada di dalam kita dalam pewahyuan iman daripada dia (Iblis) yang ada di dunia.

Allah ingin kita memiliki iman yang murni, aktif, sehingga setiap waktu, kita hidup di tempat yang lebih tinggi—percaya kepada Allah, dan kita akan berada di atas gunung untuk bernyanyi ketika orang‐orang lain menangis.

 

Ayub 5:8–9

Tetapi aku, tentu aku akan mencari Allah, dan kepada Allah aku akan mengadakan mengadukan perkaraku.

Ia melakukan perbuatan‐perbuatan yang besar dan yang tak terduga, serta keajaiban‐keajaiban yang tak terbilang banyaknya.

 

Mazmur 77:14

Ya Allah, jalan‐Mu adalah kudus! Allah manakah yang begitu besar seperti Allah kami?

 

Matius 9:20–22

Pada waktu itu seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan maju mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jumbai jubah‐Nya.

Karena katanya dalam hatinya: “Asal kujamah saja jubah‐Nya, aku akan sembuh.”

Tetapi Yesus berpaling dan memandang dia serta berkata: “Teguhkanlah hatimu, hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau.” Maka sejak saat itu sembuhlah perempuan itu.

 

Matius 9:28

Setelah Yesus masuk ke dalam sebuah rumah, datanglah kedua orang buta itu kepada‐Nya dan Yesus berkata kepada mereka: “Percayakah kamu, bahwa Aku dapat melakukannya?” Mereka menjawab: “Ya Tuhan, kami percaya.”

 

Matius 17:20

Ia berkata kepada mereka: “Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana,—maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu.”

 

Matius 21:21–22

Yesus menjawab mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu percaya dan tidak bimbang, kamu bukan saja akan dapat berbuat apa yang Kuperbuat dengan pohon ara itu, tetapi juga jikalau kamu berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! hal itu akan terjadi.”

 

Markus 9:23

Jawab Yesus: “Katamu: Jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!”

 

Markus 16:17

Tanda‐tanda ini akan menyertai orang‐orang yang percaya: mereka akan mengusir setan‐setan demi nama‐Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa‐bahasa yang baru bagi mereka.

 

Markus 16:20

Mereka pun pergilah memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda‐tanda yang menyertainya.

 

Lukas 1:37

Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil.

 

Yohanes 4:48

Maka kata Yesus kepadanya: “Jika kamu tidak melihat tanda dan mujizat, kamu tidak percaya.”

 

Yohanes 10:25

Yesus menjawab mereka: “Aku telah mengatakannya kepada kamu, tetapi kamu tidak percaya; pekerjaan‐pekerjaan yang Kulakukan dalam nama Bapa‐Ku, itulah yang memberikan kesaksian tentang Aku.”

 

Yohanes 12:40–42

“Ia telah membutakan mata dan mendegilkan hati mereka, supaya mereka jangan melihat dengan mata, dan menanggap dengan hati, lalu berbalik, sehingga Aku menyembuhkan mereka.”

Hal ini dikatakan oleh Yesaya, karena ia telah melihat kemuliaan‐Nya dan telah berkata‐kata tentang Dia.

Namun banyak juga di antara pemimpin yang percaya kepada‐Nya, tetapi oleh karena orang‐orang Farisi mereka tidak mengakuinya berterus terang, supaya mereka jangan dikucilkan.

 

Oleh Loka Manya Prawiro.

 



Leave a Reply