Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Perang Ayat




eBahana.com – Banyak dari kita beranggapan bahwa kalau kita bicara, buat status, menulis atau berkata kata bijak, dalam medsos kalau tidak ada ayatnya bisa dikatakan filosofi dunia yang sesat.

Bahkan karena ingin terlihat rohani, orang meminta ataupun merayu sering sekali memakai ayat untuk keperluannya. Sebenarnya esensi dari suatu ayat bukanlah tertulis dalam status kita atau harus dikatakan dalam perkataan kita, namun yang terpenting, ayat itu tercermin dalam tutur kata ataupun perilaku kita. Ternyata gaya menggunakan ayat untuk menyerang ataupun untuk menunjukan kerohanian adalah metode klasik yang sering digunakan oleh iblis sejak dari dulu kala.

Misalnya, Kejadian 3:1 Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?.

Padahal kata yang benar ini. Bukan semua pohon namun hanya satu pohon. Perhatikan Kejadian 2:17 tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati. Bukan hanya merubah ayat, namun juga adakalanya manusia  sering ada yang menambahi ayat.

Lihat dalam Kejadian 3:2-3  Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: “Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan, tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati. Wanita itu menambahi ayat dengan jangan kamu raba. Jadi Iblis mengubah ayat, Hawa menambahi ayat.

Jadi banyak dari kita, terbiasa menggunakan ayat untuk keperluan kita walau tak sesuai konteks ayat itu sendiri, bahkan  ayat untuk menyerang ataupun membela argumen kita.

Ternyata di era Yesus pun metode, serang pakai ayat ataupun ayat digunakan untuk mencobai Yesus. Dengan tujuan bukan untuk membangun namun agar Yesus terjatuh. Baca dalam Lukas 4:3-12. Ada banyak sekali orang salah mengerti akan pentingnya belajar Alkitab. Alkitab itu harus dibaca secara komprehensif atau menyeluruh. Banyak dari kita menguasai Firman hanya sepenggal ayat namun sudah  dijadikan doktrin atau pegangan.

Jadi ayat dari Firman Tuhan itu ditulis bukan untuk sebagai alat serang, namun sebagai pengajar dan penuntun agar kita bisa berbuat baik

2 Timotius 3:15-17 Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus. Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.

Jadi gunakan ayat untuk membangun diri kita untuk membangun sesama, bukan alat bantu kita untuk menyerang ataupun supaya kita nampak rohani.

Oleh Y. R. Suryanto.



Leave a Reply