Pasukan Khusus Allah

eBahana.com – Ada banyak kekhususan di setiap bidang yang dikerjakan oleh seseorang atau dengan kata lain disebut ahli bagi orang yang menguasai bidang tertentu. Namun disaat kita dengar istilah pasukan khusus. Di benak kita akan muncul, kopasus, dejaka ataupun paskhas. Itu semua memang pasukan khusus yang dimiliki NKRI.

Dalam pekerjaan Tuhan ada suatu detasemen atau sesuatu yang membuat para pekerja menjadi khusus adalah jika orang percaya itu mau menjadi murid Yesus.

Dalam Lukas 10:1-2, Karena ada sesuatu tugas khusus yang Kristus berikan kepada 70 muridnya yaitu sebagai pembuka jalan. Karena tuaian banyak dan pekerjaannya sedikit maka Yesus memberikan tugas khusus kepada 70 sebagai berikut.

Pertama, para murid harus sadar mereka diutus di tengah serigala. Lukas 10:3.

Karena resiko yang begitu bahayanya, maka di sini Yesus berpesan, dalam Matius 10:16  “Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.

Dalam konteks nats ini bukan bermaksud untuk perang namun sebagai pemberita Injil harus memiliki kecerdikan yang artinya mampu mengaplikasikan pengetahuan tentang Kristus untuk disampaikan kepada orang-orang yang belum tahu dengan pendekatan dan pola pikir mereka orang orang yang diinjili.

Di samping kecerdikan juga diperlukan ketulusan. Yang maknanya tidak ada suatu keuntungan pribadi yang dicari kecuali satu yaitu membuat orang yang mendengar Injil hidupnya menjadi lebih baik.

Kenapa mereka yang diluar Kristus disebut serigala, karena supaya para murid waspada, bisa saja berita cinta kasih yang disampaikan oleh para murid disalah mengerti oleh mereka. Oleh karena itu para murid-Nya diajar memakai analogi domba yang lemah namun memiliki ketulusan seperti merpati dan kecerdikan seperti ular supaya menyikapi serigala.

Kedua, jangan membawa bekal dan memberi salam. Lukas 10:4

Mengapa tak boleh membawa bekal dan memberi salam, karena tugas memberitakan Injil itu harus cepat dan tepat hanya kepada orang tertentu saja. Sehingga tak memerlukan bekal, sebab hanya butuh waktu beberapa jam saja tak perlu bertele-tele dalam pemberitaan Injil.

Terus mengapa tak boleh memberi salam pada orang yang dilewatinya, itu artinya, para murid tak boleh mampir ke sana kemari hanya boleh fokus pada orang yang mau didekati bukan berarti diam kayak orang tak berbudaya.

Ketiga, jika diterima atau jika ditolak Lukas 10: 5-12.

Jika kehadiran para murid diterima, maka berkatalah salam, artinya berkatilah orang itu, kalau dibalas salam, maka berbicara lebih lama atau tinggallah sementara di rumah itu dan kalau diberi makan minum, maka makan dan minumlah, artinya berikan waktu yang lebih banyak buat orang yang merespons Injil.

Namun kalau ditolak, tinggalkan kota itu, kebaskan bajumu artinya jangan masukkan di hati setiap penolakan, itu hal yang biasa. Carilah tempat lain yang mau menerimanya. Itulah tugas khusus yang disampaikan oleh Kristus Yesus kepada 70 muridnya.

Pertanyaannya adalah, apakah kita mau menjadi pasukan khusus-Nya Tuhan, karena Ia berkata. Dalam Matius 9:37, Maka kata-Nya kepada murid-murid-Nya: “Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit.

Kalau kita mau, maka kita berkata, ini aku Tuhan, pakai aku sebagai alat-Mu. Ada sukacita tersendiri jika kita mau menjadi pasukan khusus Allah, karena tugas itu mulia dan tak semua orang mau melakukannya. YrSurya

Dalam rangka menyongsong bulan cinta kasih, maka kami kembali berbagi cinta kasih buat para pembaca setia renungan eBahana.com. Yang akan kami bagikan pada 12 Februari 2020, untuk setiap pembaca yang memiliki komentar tentang renungan ini yang dihubungkan dengan cinta kasih.

Akan mendapatkan ekspresi kasih dari kami berupa uang tunai,

Ekspresi kasih 1. Rp 505.000,- untuk 1 orang

Ekspresi kasih 2. Rp 303.000,- untuk 1 orang

Ekspresi kasih 3. Rp 202.000,- untuk 1 orang

Ekspresi kasih 4. Rp 101.000,- untuk 5 orang

Segera kirim komentar anda via WA 085256706188. Semakin sering mengirimkan komentar, semakin tinggi mendapat kesempatan untuk mendapatkan ekspresi kasih kami.