Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Menukarkan Hidup




eBahana.com – Kalau kita  punya  handphone, mobil ataupun barang barang lainnya, bisa ditukar dengan barang yang lebih baik lagi asalkan kita mau menambahi dengan membayar. Jadi barang kita plus yang ditukar dengan barang yang lebih baik lagi, namanya tukar tambah, kita menukarkan barang kita dengan menambahkan uang kita juga.

Atau juga kita bisa menukarkan barang kita yang baik ditukar dengan barang yang nilainya dibawah nilai barang kita. Namun kita masih rugi karena nilai barang kita di hargai rendah walaupun kita mendapat uang plus barang.

Namun pernahkah ada kita memiliki barang yang nilainya rendah ditukarkan dengan barang yang nilainya tinggi tanpa kita mengeluarkan tambahan biaya? Tentu tidak ada.

Namun kalau ada, pasti kita sangat berbahagia karena mendapat sesuatu yang bernilai lebih dibanding kepunyaan kita. Dalam Lukas 19:2-10, ada kisah seorang yang berdosa menukarkan hidupnya menjadi seorang yang diselamatkan, namanya Zakheus.

Zakheus menukarkan hidupnya yang hina menjadi memulia kepada Yesus.

Bagaimana caranya kita bisa menukarkan kehidupan kita yang hina ini, melalui kisah Zakheus, ada tiga hal yang Zakheus lakukan.

Pertama, Mencari Yesus (Lukas 19:3-4).

Zakheus adalah orang Israel yang bekerja pada kerajaan Romawi untuk memungut pajak pada orang-orang sebangsanya. Hal inilah yang membuat ia dibenci oleh bangsanya, di samping itu Zakheus juga pendek.

Bisa dikatakan hidup Zakheus tidaklah bahagia walaupun berkelimangan harta dan kekayaan.  Karena kehidupannya terasa hampa, lalu Zakheus mencari Tuhan agar kehampaannya bisa ditukar dengan hidup yang bermakna.

Begitu juga dengan kita kalau Kehidupan kita hampa alangkah baiknya kita mencari Tuhan agar hidup yang hampa bisa ditukarkan dengan hidup yang bermakna.

Kedua, Membagi Kebahagiaan (Lukas 19:8).

Setelah Zakheus bisa melewati segala rintangan agar bisa berjumpa dengan Yesus, baik rintangan cemooh orang, rintangan kondisi yang tak memungkinkan namun dia bisa atasi segala rintangannya itu. Setelah hidupnya bahagia karena berjumpa dengan Yesus, ternyata apa yang dimiliki tidaklah membuat ia bahagia, sehingga yang dahulu harta kekayaan dianggap sumber kebahagiaan kini Zakheus tahu bahwa kebahagiaannya adalah ada di dekat Tuhan, karena itu Zakheus tukarkan kebahagiaannya itu yang berupa harta kekayaan dengan membagi-bagikan kepada orang-orang miskin.

Karena Tuhan mengubah hati Zakheus kebahagian Zakheus adalah membahagiakan orang lain agar bahagia.

Sama halnya dengan kita, disaat kita berjumpa dengan Tuhan maka kebagian kita itu melebihi dari hal yang lainnya, oleh karena itu buatlah orang lain bahagia karena kita sudah bahagia.

Ketiga, Menghapus kesalahan (Lukas 19:8).

Banyak orang yang bertobat namun tetap menikmati hasil perbuatannya. Mari kita contoh pertobatan Zakheus, ia merugikan orang lain, karena sudah berjumpa dengan Tuhan bukan saja Zakheus berhenti untuk merugikan orang lain namun ia juga mengembalikan semua hak orang yang dirugikan plus dengan ditambah lagi empat kali lipat sebagai ganti ruginya.

Jadi bertobat itu adalah berhenti dari merugikan orang lalu berubah untuk menguntungkan orang, terlebih orang orang yang dahulu pernah kita rugikan.

Sehingga hidup kita berubah menjadi hidup yang berguna. YrSurya



Leave a Reply