Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Menjadi Spesial




eBahana.com – Untuk menjadi spesial tidak harus menjadi sempurna, cukup melakukan segala sesuatu dengan cara biasa namun dilakukan dengan segenap hati dan segenap kemampuan kita.

Lukas 2:52, Dan Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia.

Orang yang dicintai oleh sesama manusia belum tentu dicintai oleh Tuhan namun orang yang dicintai oleh Tuhan pastilah, ia akan dicintai oleh sesama manusia. Pertanyaan sederhana, bagaimana caranya kita bisa dicintai oleh Tuhan dan oleh sesama kita manusia. Jawabannya: jadilah orang yang spesial.

Ada tiga hal yang harus kita kerjakan supaya kita bisa dicintai oleh Tuhan dan sesama kita atau spesial

Pertama. Melakukan hal hal yang berbeda bukan monoton.

Dalam Lukas 2:41-43 dituliskan: Tiap-tiap tahun orang tua Yesus pergi ke Yerusalem pada hari raya Paskah. Ketika Yesus telah berumur dua belas tahun pergilah mereka ke Yerusalem seperti *yang lazim* pada hari raya itu. Sehabis hari-hari perayaan itu, ketika mereka berjalan pulang, tinggallah Yesus di Yerusalem tanpa diketahui orang tua-Nya. Dari nats diatas kita bisa dapatkan kata “yang lazim” atau dengan kata lain yang lain adalah “hal yang biasa dilakukan”. Sama juga dengan  kita, biasanya, kita cenderung melakukan hal-hal “yang rutin atau pun lazim”. Maka dari itu, apa yang kita akan dapatkan jadinya “hal yang biasa atau  lazim”. Atau juga itu itu saja yang kita kerjakan atau dapatkan. Oleh karena itu, kalau kita menginginkan sesuatu hal yang lain dan nilainya lebih baik dengan  apa yang kita inginkan, maka kita harus mau melakukan “sesuatu yang berbeda”. Karena segala sesuatu yang sama kalau kita kerjakan terus menerus maka hasilnya akan tetap sama, Namun segala sesuatu akan menjadi berbeda, kalau kita mengerjakannya dengan cara yang berbeda, maka hasilnya pun akan berbeda juga. Kita lihat, Kebiasaan Yesus, Ia selalu melakukan hal hal yang berbeda, makanya kita seharusnya meniru gaya Tuhan. Dia sengaja tinggal di Yerusalem, padahal biasanya Ia ikut pulang orang tuanya. Namun Ia melakukan hal hal  yang tidak biasanya. Memang segala sesuatu itu, haruslah senantiasa mengalami perubahan kearah yang lebih baik makanya dibutuhkan dengan cara yang berbeda. Yesus telah mengajari kita untuk melakukan sesuatu yang tidak biasanya.

Kedua, selain kita mencoba sesuatu yang baru, kita juga harus, “Menguasai Firman”

Kita harus sadar bahwa, Era sekarang mau tidak mau “kita dituntut untuk paham atau pun menguasai Firman.”  Kalau tidak demikian, kita akan mudah diombang ambing oleh rupa rupa angin pengajaran. Dari nats berikut ini,  kita bisa belajar, bagaimana Yesus bisa bersiap jawab dengan orang yang sudah senior dan orang yang sudah berumur, bahkan bisa dikatakan berpengalaman. Dalam Lukas 2:46-47 dituturkan, Sesudah tiga hari mereka menemukan Dia dalam Bait Allah; Ia sedang duduk di tengah-tengah alim ulama, sambil mendengarkan mereka dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada mereka. Dan semua orang yang mendengar Dia sangat heran akan kecerdasan-Nya dan segala jawab yang diberikan-Nya. Berbicara menguasai Firman, tidak tergantung kepada Usia atau pun orang itu rohaniawan, namun dibutuhkan oleh orang yang  mau belajar Firman Tuhan secara teks dan konteks, karena Alkitab itu tersusun secara historis, sistematis, dan sifatnya progresif namun sederhana. Kalau kita mau memahami Firman maka kita harus mau belajar Firman secara benar dan menyeluruh, supaya kita tidak mudah diombang ambingkan oleh pengajaran.

Ketiga, disamping kita melakukan sesuatu yang berbeda yang didasari pengenalan kita akan Firman, kita juga harus mencintai Rumah Tuhan.

Memang orang yang bekerja dirumah Tuhan,  belum tentu ia mencintai rumah Tuhan, namun orang yang mencintai Tuhan pastilah ia menyukai rumah Tuhan. Mari kita baca apa kata Alkitab, Lukas 2:49-50.  Jadi kalau kita Cinta Tuhan pasti kita Cinta Rumah Tuhan. Pasti kita memiliki kesetiaan dan komitmen pada rumah Tuhan. Kalau kita hanya dengan rutinitas melakukan ibadah tapi adanya hati, maka kita akan dengan mudahnya berpindah gereja dengan berbagai alasan yang kita anggap benar.

Jadi orang spesial itu , mengerjakan sesuatu dengan cara yang berbeda, maka  akan mendapatkan hasil yang berbeda pula, apa Lagi kalau didasari dengan pemahaman akan Firman dan mencintai Tuhan beserta Rumahnya, maka kehidupan kita ini akan menjadi  lebih  baik dan berguna tentunya.

Oleh Y. R. Suryanto.



Leave a Reply