Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Bisa Didapatkan Kembali




eBahana.com – Kalau waktu ini bisa diulang pasti ada banyak orang ingin mengulang kembali kehidupannya, namun sayang waktu tak pernah bisa dimundurkan kembali. Kita seolah kecewa atau menyesal setelah kita melewati perjalanan hidup ini. Begitu juga dengan kisah adam. Setelah dia memakan buah pengetahuan yang baik dan jahat, seolah adam mau berkata, mengapa aku tidak memakan buah dari pohon kehidupan itu saja. Mengapa aku salah memilih. Namun penyesalan adam sudah terlambat. Karena Tuhan sudah mengusirnya.

Kejadian 2:9 Lalu Tuhan Allah menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; dan pohon kehidupan di tengah-tengah taman itu, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat.

Namun pohon kehidupan itu, kini tinggal jadi kenangan saja.

Kejadian 3:22, Berfirmanlah Tuhan Allah: “Sesungguhnya manusia itu telah menjadi seperti salah satu dari Kita, tahu tentang yang baik dan yang jahat; maka sekarang jangan sampai ia mengulurkan tangannya dan mengambil pula dari buah pohon kehidupan itu dan memakannya, sehingga ia hidup untuk selama-lamanya.”

Kejadian 3:24 Ia menghalau manusia itu dan di sebelah timur taman Eden ditempatkan-Nyalah beberapa kerub dengan pedang yang bernyala-nyala dan menyambar-nyambar, untuk menjaga jalan ke pohon kehidupan.

Adam maupun kita tak bisa lagi memakan atau melihatnya pun juga tak bisa, karena sudah tersegel dan terjaga.

Ups, memang pohon kehidupan itu sudah tersembunyi sekarang, namun ternyata pohon itu, kita bisa mendapatkannya dimasa depan. Terus bagaimana caranya baca nats di bawah ini,

Wahyu 22:2, Di tengah-tengah jalan kota itu, yaitu di seberang-menyeberang sungai itu, ada pohon-pohon kehidupan yang berbuah dua belas kali, tiap-tiap bulan sekali; dan daun pohon-pohon itu dipakai untuk menyembuhkan bangsa-bangsa.

Wahyu 22:14, Berbahagialah mereka yang membasuh jubahnya. Mereka akan memperoleh hak atas pohon-pohon kehidupan dan masuk melalui pintu-pintu gerbang ke dalam kota itu. Syarat kita memakan atau mendapatkan buah dari pohon kehidupan adalah jika jubah kita telah bersih. Maka kita berhak atas pohon kehidupan dan bukan itu saja, bahkan kita bisa masuk ke kota kudus.

Wahyu 7:14, Maka kataku kepadanya: “Tuanku, tuan mengetahuinya.” Lalu ia berkata kepadaku: “Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba.

Jubah adalah atribut penutup tubuh kita atau penampilan kita, disaat adam berdosa ia tak berjubah makanya Tuhan membuatkan adam baju dari kulit binatang, jadi jubah adalah melambangkan perbuatan kita, oleh karena itu, di saat kita percaya Yesus, disaat itulah jubah atau perbuatan kita yang kotor dibasuh oleh Darahnya sehingga menjadi bersih kembali, dan atau disaat kita setia dalam mengikuti Tuhan disaat itulah kita mencuci jubah atau membersihkan perbuatan kita atau menghapus kesalahan kita dengan Darah Kristus.

Kini pengharapan kita akan melihat dan memakan bahkan berhak atas pohon kehidupan, telah ada didepan kita. Maka majulah dengan perbuatan yang berkenan walaupun kita harus merangkak namun tetaplah maju dengan setia.

Oleh Y. R. Suryanto.

Note :

Dalam rangka sukacita natal, saya memberikan apresiasi berupa pulsa atau uang. Spesial untuk respon terbaik bagi para pembaca renungan ini.

Caranya: Buatlah komentar, dari pengalaman apa yang didapatkan setelah membaca renungan ini.

Kirim komentar Anda ke nomor WhatsApp +6285256706188.

Apresiasi 1. Rp 500.000,-

Apresiasi 2. Rp 300.000,-

Apresiasi 3. Rp 200.000,-

Apresiasi 4, buat 5 orang, masing masing Rp 100.000,-

Yang mendapatkan apresiasi akan diumumkan pada 25 Desember 2019, baik via WhatsApp ataupun renungan edisi 25 Desember 2019.



Leave a Reply