Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Felicia “Panda” Kumala: Di Dunia Ini Selalu Ada Dua Sisi




Alasan nomor satu, gue mengikuti apa yang menjadi kata hati gue,” ujar Panda yang mempunyai nama asli Felicia Kumala. Alasan kedua, ia mengalami kesulitan mengatur waktu.

Kelelahan
Menurut Panda, keputusan mundur dari program tersebut bukan berarti ia tidak bersyukur. Ia menyadari tidak mudah untuk mendapatkan kesempatan masuk kembali ke dunia
entertainment.

Selama menjadi presenter dan penyiar, Panda merasa kurang istirahat, ia merasa pekerjaan yang ia jalani tidak maksimal, baik sebagai presenter maupun sebagai penyiar radio. Panda memutuskan mundur. Baginya, keputusan tersebut bukanlah hal mudah. Ia memerlukan waktu enam bulan untuk bergulat dengan hal itu. Merasa memerlukan penguatan, ia pun mendaraskan Doa Novena. Sampai pada suatu pagi, begitu ia terjaga, ia langsung berkata, “Oke, gue stop”. Ia pun kemudian menemui tim dan menyatakan untuk tidak melanjutkan menjadi presenter.

Panggilan Panda
Waktu pertama kali mendengar nama Panda, orang yang mendengar pasti merasa aneh dengan nama itu. Nama Panda merujuk pada binatang asal China yang bertubuh gemuk dan
berwarna putih hitam. Panda sendiri mengungkapkan, sebenarnya ada kisah sedih di belakang nama bekennya itu. Sampai SMA, Panda mempunyai bobot 65 kg. Teman-temannya sering memanggilnya dengan sebutan yang aneh-aneh. Yang paling menyakiti hatinya adalah ketika temannya memanggilnya Panda. “Awalnya gue dipanggil Panda, gue nangis senangisnya, gue inget banget gue bilang begini sama temen gue, lo liat yah kalau gue langsing, gue ga bakal negur lo lagi” katanya. Menjadi kurus kemudian menjadi obsesinya.

Panda melakukan berbagai upaya untuk menjadi kurus. Dari metode pembalutan, suntik hingga akupuntur. Ia juga mengalami ketakutan, ketika berat badannya sudah mulai naik. Sampai-sampai pacarnya hendak membawanya ke psikolog. Tapi, seiring waktu, saat ini ia
malah berterima kasih kepada temannya yang menjulukinya Panda, karena berkat nama itu, ia dikenal banyak orang. Untuk menjaga bobot tubuhnya, sekarang Panda mengaku menjalankan pola hidup sehat. Ia menjaga makanan dan berolahraga. Ia ikut fitness dan mempunyai personal trainer. Karena pengalaman tidak menyenangkan tentang berat badan
itu, jika ada pendengarnya curhat tentang masalah yang sama, Panda dengan antusias
mendengarkan dan menanggapinya. “Karena gue, pernah berada di posisi itu,” ujarnya.

Berkarya untuk Tuhan
Berkarya buat Tuhan, bagi Panda tidak hanya bisa dilakukan di gereja. Setiap kegiatan yang kita jalani bisa menjadi persembahan buat Tuhan. Misalnya, sebagai penyiar radio, ia merasa sudah berkarya bagi-Nya ketika ia bisa membuat orang lain tersenyum. Demikian juga dengan ucapan syukur. Panda berpendapat setiap orang punya cara untuk mengucap syukur. Ada yang mengungkapkannya dengan berdoa khusuk di gereja atau di Gua Maria, ada
yang dengan memberi sumbangan, dan lainnya, dan ia menghargai semuanya. Setiap menghadapi masalah yang sulit dipecahkan, doa menjadi sarana Panda untuk mendapat kekuatannya kembali. Menjadi pasrah, tidak diartikan Panda untuk berdiam atau tidak melakukan apa-apa. Menurutnya, Tuhan akan memberi jalan, kalau sebelumnya manusia
sudah melakukan usaha semaksimal mungkin.” Tuhan sudah memberi lo pikiran, teman-teman yang baik, organ yang lengkap untuk digunakan sebaik-baiknya,” kata umat Paroki Maria Bunda Karmel, Jakarta Barat ini. Jalan Tuhan, Panda rasakan ketika ia bergumul dengan kariernya.

Panda banyak mendapat pelajaran hidup. Dan dengan waktu luang yang ia miliki sekarang, ia ingin lebih memperhatikan kakek dan neneknya. Dianovita/Grollus Daniel



Leave a Reply