Thomas Pentury: Kesiapan Guru Agama Kristen Masih Terbatas
Jakarta, eBahana.com – Pemerintah menyoroti kurangnya guru pendidikan agama Kristen dan budi pekerti di sekolah negeri. Direktur Jenderal Bina Masyarakat (Bimas) Kristen Kementerian Agama (Kemenag) Thomas Pentury mengatakan, jumlah guru pendidikan agama Kristen masih sangat minim sehingga perlu perhatian pemerintah.
“Ketersediaan guru agama Kristen di sekolah masih sangat terbatas,” kata Thomas, dikutip dari laman resmi Kemenag, Selasa (31/8).
Thomas mengatakan, terbatasnya guru pendidikan agama Kristen membuat sejumlah sekolah menyerahkan penilaian pelajaran kepada gereja atau institusi non pendidikan. Padahal, katanya, dalam mengimplementasikan nilai-nilai ajaran agama tidak terlepas dari keberadaan guru pendidikan agama Kristen di lembaga pendidikan.
“Status guru pendidikan agama Kristen pada lembaga pendidikan umumnya masih guru honorer. Hal ini karena minimnya pengangkatan guru pegawai negeri sipil,” katanya.
Meskipun demikian, Thomas memastikan bahwa hingga saat ini proses pembelajaran agama Kristen masih berjalan baik. Hal tersebut karena sejumlah sekolah menyerahkan penilaian pelajaran agama pada gereja atau institusi non pendidikan.
“Banyak cara ataupun strategi dilakukan Kemenag untuk penanaman nilai dalam implementasi nilai agama dalam kemajemukan Indonesia, sehingga pendidikan agama Kristen masih bisa dilaksanakan dengan baik,” ucap Thomas.