Kakus tersebut dirancang untuk tempat duduk yang nyaman, dengan septic tank yang dalam digali di bawahnya. “Siapa pun penghuni bangunan indah yang ditemukan oleh para arkeolog di lingkungan Armon Hanatziv itu menikmati hak istimewa yang unik, toilet pribadi yang mewah. Sebab bilik kamar mandi pribadi sangat langka di zaman kuno, dan hanya sedikit yang ditemukan hingga saat ini. Ditambah pada saat itu, toilet pribadi di sebuah rumah sangat langka. Hanya orang kaya yang mampu membeli toilet,” kata direktur penggalian, Yaakov Billig. Menurutnya lagi, hanya orang kaya yang mampu membuat kamar mandi. Dia menceritakan, seorang rabi terkenal pernah menyarankan, bahwa menjadi kaya adalah memiliki toilet di sebelah mejanya.
Kebanyakan orang, Billig melanjutkan, saat itu terpaksa mencari tempat pribadi untuk buang air kecil. Sekitar 1.000 tahun kemudian, sekelompok rabbi atau guru di Talmud membahas siapa yang dianggap kaya. Salah satunya, Rabbi Yossi, mengatakan orang yang kaya memiliki toilet di sebelah mejanya. Menurut Billig, hanya segelintir sisa toilet dari Periode Kuil Pertama yang ditemukan di Israel. “Dalam banyak kasus, mereka bukan toilet lengkap, tapi hanya dudukan toilet,” katanya.
Di bawah toilet, sebuah tangki berdiri, di mana sisa-sisa tembikar, tulang binatang dan tanah terkumpul. Lubang diindikasikan juga digunakan sebagai tempat sampah, di mana sebagian besar yang ditemukan adalah mangkuk. Bisa jadi itu adalah semacam piring sekali pakai, tapi juga digunakan sebagai wadah minyak aromatik dan diletakkan di toilet agar wangi. “Kami berharap bahwa beberapa analisis lebih lanjut tentang residu akan memberikan jawaban,” tutur Billig. Sementara tulang akan memberikan informasi tentang kebiasaan makan, sementara pemeriksaan tanah dapat menjelaskan parasit dan penyakit di antara orang Yudea kuno.
Otoritas barang antik mengatakan, tulang binatang dan tembikar yang ditemukan di tangki septik dapat menjelaskan gaya hidup dan pola makan orang yang hidup pada waktu itu. Bahkan, peneliti dapat mengetahui penyakit kuno dari tempat tersebut. Para arkeolog menemukan batu dan pilar dari zaman itu di area dekat kakus. Mereka mengatakan ada bukti keberadaan taman di dekatnya dengan kebun buah serta tanaman air, sehingga itu menunjukan orang yang tinggal di sana cukup kaya.
Tidak hanya reruntuhan istana yang tersisa, selama penggalian para arkeolog menemukan beberapa artefak yang menawarkan gagasan tentang status tinggi bangunan, termasuk sisa-sisa batu yang dihias dan tiang-tiang kecil. Sebuah taman yang rimbun ditanam di sekitar toilet. “Sayangnya, Yerusalem dihancurkan dan dibangun kembali berkali-kali dan material digunakan kembali,” kata Billig sambil menambahkan bahwa dari fragmen arsitektur megah yang ditemukan, dia dapat melihat struktur yang keindahannya tidak tertandingi oleh apa pun dari periode yang ditemukan di negara ini.