Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

SSA XXV Gereja Toraja Singgung Sinergi Gereja dan Pemerintah




Penampilan puji-pujian dari jemaat saat Pembukaan SSA XXV Gereja Toraja

Toraja, eBahana.com – Dalam mengakhiri masa kerja, pengurus harus membicarakan pelayanan gerejawi mengenai bagaimana gereja bersinergi dengan pemerintah, gereja dalam menanggapi perkembangan situasi sosial, politik, budaya, pertumbuhan ekonomi, pariwisata dan lingkungan hidup, serta kesejahteraan bersama yang memang tugas dan tanggung jawab gerejawi.

Demikian diungkapkan Pdt. Musa Salusu, M.Th dalam sambutannya pada pembukaan Sidang Sinode Am (SSA) XXV Gereja Toraja,di Tongkonan Pembangan, Kanuruan, Toraja Utara, Senin (18/10) kemarin. “Untuk itu, perkenankanlah kami pada kesempatan ini menyampaikan terima kasih kepada pemerintah dalam hal ini Bupati Toraja Utara yang meskipun kita masih dalam kondisi pandemi covid-19, pelaksanaan SSA XXV Gereja Toraja dapat dimulai dengan protokol kesehatan yang ketat baik sebagai panitia maupun peserta SSA XXV, dengan mengambil tema “Bertambah Teguh Dalam Iman dan Pelayanan Bagi Semua” (Kolose 2:7),” tutur Musa.

Sementara itu,  Menteri Agama Republik Indonesia Yaqut Cholil Qoumas, dalam sambutanya secara virtual dari Kantor Kemenag RI mengatakan sangat mengapresiasi pelaksanaan SSA ke XXV Gereja Toraja. Ia berharap agar melalui pelaksanaan persidangan bisa diputuskan program-program strategis yang mampu menjawab tantangan dan kebutuhan umat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Menteri Agama RI juga ingin pendeta dan pelayanan jemaat di lingkungan sinode Gereja Toraja mampu menjadi transformator, motivator, dan sekaligus inovator bagi masyarakat dalam hiruk-pikuk moralitas modern. Para pendeta dan pelayan jemaat dituntut berperan aktif dan konkret serta solutif di tengah problematika sosial. Gereja memiliki tantangan berat dalam menjaga tugas rohaniawan dan hubungan bermasyarakat. Menag berharap gereja bisa melaksanakan tantangan itu dengan baik ehingga nilai-nilai ketuhanan dan kemanusiaan dapat berjalan sesuai dengan ajaran Tuhan.

Sementara itu, Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman dalam sambutannya secara virtual juga menaruh harapan besar kepada para pendeta sebagai ujung tombak dalam memberikan kontribusi aktif dan kalibrasi aktif, bersinergi dengan pemerintah untuk mendukung pembangunan pemerintah, baik di kabupaten Toraja Utara dan Tana Toraja, baik provinsi bahkan di NKRI di bawah kepemimpinan Presiden RI Joko Widodo.

Suasana saat pembukaan SSA XXV Gereja Toraja

Hal senada juga disampaikan Bupati Toraja Utara Yohanis Bassang, SE., M.Si. Dalam sambutannya mengatakan, sangat mendukung seluruh program-program Gereja Toraja yang ditujukan untuk masyarakat luas. “Kami bersama gereja-gereja membantu pemerintah dalam melaksanakan program-program yang diagendakan. Salah satu agenda yang akan dilaksanakan pada bulan Desember adalah paduan suara antargereja, jemaat, klasis, paroki, OPD, dan antar kecamatan,” kata Yohanis.

Dalam pembukaan sidang sinode Gereja Toraja, Yohanis juga menyinggung soal pelaksanaan Sidang Raya PGI pada 2024 yang bertepatan dengan tahun politik yaitu pemilihan perentak. “Tetapi semuanya itu tentu tergantung keputusan kita semua,” seru Yohanis memberi saran. Merespon sambutan Yohanis, Ketua Umum PGI Pdt. Gomar Gultom, M.Th., menyampaikan terima kasih atas perhatian Yohanis tersebut. Masukan itu dapat menjadi pertimbangan dan akan dibicarakan lebih mendalam untuk pengambilan keputusan yang terbaik bersama jajaran PGI.

Pada kesempatan itu, Panitia Pelaksana SSA XXV Gereja Toraja dalam laporannya juga mengatakan bahwa tujuan terbentuknya panitia dengan Surat Keputusan Nomor 586/BPS-GT/N.9/VII/2019, adalah mengukuhkan, meneguhkan kebersamaan dari seluruh pimpinan gereja yang menjadi representasi dari gereja-gereja yang ada dalam lingkup pelayanan Gereja Toraja. “Menjadi Pelaksana Persiapan SSA XXV Gereja Toraja untuk mengukuhkan, meneguhkan kebersamaan dari seluruh pimpinan gereja yang menjadi representasi dari gereja-gereja yang ada dalam lingkup pelayanan Gereja Toraja,” ungkap Pdt. Syukur Matasak, M.Th selaku Ketua Panitia dalam laporannya.

Turut hadir dalam acara pembukaan SSA XXV Gereja Toraja di Kanuruan, Ketua Umum PGI Pdt. Gomar Gultom, M.Th, Ketua Sinode Gereja Toraja Mamasa Pdt. Deppatola Pawa, S.Th. MM, Ketua Sinode Gereja Kristen Sulawesi Selatan Pdt. Atok Samarang, S.Th, Ketua Sinode Gepsultra Pdt. Marthen Sambira, S.Th, Anggota DPD Wilayah Sulsel, Anggota DPRD Provinsi Sulsel John Rende Mangontan, Walikota Makassar, Bupati Toraja Utara, Bupati Luwu Timur, Pimpinan Perguruan Tinggi dan sebagian Anggota DPRD dari Toraja Utara, Tanah Toraja serta Luwu Timur.

Persidangan kali ini diikuti 353 utusan dari klasis yang terdiri dari 6 wilayah Gereja Toraja ditambah Badan Pekerja Sinode Gereja Toraja, Majelis Pertimbangan Gereja Toraja, Badan Verifikasi Gereja Toraja, Unit Kerja, Pengurus Pusat Organisasi Intra Gerejawi, panitia pelaksana, dan undangan. Peserta SSA XXV Gereja Toraja ini merupakan representasi dari pengurus pusat dan organisasi internal dengan harapan bentuk pelaksanaan tidak mengurangii tujuan dan kualitas produksi sidang sinode.

Dalam situasi pandemi, sidang yang berlangsung tanggal 16-22 Oktober itu dilaksanakan spesial secara hybrid. Untuk onsite, dilaksanakan mengunakan tiga tempat berdasarkan komisi, yaitu gedung Gereja Toraja Jemaat Kanuruan, Pusat Studi dan Pengembangan (PSP) Tangmentoe, dan gedung Gereja Toraja Jemaat Batang. Bahkan ada peserta tambahana dengan beberapa pertimbangan akhirnya mengikuti secara virtual. Ada pula peserta menginap di rumah penduduk dan penginapan PSP Tangmentoe.

(Aleksander Mangoting)



Leave a Reply