SOS Makassar Rayakan Natal Bersama Pasien, Mendapat Apresiasi Baik dari Bimas Kristen, Stefanus Wijaya: “Kalau Kau Dipulihkan Tuhan, Layanilah Tuhan”
Makassar, eBahana
(Catatan: Joanny F. M. Pesulima- Jurnalis Freelance)
Sahabat Orang Sakit (SOS) Makassar, Sulawesi Selatan, dalam rangka mensyukuri dan mengakhiri Tahun pelayanan 2019, mengadakan syukur Natal yang dilaksanakan di Restoran Bamboden Satu (02/12’19).
Ketua Panitia Natal, Ev. Jhon Sonda Patu S.T, M.Si, kepada eBahana di sela-sela acara Natal mengatakan kalau kegiatan Natal ini menghadirkan Founder SOS, Ps. Stefanus Wijaya sebagai Pembicara dan melibatkan API (Asosiasi Pendeta Indonesia) Kota Makassar, API Sulawesi Selatan, PGIW Sulselraba, Bimas Kristen Kementrian Agama, Pengurus SOS Wilayah Indonesia Timur dan para pasien yang dilayani oleh SOS Makassar, serta simpatisan SOS di Kota Makassar. “Ada Beberapa unsur yang kami hadirkan dalam acara Natal ini, diantaranya adalah API, PGIW, Bimas Kristen, ketua dan sekretaris SOS wilayah Indonesia Timur, dan Founder SOS, Ps. Stefanus Wijaya sebagai pembicara, para pasien dan keluarganya, dan perwakilan SOS Area Mangkutana,” jelasnya. Patu juga mengucapkan terima kasih untuk timnya dan pengurus juga anggota SOS Makassar yang sudah berpartisipasi hingga terlaksananya acara Natal yang mengangkat tema: “Dia Memulihkan Hidupmu, Dirangkaikan dengan Penyalaan Lilin Natal dan Puji-pujian Natal.”
Ps. Stefanus Wijaya dalam khotbahnya yang diselingi dengan menghadirkan beberapa orang yang mengalami mukjizat Tuhan, seperti Petrus, Coning, Zander dan lainnya, untuk memberikan kesaksian. Mengangkat tentang 5 hal pokok yakni, pertama, Dia memulihkan hidupku, kedua, Dia menyembuhkan, ketiga, Dia mengampuni, keempat, Dia menyelamatkan dan kelima, Dia mengubah. “Kita dipulihkan dari sakit, oleh kuasa bilur Yesus, sakit mahal, sehat adalah anugerah, hari ini jadikan hidupmu kalau kau dipulihkan Tuhan, layanilah Tuhan,” ujarnya. Ada banyak orang sakit, yang dikuatkan, seperti halnya orang lumpuh 38 tahun di Kolam Betesda, pengemis yang buta disembuhkan, wanita selama 12 tahun sakit pendarahan, wanita yang berzinah. “Pada prinsipnya rendah hati itu yang luar biasa, bagi Tuhan tidak ada perkara yang mustahil, Tuhan memulihkan dosa dan pelanggaran kita, Tuhan Yesus sayang dan mau berkorban bagi kita manusia, mari terima kebaikan Tuhan, kasih Tuhan menguatkan banyak orang,” papar Stefanus.
Sementara itu Bimas Kristen Kementrian Agama, Merpati Sampeliling, S.Th, dalam sambutannya menyatakan kalau kehadirannya di malam Natal ini membuatnya mengerti apa itu SOS, dan sudah menjadi titik terang ketika melihat paparan dokumentasi yang disampaikan ketua SOS Makassar, Yasin Effrien Boernardi tentang perjalanan SOS Makassar selama ini. “Saya baru tahu SOS beberapa bulan, hari ini semakin jelas bagi saya, Tuhan telah pilih pelayan khusus untuk orang sakit, suatu kebutuhan khusus yang tidak hanya jasmani, tapi rohani,” katanya.
Lebih lanjut dikatakan, pelayanan akan semakin maju, ketika motivasi dan gesekan, muncul dinamika, semua yang dilayani merasa kesembuhan rohani. Dikatakan pula, sebagai bagian dari umat Kristen, apalagi di kota ini, sudah tentu banyak tantangan, tidak semua orang punya pemahaman yang sama, bahkan seiman sekalipun, apalagi untuk berkunjung ke rumah sakit. “Tema Natal yang diangkat secara umum adalah “Menjadi Sahabat bagi Semua Orang”, dan SOS sudah melakukannya. Kami dari pemerintah sangat memberikan apresiasi bagi SOS, mari kita bermitra dengan pemerintah, sehingga tetap saling berkoordinasi dengan baik,” imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama, dalam ibadah Natal, dilangsungkan pelantikan pengurus SOS Makassar oleh pengurus Wilayah SOS Indonesia Timur, pentahbisan oleh Ps. Stefanus Wijaya dan didoakan oleh para hamba Tuhan yang hadir saat itu, juga penyerahan SK pengurus SOS Kota Ambon dan Area Mangkutana secara simbolis kepada perwakilan SOS Kota Ambon dan Area Mangkutana yang hadir saat itu. (JFMP)