Seminar Pertama Buku Seri Sejarah Penebusan Digelar di Surabaya
Surabaya, eBahana
Penebusan adalah metode penyelamatan dengan membayar suatu harga. Yesus dengan darah-Nya yang berharga di atas kayu salib telah menebus kita. Peristiwa “Salib Kristus” ini adalah puncak dari rentetan sejarah penyelenggaraan Allah yang tidak terputus sejak setelah kejatuhan manusia untuk menyelamatkan umat pilihan-Nya. Seluruh sejarah ini dibentangkan lewat buku-buku Seri Sejarah Penebusan.
Seminar buku Seri Sejarah Penebusan telah dilaksanakan di lebih dari delapan belas negara di seluruh dunia. Di antaranya Amerika Serikat, Korea Selatan, Inggris, Cina, Jerman, bahkan sampai ke Rusia dan Bangladesh. Untuk Indonesia, seminar buku pertamanya yang berjudul “Silsilah di Kitab Kejadian” digelar pada tanggal 11 Oktober 2019 di Dyandra Convention Center, Surabaya. Seminar ini diadakan oleh Yayasan Damai Sejahtera Utama, bekerjasama dengan BAMAG Jawa Timur, PGS Kota Surabaya, PGLII Kota Surabaya, dan PGPI Kota Surabaya. Dua ribu peserta berkumpul dari berbagai denominasi dan dihadiri banyak STT di antaranya STAS Deu, Sola Gratia, Exelcius, STTI, Happy Family, Sabda Alam, Tabernakel, STT Amadeus, dan banyak lagi.
Seringkali ketika membaca Alkitab, orang melewatkan bagian silsilah begitu saja, padahal di dalamnya terkandung rahasia Allah yang menakjubkan. Tuhan memadatkan seluruh sejarah penebusan yang telah berlangsung sejak Adam sampai kedatangan Yesus Kristus ke dalam silsilah. Buku Silsilah di Kitab Kejadian membahas silsilah Adam sampai kepada Abraham.
“Dari silsilah ini, yang Tuhan paling tekankan adalah pewarisan iman,” ujar Pdt. Dr Phillip Lee selaku pembicara utama. Adam mati di usia 930 tahun ketika Lamekh generasi kesembilan dari Adam berusia 56 tahun. Kita bisa mengetahui Adam diberkati dengan umur panjang demi terus mewariskan iman kepada keturunan-keturunannya. Pewarisan iman tampak dari penamaan Nuh oleh Lamekh. Nuh artinya Sabat atau istirahat. Lamekh menamai anaknya Nuh demikian karena Lamekh mengharapkan istirahat dari tanah yang dikutuk Tuhan. Kutukan terhadap tanah terjadi di Taman Eden. Dan hanya Adam yang tahu. Peristiwa ini diketahui Lamekh dari Adam. “Maka saudara jika mau panjang umur, ajarkan firman Tuhan,” tukas Pdt Phillip Lee.
Buku seri Sejarah Penebusan ditulis oleh Pdt. Abraham Park, D.Min., D.D. dan diterjemahkan oleh Pdt. Youn Doo Hee. Tiga tahun enam bulan dan tujuh hari penulis berdoa dan membaca Alkitab di atas Gunung Jiri di Korea. Penulis bertahan hidup sendirian, dengan hanya makan beras yang direndam dengan air. Beliau terus berdoa dan membaca Alkitab hingga mendapat pencerahan roh kudus, dan mulai menulis draft buku seri Sejarah Penebusan. Ketika kehabisan kertas, beliau menulis menggunakan daun kudzu. Pendeta Abraham Park hamba Tuhan yang telah membaca Alkitab lebih dari 1800 kali dan senantiasa menekankan “Hanya Yesus” didalam hidupnya.
Buku seri kedua dengan judul Pertemuan yang Terlupakan membahas tentang 40 tahun perjalanan umat Israel dalam masa eksodus. Penulis menerangkan 42 perkemahan di padang gurun yang belum pernah diungkapkan. Yang mengejutkan, Ritma (perkemahan ke 14) dan Kadesh (perkemahan ke 32) adalah tempat yang sama. Mayoritas waktu yang dihabiskan di padang gurun, yaitu selama 38 tahun umat Israel berputar-putar dari Ritma hanya untuk sampai kembali ke tempat yang sama, karena ketidakpercayaan. Seperti demikian, ketidakpercayaan dan keluhan hanya membuang waktu saja. Buku ini juga membahas bapa iman Abraham dan misteri keturunan keempat yang menggenapi perjanjian suluh.
Buku seri ketiga, keempat, dan kelima, masing-masing membahas 14 nama dalam silsilah Yesus yang dicatat di Matius 1. Ketika membaca silsilah ini, banyak yang menganggap nama-nama yang tercatat semuanya memiliki hubungan ayah dan anak kandung. Namun sebenarnya tidaklah demikian. Banyak nama-nama yang dihilangkan dari silsilah Yesus Kristus ini. Sebagai contoh, salah satu topik dalam buku ke-3 yang membahas 14 keturunan dari Abraham sampai Daud, terdapat tokoh yang bernama Ram dan Aminadab. Ram adalah tokoh yang hidup di masa awal masuk ke Mesir sedangkan Aminadab adalah tokoh yang hidup di masa eksodus dari Mesir. Terdapat jangka waktu 430 tahun sejak umat Israel masuk ke Mesir dan keluar dari Mesir. Sehingga membuktikan Ram bukanlah ayah kandung dari Aminadab. Lebih lagi, penulis menjelaskan penyebab nama-nama diantara Ram dan Aminadab ini dihapus.
Total ada dua belas buku dalam seri Sejarah Penebusan. Buku-buku ini telah diterjemahkan ke delapan belas bahasa di seluruh dunia. Sepuluh telah diterbitkan dalam bahasa Korea dan enam buku telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
Buku-buku seri Sejarah Penebusan dapat diperoleh di toko-toko buku Kristen, marketplace online, dan juga tersedia dalam bentuk e-book di Google Book. Informasi lebih lanjut dapat diperoleh di www.sejarahpenebusan.com, IG Sejarah Penebusan, dan FB Sejarah Penebusan. Kelas-kelas online pun dapat diikuti di grup FB Kelas Online Sejarah Penebusan. Robby Go