Seminar Kutuk Keturunan di House of Worship
Jakarta, eBahana
Selama seseorang masih hidup, maka persoalan demi persoalan pasti akan dihadapinya. Mulai dari kegagalan, sakit penyakit, ketidakberuntungan, perzinahan, perselingkuhan, dan lain sebagainya. Namun bila hal-hal tersebut terus terjadi dengan pola yang sama dan terus berulang dari generasi satu ke generasi berikutnya, maka itulah yang disebut sebagai kutuk keturunan.
Pada 24 Agustus 2019, Ps. Tony Mulia kembali mengadakan Seminar Mematahkan dan Memutuskan Kutuk Generasi di House of Worship, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Ini adalah seminar ke-18 dengan tema yang sama. Menurut Ps. Tony, sebenarnya ia tidak berkeinginan membahas tema yang sama hingga delapan belas kali. Namun melihat banyaknya respons positif dan kesaksian dari mereka yang pernah mengikuti seminar ini, ia merasa perlu mengadakannya kembali.
“Persoalan kutuk keturunan ini bisa muncul karena banyak hal. Seperti terlibat okultisme, kena kutukan yang diucapkan orang, menindas orang lemah, mengambil hak orang lain, bersumpah palsu, dan masih banyak lagi. Di Alkitab hal ini sudah banyak dijelaskan. Sayangnya, banyak orang masih meremehkannya. Padahal kutuk generasi sangat serius. Bisa menjangkau beberapa generasi. Bahkan ada yang terus mengikat dan tidak akan pernah berhenti sebelum dilakukan pemberesan,” jelas Ps. Tony.
Selain memberikan materi, Ps. Tony juga membagikan kesaksian beberapa orang yang mengalami pemulihan hidup sesuai mengikuti doa memutuskan kutuk keturunan. Ada yang dipulihkan dari kesulitan keuangan, kegagalan bisnis, sampai kesulitan memperoleh keturunan.
“Kutuk keturunan yang dialami tiap orang berlainan. Tergantung dari kesalahan apa yang pernah dilakukan oleh leluhur kita dahulu. Namun saat kita mau mengakuinya di hadapan Tuhan dan membereskannya, hidup kita pasti akan mengalami pemulihan,” jelasnya di akhir pembahasan. Robby Go