Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Sahabat Hamba Tuhan Gelar Training SOS di Singapura




Singapura, eBahana

(Catatan: Joanny Pesulima F. M. Pesulima, Jurnalis Freelance)

Para Hamba Tuhan yang tergabung di Sahabat Hamba Tuhan dari Batam dan Kepulauan Riau mengadakan Training Sahabat Orang Sakit (SOS) dan sharing pelayanan untuk saling menguatkan.

Hal ini disampaikan penyelenggara kegiatan, Benny Utomo kepada eBahana via selulernya, usai kegiatan (26/11/19). Dikatakan, kalau kegiatan yang dilakukan ini bertujuan untuk memotivasi hamba-hamba Tuhan yang melayani di pelosok, di atas 5 tahun dan jumlah jemaatnya masih di bawah 25 jiwa orang dewasa yang secara sering stagnan, lemah, hampir menyerah. “Kami mengadakan training untuk sahabat hamba Tuhan, supaya memotivasi pelayanan mereka di pelosok, dan ini melibatkan 21 peserta, 11 orang dari Riau, 10 dari Kepri, dan dua organisasi GPdI dan GKKI,” jelasnya.

Adapun materi yang diberikan selama 3 hari ini, lanjut Utomo dibagi dalam beberapa tahap, untuk hari pertama, peserta menerima materi yakni mengenal pelayanan kesembuhan dan mukjizat, mengalir dalam karunia-karunia, dan mempertahankan kesembuhan disampaikan Ps. Thomson dari Penang, sedangkan sumber sakit penyakit, dan teknik mendoakan orang sakit disampaikan Ev. Tupak dari Palembang.
Selanjutnya untuk hari kedua, kata Utomo, semua peserta puasa dan dibagi 7 kelompok melakukan kunjungan ke rumah sakit.

Untuk Hari ketiga, mendapatkan materi people management dan character management yang disampaikan Ev. Ing Sunarto Batam,setelah itu sharing pelayanan oleh semua peserta, dan kesaksian dari Bapak Petrus dan Ps. Stefanus Wijaya. Utomo menambahkan kalau Setelah semua kegiatan, peserta ada dalam ibadah dan wisuda di Mandarin Orcard, namun sempat juga ketika semua peserta diajak jalan, sesampainya di ION Singapura, mereka melantunkan puji-pujian Natal.

“Kami berharap, semua peserta yang sudah ikut kegiatan ini termotivasi untuk kembali ke tempat pelayanan, melakukan sesuai dengan apa yang sudah didapatkan selama training, karena di tempat itu bukan dibuang, bukan kebetulan tetapi tempat yang cocok, harus bisa melihat jauh ke depan tentang jiwa -jiwa yang dilayani, bukan satu tetapi seribu, bukan satu, tapi satu kampung kota atau pulau,” imbuh Utomo (JFMP)



Leave a Reply