Media Rohani Terlengkap & Terpercaya


Input your search keywords and press Enter.

Rayakan Jubileum 125 Tahun, HKBP Pangombusan Bangun Sopo Godang Berbiaya 3 Miliar




Medan, eBahana.com – Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Pangombusan Ressort Pangombusan Distrik IV Toba, Samosir, Medan, Sumatera Utara, merayakan Pesta Jubileum 125 tahun dan Peresmian Sopo Godang HKBP Pangombusan pada Minggu (4/8). Ibadah syukur tersebut dilayani oleh Ephorus Pdt Dr Darwin Lumbantobing sebagai pengkotbah.

Sebagai informasi, HKBP ditata mengikuti sistem keuskupan, mirip dengan gereja yang menganut sistem episkopal. Pimpinan tertinggi dalam gereja HKBP disebut dengan Ephorus.

Ibadah syukur Jubileum 125 tahun dirangkai dengan penanaman pohon ketapang cendana, pelepasan burung merpati, penandatanganan prasasti peresmian Sopo Godang (aula besar) serta Prasasti Jubileum 125 Tahun HKBP Pangombusan.

Ketua Panitia Juanda Panjaitan mengatakan untuk menyambut perayaan Jubileum 125 Tahun ini, panitia juga mengadakan berbagai kegiatan perlombaan, lelang, pembagian Alkitab buku Ende ke seluruh jemaat, hiburan martumba, pengajaran pemahaman makna jubileum, dan seminar dengan topik Mindset Era Millenial oleh Sekjend HKBP Pdt. David Farel Sibuea.

“Dalam momentum 125 tahun ini, HKBP Pangombusan membangun Sopo Godang dengan dana pembangunan mencapai 3 millyar, atas dukungan dari para donatur, baik PT Toba Pulp Lestari maupun juga anak rantau dan para simpatisan. Kami telah melaksanakan Pesan Ompui (gelar dalam budaya Batak untuk orang yang paling dihormati) Ephorus ketika audiensi di Pearaja untuk melaksanakan kegiatan dan pelayanan yang menekankan Haporseaon (Iman), dan berdampak kepada Karakter, Parange (perilaku), dan Parsaoran (Pergaulan),” kata Ketua Panitia.

Utusan PT Toba Pulp Lestari (TPL) Mulia Nauli mengatakan menyambut baik prakarsa panitia HKBP Pangombusan untuk membangun sopo godang. Pembangunan gedung merupakan bantuan dari PT TPL yang menelan anggaran sebesar Rp1,9 miliar. Di wilayah Porsea dan sekitarnya, masyarakat kerap mengadakan beragam acara, pesta adat atau Tobasa. Selain menambah aset HKBP, dengan dibangunnya sopo gudang dapat memfasilitasi kepentingan-kepentingan masyarakat dengan lebih nyaman.

Dalam kotbahnya bertemakan Tuhan adalah kekuatan dalam setiap penderitaan, Ephorus HKBP mengatakan ketika kita setia kepada Tuhan, penderitaan maupun sukacita tidak menjadi masalah. Seringkali kita sebagai orang percaya datang kepada Tuhan saat bersukacita, tetapi ketika menderita, tiba-tiba saling menyalahkan dan mencari kesalahan orang lain. Dalam penderitaan kerapkali bertanya “kenapa Engkau membiarkan ini terjadi Tuhan?” Padahal Tuhan membuka diri untuk kita datang & berserah kepada-Nya. Ketika kita berserah, itulah kekuatan sejati dari Tuhan

Makna 125 tahun HKBP Pangombusan ini perlu diwariskan kepada generasi muda, yang terutama adalah warisan iman. Ephorus mengajak seluruh jemaat agar benar – benar menghayati dan menghidupi Firman Tuhan, juga mewariskan dan mengajarkan Firman kepada generasi muda. Ephorus HKBP juga menyoroti peran orangtua dalam mendidik anak. Bukan hanya tanggung jawab gereja, tetapi tanggung jawab bersama.

“Ada banyak anak sekarang yang tidak tahu budaya Batak, tidak tahu berbahasa Batak, sekarang sudah minim yang tahu dan memahami aksara Batak, bahkan malu sebagai orang Batak. Orangtua, sekolah, gereja, pemerintah, dan semua pihak, harus serius untuk membimbing anak, mengajarkan Firman Tuhan dan mengajarkan budaya kita,” kata Ephorus.

Bukan sekedar perayaan saja, Jubileum 125 tahun ini momentum bagi jemaat untuk bersyukur kepada Tuhan, sekaligus mengevaluasi kehidupan berjemaat, pelayanan gereja, sekaligus memotivasi jemaat dan keluarga untuk mempergumulkan pentingnya hidup dalam Firman.

Gereja yang berdiri sejak tahun 1984 ini, dulunya diawali dengan ibadah perdana sekaligus sakramen baptisan kudus kepada beberapa orang jemaat pertama di Pangombusan. Pembaca sejarah St. Arifin Sitorus menyebutkan di tahun 1894 terjadi permusuhan antar kampung dan marga termasuk di Pangombusan ini, dikarenakan sulitnya mencari kebutuhan keluarga.

Dipahami jemaat, itu dikarenakan masih tingginya kepercayaan akan roh – roh (hasipelebeguon) sehingga terjadi perselisihan dimana-mana. Kedatangan Dr. I.L.Nommensen benar – benar membawa perubahan, Injil yang diberitakan menolong warga untuk keluar dari kegelapan, yang saat itu Nommensen berdomisili di Sigumpar.

Untuk pengembangan pelayanan, I.L. Nommensen bertanya apakah ada lahan yang bisa dijadikan tempat pargodungan. Mereka pun menjawab dan mengarahkan pargodungan ditempatkan di Pangombusan, yang hingga saat ini menjadi kompleks gereja HKBP Pangombusan. Penginjil yang didatangkan Nommensen membawa kabar baik bagi warga sehingga pelayanan berkembang, yang didampingi Gr. Adian Simorangkir dan seorang bermarga Sinaga.

Sementara Pemkab Tobasa yang diwakili Asisten I Harapan Napitupulu menyampaikan selamat kepada jemaat HKBP Pangombusan dan terimakasih kepada berbagai pihak yang telah mendukung suksesnya acara jubileum dan peresmian sopo godang. Sebagian tugas pemerintah sudah sangat dibantu oleh Gereja HKBP dengan berbagai pembangunan dan pelayanan lainnya.

Dalam ibadah ini, turut hadir Pemkab Tobasa, para pelayan (hamba Tuhan) yang pernah melayani di Pangombusan, para pelayan Distrik IV Toba, para utusan gereja – gereja yang menampilkan koor diantaranya Koor HKBP Sihubakhubak, Koor PPD Distrik IV Toba, Koor HKBP Ulubius, Koor HKBP Sirait Uruk, Koor HKBP Dame, Koor HKBP Marom, Koor HKBP Porsea Kota, dan para donatur serta undangan istimewa lainnya. MK.

(sumber: hkbp.or.id)



Leave a Reply